Articles by "Peristiwa"

Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

 




Pekanbaru, Rotasikepri.com -- Aliansi Mahasiswa Peduli Petani Riau (AMPeR) akan melakukan aksi demonstrasi menuntut Kajati Riau memeriksa Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuansing pada Kamis, 22 April 2021 mendatang.


Pasalnya tindakan yang dilakukan oleh Kejari Kuansing itu telah meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat Kuansing yang tengah mengikuti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).


Menurut AMPeR, akibat dari tindakan Kajari Kuansing yang melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang mengikuti program PSR itu telah membuat para petani ketakutan. Dan akhirnya memilih mundur, akibatnya program yang menjadi salah satu andalan Presiden Joko Widodo itu terancam batal di Kabupaten Kuansing.


Dalam Surat Pemberitahuan Aksi yang diterima awak media, AMPeR menilai Kepala Kejaksaan Negeri Kuansing dengan jabatannya, telah melakukan kesewenang-wenangan. 


“Kemunduran Petani tersebut diakibatkan adanya pemeriksaan yang tidak berdasarkan keadilan dan kemanfaatan hukum oleh Kejari Kuansing atas perintah Bapak Hadiman selaku Kajari Kuansing. Hal ini sangat memalukan Korp SATYA ADHI WICAKSANA dengan Tindakan Kajari Kuansing untuk menakut-nakuti Petani Sawit dalam menjalankan program tersebut”.


Dengan tindakan kesewenang-wenangan itu, AMPeR juga menduga adanya pesanan dari pihak lain yang ingin mengambil keuntungan.


“Secara de jure dan de facto Petani tersebut memiliki legalitas hukum yang memiliki tugas dan tanggung jawab pelaksanaannya serta batas waktunya sehingga kami menduga pemeriksaan yang dilakukan Kejari Kuansing tidak berdasarkan hukum melainkan Request oknum yang memiliki kepentingan," demikian isi surat pemberitahuan aksi AMPeR yang ditandatangani oleh Koordinator Umum, Tengku Gusri dan Koordinator Lapangan AMPeR, Nurlatif.


Berdasarkan berbagai petimbangan, maka pada aksi tersebut, Mahasiswa Peduli Petani Riau (AMPeR) menuntut beberapa hal, diantaranya


1. Merninta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau mengambil sikap tegas untuk memanggil dan memeriksa Kajari Kuansing Bapak Hadiman


2. Meminta Kepala Kejaksaan Agung melalui Kepala Kejaksaan Tinggi Riau untuk mencopot Kajari Kuansing Bapak Hadiman dengan pertimbangan selalu gaduh masyarakat Kabupaten Kuansing baik Petani Sawit maupun Pegawai dan Pejabat Pemerintahan Kabupaten Kuansing. (HS) 



 


Simalungun,RotasiKepri.com -- Adanya pemberitaan media online tentang Penjual Bakso Rizki, Suprianto (52) warga Jalan Sangnawaluh, Kota Siantar menjadi korban begal di Jalan Asahan Km 9-10 Nagori Serapuh, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun hari Minggu (11/4/2021) malam sekira pukul 22.00 Wib kemarin.membuat Kapolsek Bangun AKP L.S Gultom SH memperintahkan Tim Opsnal Unit Reskrim melakukan penyelidikan.

 

Tepat hari Minggu (18/4/2021) sore korban Suprianto ditemui dirumahnya di Jalan Sangnawaluh, Kota Siantar membantah dirinya dibegal melainkan jatuh menabrak lobang besar dan Opname tiga hari. Pada hari Minggu (11/4/2021) malam sekira pukul 22.00 Wib setelah menutup usaha bakso nya di Negri bayu Nagori Bandar Siantar Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, korban pulang menuju kearah Kota Siantar dengan mengendarai sepedamotor dan sudah minum tuak tiga gelas.

 

Setiba dilokasi kejadian kondisi, sepedamotor dikendarai korban menabrak lobang besar sehingga korban terjatuh ke sebelah kiri dan langsung berdiri. Saat itu situasi disekitaran lokasi kejadian keadaan gelap dan kendaraan yang melintas pun sepi.

 

Selang lima menit kemudian, seorang laki-laki berpakaian dinas lengkap TNI atau tentara yang tidak dikenal korban datang menghampiri dan menolong korban. Selanjutnya Tentara itu memberhentikan 2 orang laki-laki berboncengan mengendarai sepedamotor yang melintas kemudian kedua laki-laki itu turut menolong korban lalu ketiga saksi itu bersama-sama menghantar korban pulang ke rumahnya di jalan sangnawaluh Kota Siantar.

 

Setiba dirumah korban, ketiga saksi itu pun pergi.   Korban langsung dibawa oleh istrinya Wiji Astuti ke RS Vita Insani Jalan Merdeka, Kota Siantar dengan kondisi luka bengkak dan biram pada mata sebelah kiri, luka biram pada leher, luka lecet pada lutut kaki sebelah kiri dan luka 4 jahitan pada jari kelingking tangan kiri. Korban menjalani rawat inap atau opname tiga hari.

 

"Anggota sudah menemui korban Suprianto itu dirumahnya dan korban membantah dibegal melainkan jatuh tabrak lobang besar,"Kata AKP L.S Gultom SH mengakhiri.

 

Kabag Ops Polres Simalungun Kompol Suriyanto ST. SH. MH., menghimbau untuk seluruh masyarakat agar berhati-hati dijalan apalagi sehabis mengkonsumsi minuman berakohol dapat mengakibatkan tingkat kesadar terganggu sehingga dapat membahayakan diri, dan untuk masyarakat pengguna media sosial jangan sembarangan membagikan informasi yang belum tentu benar adanya sehingga mengakibatkan berita Hoax, seluruh personel polres simalungun selalu menyatukan hati untuk tetap mengabdi, memberikan pelayanan, perlindungan kepada masyarakat, agar terciptaanya keamanan serta ketertiban masyarakat, tutup Kompol Surya.(RK - taman)


Kabupaten Malang,RotasiKepri.com -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta Pemerintah Daerah meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan penyiapan rambu-rambu dan jalur evakuasi, juga tempat evakuasi yang layak dan memadai.

 

BMKG pun mengajak Pemda untuk bersama menggencarkan sosialisasi/literasi/edukasi kesiapan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, dengan cara membangun sikap budaya selamat.

 

Langkah kesiapsiagaan ini juga perlu dibarengi dengan gerakan penghijauan dengan tanaman yang tepat di tempat kritis/rawan bencana, seperti di puncak dan lereng gunung rawan longsor, di sepanjang bantaran sungai rawan banjir/banjir bandang, ataupun di sepanjang pantai rawan tsunami.

 

Himbauan tersebut ditujukan bagi daerah yang berstatus rawan gempa dan tsunami seperti Mentawai, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, Selat Sunda-Banten, Selatan Jawa, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Sorong dan Lembang.

 

"Masyarakat juga harus ditingkatkan pengetahuannya mengenai bencana dan bagaimana melakukan evakuasi mandiri saat bencana terjadi," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat mengunjungi Pantai Sendang Biru dan Pantai Tamban di Kabupaten Malang, Kamis (14/4).

 

Tidak hanya itu, lanjut Dwikorita, Pemda juga harus melakukan upaya mitigasi yang konkret, seperti membangun rumah atau bangunan tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami, belajar cara evakuasi mandiri, dan meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini.

 

"Jujur diakui bahwa masih banyak yang menganggap sepele hal ini. Padahal ancaman gempa dan tsunami ini nyata dan bisa sewaktu-waktu terjadi," ujarnya.

 

Dwikorita mencontohkan soal jalur evakuasi yang menurutnya masih banyak yang kurang layak. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu dan membahayakan warga yang hendak mengungsi jika jalur evakuasi tersebut dibutuhkan.

 

"Kita berpacu dengan waktu, jadi bagaimana caranya warga ini bisa lari secepat-cepatnya diwaktu emas yang tersisa sebelum gelombang tsunami naik ke daratan," jelasnya.

 

"Saya yakin, jika rambu-rambu tersedia, kondisi jalur evakuasi baik, ada shelter tempat evakuasi yang memadai dan layak, masyarakat dan aparat sudah sering berlatih evakuasi, bangunan menerapkan struktur tahan gempa, dan tata ruang sdh menghindari zona rawan, maka jumlah korban jiwa pasti akan jauh lebih sedikit," tambah Dwikorita.

 

Dalam kunjungannya ke Pantai Sendang Biru dan Pantai Tamban, Kabupaten Malang, Dwikorita secara langsung melakukan inspeksi jalur evakuasi gempa dan tsunami. Hasilnya, didapati jalur evakuasi tersebut masih jauh dari kata layak, meski telah memiliki rambu-rambu evakuasi.

 

"Desa ini (Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan-red), hampir semua wilayahnya berstatus merah, dan memiliki riwayat diterjang tsunami ditahun 1996 dan 2004," imbuhnya. Selain itu, banjir rob sering pula terjadi di wilayah desa tersebut. Bahkan pihak Relawan Pengurangan Risiko Bencana menyampaikan pula aspirasi masyarakat nelayan di sana untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.

 

Ditengah keterbatasan anggaran seperti yang disampaikan oleh Pemerintah Desa atau Kecamatan, menurut Dwikorita masyarakat perlu membudayakan skenario evakuasi mandiri agar selamat dari bencana tersebut.

 

"Jadi, setiap KK berupaya mencari jalur evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi. Tanpa harus menunggu peringatan dini dan menjadikan guncangan gempa sebagai alarm peringatan dini," pungkasnya.(RK)




Malang,RotasiKepri.com -- Menanggapi gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Malang dan sekitarnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjamin perlindungan para korban terdampak.


"Kalau sekarang ini, tahap tanggap bencana, dan itu yang di depan saya, Mensos. Jadi, sekarang ini, yang penting saya menyelamatkan dulu orangnya, mereka yang jadi korban," kata Mensos Risma saat meninjau lokasi terdampak gempa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Turen, Malang, Minggu (11/4).

 

Bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Mensos mengatakan pihaknya memberikan jaminan perlindungan hidup para korban gempa dengan harapan standar minimumnya dapat terpenuhi.

 

"Kalau berkaitan dengan kesehatan, ya Menkes. Tapi, karena di sini relatif aman, tidak banyak yang cedera, ada yang luka berat, tapi sudah mendapat penanganan dari Puskesmas, nah, kemudian saya menjamin bahwa mereka yang tertimpa ini dari segi kebutuhan-kebutuhan dasarnya terpenuhi," katanya menambahkan.

 

Mantan Walikota Surabaya dua periode itu mencontohkan beberapa kasus, seperti ibu hamil dan kelompok rentan, yang ia temui di lapangan, dipastikan langsung diberikan penanganan di Puskesmas.

 

"Tadi, ada yang hamil langsung diangkut, dibawa ke Puskesmas, termasuk yang sudah tua, kakinya bengkak karena tertimpa reruntuhan, itu juga dibawa ke Puskesmas dulu," tuturnya.

 

Sementara yang sehat, lanjutnya, langsung dibawa ke tempat rencana penampungan di lapangan wilayah terdekat masing-masing di Kabupaten Malang atau Lumajang.

 

Siapkan Dua Lokasi Pengungsian

Pemerintah melalui Kementerian Sosial juga mengupayakan penyediaan tempat penampungan sementara untuk warga dengan kondisi rumah yang terkena dampak gempa cukup parah dan tidak lagi layak huni.

 

Lokasi yang dipilih Mensos untuk pengungsian warga terdampak gempa yaitu Lapangan Desa Taman Asri di Kecamatan Ampelgading untuk wilayah Kabupaten Malang dan Lapangan Desa Kaliuling di Kecamatan Tempursari untuk wilayah Kabupaten Lumajang.

 

Lantaran lokasi yang dinilai masih rawan, Mensos menjelaskan, pihaknya hanya membangun dua lokasi di masing-masing wilayah kabupaten dari yang semula rencananya akan didirikan 13 posko pengungsian.

 

“Tadi sudah kita cek, fasilitasnya sangat memadai, nanti akan dilengkapi tenda-tenda besar untuk tempat tidur dan dapur umum. Kebetulan di situ dekat dengan balai desa dan sekolahan. Jadi, diharapkan kebutuhan sehari-hari mereka, terutama air, bisa tercukupi,” terang Risma.

 

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy, meminta seluruh warga dengan kondisi rumah mengkhawatirkan pasca gempa untuk mengungsi di tempat-tempat yang sudah disediakan, mengingat kemungkinan gempa susulan masih akan terjadi.

 

“Tadi, Bu Mensos sudah angkut mereka pakai truk polisi untuk dibawa ke Taman Asri. Kemudian, tadi ada yang hamil, lansia, dan luka berat, sudah diminta untuk dibawa ke Puskesmas,” akunya.

 

Setelah semua orangnya sudah diamankan, lanjut Risma, dan diikuti Muhadjir, baru setelah itu, berfikir tentang infrastrukturnya.


Adapun urusan perbaikan rumah, menurutnya, akan difokuskan pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang menjadi bagian dari tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).(RK)





simber:kemensos.go.id


 

Ket foto  : korban Aditya Yarman Saragih (20) mendapat perawatan medis dan truck coldiesel


Pematang Siantar,RotasiKepri.com - Seorang Mahasiswa dan temannya seorang pelajar SMA (diboncengnya), mengalami kecelakaan lalu lintas saat pulang dari acara malam mingguan


Mahasiswa bernama Aditya Yarman Saragih (20), warga Jalan Rajawali, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar alami luka berat dan kini sudah dirawat secara media di Rumah Sakit Vita Insani di Jalan Merdeka. Sedangkan teman yang diboncengnya, yang masih pelajar  Siswa SMA berinisial GH (17), warga Jalan MH Sitorus, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar hanya mengalami luka ringan.


Kasat Lantas AKP Muhammad Hassan, SH, MH melalui Kanit Laka AIPTU Baren Panjaitan menjelaskan kecelakaan itu terjadi di Jalan Kartini Simpang Jalan M.H Sitorus Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Minggu  (11/4/2021) sekitar pukul 02.40 Wib.


Diterangkan Kanit Laka AIPTU Baren Panjaitan, kejadian kecelakaan itu bermula korban Aditya dan Gabriel baru selesai nongkrong menikmati suasana malam minggu. Selanjutnya, Minggu (11/4/2021) dini hari sekitar pukul 02.40 Wib keduanya berencana pulang dengan berboncengan mengendarai sepedamotor jenis Honda Vario BK 6442 MBE dari arah Jalan Sudirman menuju arah Jalan Rajamin Purba

 

Setiba dilokasi kejadian, sepedamotor yang dikendarai korban Aditya tabrakan dengan Truk Cold Diesel BK 9409 EO yang dikemudikan Sabri Nasution (31), warga Lingkungan IV Desa Sibuluan Indah Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), yang datang dari arah Jalan MH Sitorus berbelok ke kanan jurusannya memasuki jalan Kartini menuju ke arah jalan Sudirman.


Dan...Braaakkk....tabrakanpun tak terelakan lagi. Korban Aditya Yarman Saragih dan GH teman yang diboncengnya) pun terpental jatuh ke aspal. Kemudia , warga ketepatan melintas yang melihat kejadoan itu spontan langsung menolong korban Aditya dimana kondisi luka nya berat dengan membawa nya ke Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar di Jalan Merdeka untuk mendapatkan perawatan medis sedangkan temannya GH hanya mengalami luka ringan dan tidak berobat.


Tidak lama kemudian personil piket Unit Laka Sat Lantas Polres Pematang Siantar datang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekaligus mengamankan barang bukti sepedamotor Honda Vario BK 6442 MBE dan Truk Cold Diesel BK 9409 EO beserta pengemudinya Sabri Nasution


"Terjadinya tabrakan itu diduga akibat kelalaian pengemudi truk Mitsubishi colt diesel BK 9409 EO. Saat mengemudikan trucknya dipersimpangan datang dari cabang jalan kemudian berbelok ke kanan jurusannya tidak mengamati situasi lalu lintas atau tidak memberi prioritas terhadap sepedamotor honda vario BK 4662 MBE, yang melaju lurus dari arah berlawanan sebagai pengguna jalan utama," jelasnya


Saat ini, sambungnya, kejadian tabrakan itu sedang ditangani dan sudah mengamankan barang bukti kedua kendaraan itu untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku,” kata Baren. (RK  - taman)



 



Simalungun,RotasiKepri.com --  Ustad H.Amirrudin Damanik yang merupakan salah satu tokoh agama sekaligus Ketua Kenajiran Masjid Nur Hidayah Mako Polres Simalungun Meninggal Dunia, usai Menunaikan Sholat Jumat siang tadi sekira puku 13:30 WIB.


Kapolres Simalungun Akbp Agus Waluyo, S.I.K., mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, "Saya Kapolres Simalungun berserta  Staff dan Bhayangkari mengucapkan Turut berduka Cita atas meninggalnya Tokoh Agama Sekaligus Ketua Kenajiran Masjid Nur Hidayah Polres Simalungun Bapak Ustad H.Amirrudin Damanik, "Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu”, Semoga Allah menerima amal baik almarhum dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin," Ucap Kapolres.


Kapolres juga mengatakan bahwa Almarhum Ustad H.Amirrudin Damanik merupakan sosok yang kerap menebarkan pesan-pesan kebaikan lewat dakwahnya bagi seluruh personel polres simalungun, sembari mengurusi Masjid, Almarhum juga kerap mengingatkan untuk seluruh personel Polres Simalungun tetap melaksanakan Ibadah Sholat.


"Saya juga sering berbincang-bincang dengan Almarhum selepas melaksanakan Sholat di Masjid Nur Hidayah Mako Polres Simalungun terkait keperluan masjid, bahasanya santun serta bijak dalam berbicara, beliau juga rajin membersihkan taman yang ada disekitaran masjid, dan kini beliau telah meninggalkan kita semua untuk itu mari kita mendoakan beliau agar Almarhum diterima di sisi Allah SWT, diterima semua amal baiknya dan diampuni segala dosanya, amin. Semoga kita semua bisa mengambil tauladan pada kebaikan yang telah almarhum lakukan selama hidupnya. Kepada keluarga yang ditinggalkan Allah berikan ketabahan. Percayalah, Allah pasti akan mempertemukan kalian kembali di surga kelak," ucap Akbp Agus Waluyo, S.I.K.  


Menurut Kasat Tahti Iptu M.Nasib sekaligus salah satu kerabat dari Alm. Ustad H.Amirrudin Damanik, almarhum meninggal dunia siang tadi telah menghembuskan Nafas terakhirnya didalam Masjid Nur Hidayah Mako Polres usai menunaikan Sholat Jum'at, Kasat Tahti juga menjelaskan bahwa sebelumnya Almarhum sempat berbincang-bincang bersamanya sembari menunggu masuk waktu sholat Jumat, memang terlihat Almarhum mengeluhkan sesak pada saat bernafas," Ujar Kasat Tahti Polres Simalungun pada awak media. 


Ketika kita selesai melaksanakan Sholat Juma’at Almarhum masih terlihat sesak untuk bernafas, namun tiba-tiba almarhum mengalami pingsan, sehingga kita langsung membawa Almahum Ustad H.Amirrudin Damanik ke Rumah Sakit Umum Rondahain Kabupaten Simalungun Jln. Bayu 20 Sirpang Sigodang Kecamatan Pane Tongah, guna dilakukan pemeriksaan medis," ungkap Iptu Nasib.



Sementara Beberapa personil Polres Simalungun, yang dekat dengan Ketua Najir Masjid Nur Hidayah itu juga mengatakan bahwa Almarhum diduga mengalami Serangan Jantung,  Pak Amir begitu panggilan akrabnya memang memiliki riwayat medis yakni Jantung dan Gula Tinggi.(RK - taman)

 



Simalungun,RotasiKepri.com -- Dua rumah semi permanen milik warga Kampung Tengko, Nagori Simbolon Tengko Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara, ludes di lalap Si jago Merah. Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.30 Wib, Rabu (7/4/2021)

 

Dua rumah Semi Permanen milik Jon Kiaman Purba (55) dan Anto Purba (44) diselimuti Api dan asap hitam sempat membuat kaget warga sekitar hingga warga berhamburan menuju lokasi dimana Si jago Merah kian melahap rumah naas tersebut. Dan warga setempat langsung berusaha menolong dengan memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya, tetapi api tetap berkobar besar dan merembes ke rumah sepupunya Anto Purba yang nerada disebelah (berendeng)


Empat unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar diturunkan kelokaso guna memadamkan api. Selang satu jam, para petugas Damkar yang dipimpin Kasi Ops Remaja Ginting akhirnya berhasil memadamkan kobaran api.

 

Informasi yang berhasil dihimpun, Kebakaran yang menghanguskan 2 Unit rumah Semi permanen milik warga Nagori Simbolon Tengko Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun, itu diduga akibat arus pendek atau korsleting, yang berawal dari dapur rumah milik Jon Kiaman Purba.


Dimana, korban Jon Kiaman Purba pada saat itu tidak berada dirumah alias rumah dalam keadaan kosong, karena korban sedang berada di ladang.


Dalam peris tiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material ratusan juta rupiah. "Aku tadi pas duduk - duduk di warung dan mendengar warga berteriak kebakaran lalu aku lihat api keluar dari dapur rumah Jon Kiaman Purba. Rumah itu kosong karena Jon Kiaman Purba sedang di ladang dan Anto Purba itu masih sepupunya,” ungkap Pangulu Nagori Simbolon Tengko, Cardo Efendi Saragih dilokasi kejadian


Masih dilokasi kejadian, Kasi Ops Damkar Kota Pematang Siantar Remaja Ginting mengatakan terjadinya kebakaran dua unit rumah itu diduga akibat arus pendek atau korsleting dari rumah Jon Kiaman Purba. “Sejauh ini dua unit rumah terbakar. Kita turunkan empat unit armada Damkar Siantar. Ini sudah masuk wilayah Kabupaten Simalungun. Jadi kita sifatnya membantu,” jelas Ginting. (RK - taman). 














.

 

Ket foto : salah seorang pengendara sepeda motor dirawat di RS


Pematang Siantar, RotasiKepri.com -- Dua pemuda di Kota Pematangsiantar, Sumut mengalami luka dan harus mendapat perawatan rawat inap di rumah sakit, setelah sepedamotor honda Vario BK 1473 XX yang dikendarai mereka (boncengan) menabrak mobil Mitsubishi Pajero Sport BK 1473 XX yang dikemudikan Ivan Gumara Siahaan (49) warga Jalan Aster Lk.IX Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.


Kejadiannya, Selasa (6/4/2021) dini hari sekitar pukul 00.45 Wib di Jalan MH.Sitorus tepatnya di Simpang Jalan H.Adam Malik Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar,


Kedua pemuda pengendara sepedamotor honda vario itu adalah Fadlan Purba (38) warga Jalan Rakutta Sembiring Lorong IX Kelurahan Sigulang-gulang Kecamatan Siantar Martoba Kota Siantar dan Riko Aritonang (31) warga Jalan Sriwijaya atas Kelurahan Melayu Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar 

 

Informasi yang berhasil dihimpu  wartawan ini, bermula kedua korban yakni Fadlan dan Riko berboncengan mengendarai Septor Honda Vario datang dari arah Jalan Gereja menuju kearah Jalan Kartini. Setiba dilokasi kejadian, diduga kurang konsentrasi Fadlan menabrak Mitsubishi Pajero Sport BK 1473 XX dikemudikan Ivan Gumara yang datang dari arah Timbang Galung menuju kearah Jalan Sudirman.


Fadlan dan Riko terhempas diaspal dan mengalami luka lalu ditolong warga dengan membawa ke RS Vita Insani Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar.


Dan tidak lama kemudian personil piket Unit Laka Sat Lantas Polres Siantar datang melalukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekaligus mengamankan barang bukti kedua kendaraan itu.. (RK - taman)



ket foto ; truck dan pengendara motor yang jadi korban


Simalungun,RotasiKepri.com -- Nasib apes dialami oleh Ngatiman (58) warga Huta I silau Bayu Nagori Silau Bayu Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara (Sumut), Minggu (4/4/2021).


Pasalnya, sepedamotor Honda Supra X 125 BK 2405 WV yang ia kendarai saat hendak mengantar kan buah pisang ke kota Pematang Siantar, namun saat di Jalan umum Km 16-17 jurusan Siantar- Medan Nagori Dolok Ayan Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun, Ngatiman dan satu unit mobil pribadi yang tak diketahui nomor polisi kendaraannya, sama - sama hendak mendahului dump truk Hino BK 9851 XB dikemudikan Azman Effendi (45) warga Dusun Mekar Sari Desa Karang Rejo Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat yang melaju searah didepan jurusannya.


Namun saat itu mobil pribadi itu menyenggol Sepeda motor yang dikendarai Ngatiman, sehingga Ngatiman dan Sepeda motornya itu tercampak kebawah kolong sebelah kanan dump truk Hino tersebut dan kaki Ngatiman digilas roda belakang sebelah kanan dump truk Hino itu, sedangkan mobil pribadi itu langsung melarikan diri sehingga tidak diketahui jenis dan plat nomor polisi (nopolnya).

 

Warga setempat menolong Ngatiman yang  kondisinya luka berat, membawa ke RS Vita Insani di Kota Siantar. Tidak lama kemudian Personil Unit Laka Sat Lantas Polres Simalungun dan Poslantas datang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lalu mengamankan barang bukti dump truk Hino dan Septor Honda Supra x 125 itu.

 

Hingga saat ini kejadian tabrakan itu sedang ditangani untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku,”kata Kasat Lantas AKP Hendri F Aritonang melalui Kanit Laka IPTU Jonni FH Sinaga SH, Senin (5/4/2021). ( RK - taman)


Simalungun,RotasiKepri.com -- Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) terjadi di kawasan Jalan umum Km 13-14 jurusan Siantar- Perdagangan, Nagori Senio Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumut


Kejadian tersebut melibatkan Mobil Toyota Kijang BK 1537 PC yang di kemudikan Endang Santoso (49) warga Huta I Timbaan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun dengan angkot CV Sinar Bangun BK 1629 WS dikemudikan Syahrial Nurdin (54) warga Huta II Nagori Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun

 

Informasi yang dihimpun media ini bermula ketika Mobil Toyota Kijang BK 1537 PC melaju dengan kecepatan tinggi, rupanya ban depan sebelah kanan pecah sehingga oleng mengambil jalur ke kanan jurusannya dan tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya Brakkkkk....mobil Toyota Kijang menabrak angkot CV Sinar Bangun yang datang dari arah berlawanan.

 

Denruman suara keras akibat benturan dari kedua mobil tu membuat heboh hingga warga setempat datang kelokasi guna melihat dan sesampainya dilokaso kejadian wsrga pun langsung menolong seorang penumpang angkot CV Sinar Bangun bernama Nurmala Boru Siregar (53) warga Pasar 1 Kelurahan Perdagangan 3 Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun mengalami luka ringan dengan membawa ke Puskesmas Simpang Bah Jambi Simalungun Sumut

 

"Tabrakan itu terjadi hari Minggu (4/4/2021),  sekira pukul 17.15 wib di Jalan umum Km 13-14 jurusan Siantar- Perdagangan, Nagori Senio Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun," kata kata Kasat Lantas AKP Hendrik F Aritonang dikonfirmasi melalui Kanit Laka IPTU Jonni FH Sinaga SH, Senin (5/4/2021).


Kejadian tabrakan itu, sambung Kanit Laka,  sudah kita tangani. Selai  sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kita juga sudah mengamankan barang bukti kedua kendaraan itu. Dan selanjutnya akan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku," jelasnya. (RK - taman)

 

 

 





Kab. Selayar, RotasiKepri.com -- Kabar miring mengenai putusnya kontak komunikasi dengan kapal ferry KMP.Bontoharu yang terjadi pada hari Jum'at, (02/03) kemarin sempat mengundang kepanikan sejumlah pihak, terutama dari lingkungan keluarga penumpang.


Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Selayar, Achmad Ansar yang didampingi staf, langsung meluncur ke Pelabuhan Pamatata bersama dengan personil tim relawan peka dan peduli bencana Kabupaten Selayar.


Personil BPBD bersama tim relawan peka dan peduli bencana Kabupaten Selayar, langsung melebur dengan jajaran tim SAR gabungan dan mengatur strategi serta langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kegiatan pencarian dan penyelamatan kapal ferry KMP. Bontoharu.


Kalaksa BPBD Selayar, Achmad Ansar menegaskan, BPBD wajib hukumnya untuk mendampingi tim SAR dalam kegiatan operasi pencarian dan penyelamatan.


Oleh karena itu, BPBD akan mempersiapkan tiga orang personil untuk mendampingi tim SAR dalam kegiatan operasi pencarian dan penyelamatan KMP. Bontoharu. 


Meski begitu kita tetap berdoa dan mengharapkan agar KMP. Bontoharu bersama dengan segenap penumpang tetap dalam kondisi baik dan selamat, ujarnya.(RK)


 


Lampung Selatan, RotasiKepri.com -- Kasus yang menimpa Kepala Desa (Kades) Tanjung Baru, Merbau Mataram, Lampung Selatan hingga saat ini masih menjadi pembicaraan hangat dilingkungan masyarakat Desa Tanjung Baru.


Pasalnya, sosok Kades yang bernama Mad Supi sangat familiar dan dekat dengan masyarakat. Pelayanan administrasi maupun pelayanan non administrasi yang dibutuhkan masyarakat sangat cepat ditanggapi oleh Mad Supi.


Laporan mantan Kapala Dusun (Kadus) Tanjung Rame, Armin terhadap Mad Supi membuat saat ini sosok seorang Kades yang penuh wibawa ini terhalang jeruji besi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


Berbagai isu dihembuskan agar Mad Supi tetap mendekam dibalik jeruji besi (penjara).  Seperti, apabila Mad Supi tidak ditahan akan membuat kegaduhan di masyarakat terutama warga Dusun Tanjung Rame. Bahkan yang lebih kejamnya, niat baik seorang Mad Supi  memposting 9 point sebab mengundurkan diri seorang Kadus tersebut yang mana agar menjadi perhatian kepada Perangkat Desa Tanjung Baru menjadi awal petaka yang harus dihadapi Mad Supi.


Bantahan bahwa akan terjadi kegaduhan di masyarakat apabila Mad Supi tidak ditahan diungkapkan para Kepala Dusun, BPD, Tokoh Pemuda usai menghadiri sidang secara virtual di Pengadilan Negeri Kalianda, Lampung .


"Itu tidak benar akan  terjadi Kegaduhan bila Mad Supi tidak ditahan," ujar Ketua BPD Desa Tanjung Baru, Amat Sari kepada awak Media di PN Kalianda, Selasa (23/03/2021).


Ia juga menjelaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat yang diberikan Kepala Desa, Mad Supi sangat baik.


" Dari tahun ke tahun di periode Pak Mad Supi ini semua dusun, semua lini tersentuh. Baik Infrastruktur, bidang keagamaan, kesehatan semua bisa tercapai," katanya.


Ditempat yang sama, salah seorang Kepala Dusun di Desa Tanjung Baru, yang berinisial JS juga mengungkapkan bahwa akan terjadi kegaduhan bila Kades tidak ditahan merupakan suatu asumsi yang berlebihan. "Itu tidak akan pernah terjadi yang namanya kegaduhan atau rusuh bila Mad Supi tidak ditahan," katanya dengan tegas.


JS justru menilai dengan ditahannya Mad Supi akan membuat kendala dalam mengurus administrasi terutama yang membutuhkan tanda tangan seorang Kepala Desa. Seperti jual beli atau apapun yang harus ditandangani Mad Supi terpaksa datang ke Polres atau tempat dimana ditahannya Mad Supi.


" Yang biasanya surat-menyurat 1×24 jam selesai, inikan harus menunggu bisa sampai 3-4 hari selesai," ungkapnya.


Hal yang sama disampaikan Suharja, Tokoh Pemuda Desa Tanjung Baru bahwa 12 Dusun yang ada di Desa Tanjung Baru sampai saat ini tidak ada yang ngomong akan terjadi kegaduhan atau keonaran bila Mad Supi tidak ditahan. 


"Saya yakin Desa Tanjung Baru kondusif walaupun Pak Mad Supi tidak ditahan," ungkapnya.


Pantauan awak media baik di Pengadilan Negeri, maupun Kejaksaan Negeri Kalianda dukungan dan harapan masyarakat agar Mad Supi ditangguhkan penahanannya atau bebes murni ditunjukkan dengan mengikuti jalannya persidangan secara virtual di PN Kalianda.


Seperti diketahui, kasus yang dialami Mad Supi ini juga mendapat perhatian dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perwakilan Prov. Lampung, DR (C) H. Bustami Zainudin, S.Pd., MH.


Mendengar kasus yang dialami Kepala Desa (Kades), Tanjung Baru, Merbau Mataram, Lampung Selatan, Mad Supi yang dilaporkan hingga sampai proses persidangan, Ia meminta Majelis Hakim membebaskan Kades tersebut dari segala tuntutan.


Hal tersebut disampaikan Bustami mengingat Mad Supi masih merupakan Kades aktif yang sangat dibutuhkan tenaga dan fikirannya disaat-saat seperti Indonesia mengalami Pandemi Covid-19 serta pencanangan Vaksin sampai ketingkat Masyarakat Pedesaan.


"Kepala Desa merupakan perpanjangan tangan Pemerintah ditingkat paling bawah (pedesaan). Seharusnya Mad Supi tidak perlu ditahan, apalagi kasusnya bukan yang merugikan Pemerintah maupun terkait kinerjanya di Desa," ujar Bustam kepada Awak Media saat diminta tanggapannya di Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Jumat (12/03/2021).


Ia juga menilai bila kasus yang dialami Mad Supi sampai diputuskan oleh Hakim bahwa Mad Supi bersalah, akan berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung terganggunya pelayanan kepada masyarakat. Dan tidak menutup kemungkinan akan ada rasa ketidaknyamanan hidup bermasyarakat di lingkungan desa tersebut.


Bustomi meminta jajaran Pemerintahan diatas Kades, seperti Apdesi, Camat, bahkan Bupati memberikan dukungan penuh agar Mad Supi dibebaskan agar dapat kembali bekerja melayani masyarakat.


Sementara itu, Kuasa Hukum Mad Supi, Heri Rio Saputra, SH dalam releasenya, Rabu (03/02/2021) menjelaskan, adanya dugaan rekayasa atas kasus yang dialami kliennya. itu dimulai dari aksi massa didepan rumah klien kami, Mad Supi pada tanggal 25 November 2020.


"Ada saksi dan bukti tentang kehadiran dan keterlibatan Kuasa Hukum Pelapor, HS dalam aksi massa itu. Padahal Aksi itu dilakukan tanpa izin dari Polsek Merbau Mataram dan aksi digelar setelah adanya laporan ke Polda Lampung," ujarnya.


Aksi itu diduga direkayasa untuk memenuhi unsur tindak pidana pasal 14 ayat 1 dan 2 UU No. 1/1946 yang dituduhkan kepada klien kami Mad Supi. "Ada foto dan video kehadiran HS pada aksi massa itu," katanya.


"Dari bukti-bukti itu, sebelum lapor ke Polda kami konsultasikan dulu dengan PERADI," tegas Peni Wahyudi SH, Kuasa Hukum Mad Supi lainnya 


Menilik dari 9 point alasan Kadus Tanjung Rame, Armin yang mengundurkan diri lalu diposting Kades Mad Supi di WAG Perangkat Desa berbuntut panjang hingga membuat Mad Supi duduk di kursi persidangan, membuat kekhawatiran Kepala-kepala Desa lainnya. Sebab, apa yang dialami Mad Supi akan terjadi kepada mereka.


Isu yang belum valid didapat awak media bahwa pelaporan hingga ditahannya Mad Supi memang sudah direncanakan untuk menjegal agar Mad Supi tidak bisa mencalonkan diri lagi sebagai Kades pada bulan Juli nanti.


Hingga berita ini ditayangkan, konfirmasi kepada pihak terkait belum diperoleh.(RK)


RotasiKepri.com ( Jakarta ) -- Stevenly Rio Loginsi dari Sulawesi Utara terpaksa kehilangan pekerjaannya sebagai seorang satpam saat pandemi melanda Indonesia. Sejak awal pandemi, perusahaan tempatnya bekerja menutup usaha dan melakukan pemutusan hubungan kerja bagi para karyawannya.


Rio, panggilan akrabnya, selama beberapa bulan setelahnya berupaya keras untuk menghidupi diri dan keluarga hingga kemudian memperoleh informasi mengenai program Kartu Prakerja yang ditawarkan pemerintah. Saat pandemi ini, program tersebut dimaksudkan untuk salah satunya meringankan beban pekerja yang terkena PHK melalui jalan pelatihan dan peningkatan keterampilan.

"Awal Januari itu ada pandemi, perusahaan saya ditutup dan saya kena PHK. Kemudian untuk menutupi kebutuhan saya ngojek online dulu. Pada waktu bulan Mei saya buka medsos ketemu (info) Kartu Prakerja. Saya daftar waktu itu gelombang tiga. Tidak ada kesulitan, langsung diterima," tuturnya kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 17 Maret 2021.

Saat itu Rio mengikuti pelatihan pemasaran yang dilakukan secara daring melalui platform yang disediakan. Mengingat usia yang sudah menginjak 41 tahun, ia berpikir untuk mengambil jenis pelatihan yang dapat memudahkannya untuk berwirausaha.

"Saya mau buka usaha karena umur saya sudah 41 tahun. Waktu itu agak susah mau cari kerja. Terus saya ambil marketing optimizing," ucapnya.

Namun, tak berselang lama setelah menyelesaikan pelatihan, sebuah perusahaan operator seluler membuka lowongan pekerjaan di mana Rio mencoba untuk mengajukan lamarannya.

"Saya iseng-iseng daftar, turut sertakan sertifikat yang dari Kartu Prakerja," kata Rio.

Siapa sangka, Rio mendapatkan panggilan atas lamarannya tersebut. Ia mengaku diwawancarai general manager perusahaan dan langsung ditawarkan untuk bekerja di bagian pemasangan poster untuk produk-produk perusahaan. Hal yang tentunya langsung disambut oleh Rio.

"Menurut perusahaan, saya mampu bekerja di situ karena ada sertifikat Kartu Prakerja itu," ujarnya.

Keberuntungan Rio tidak hanya sampai di sana. Setelah menjalani pekerjaannya selama tiga bulan, Rio memperoleh kenaikan jabatan hingga menjadi seorang supervisor di tempatnya bekerja. Dari situ ia berpikir untuk kembali mengambil kelas pelatihan Kartu Prakerja untuk terus mengasah kemampuannya.

"Saya mengambil pelatihan lagi untuk mengasah keterampilan saya memasarkan produk lewat internet, ada desain grafis juga, yang menunjang pekerjaan saya. Saldo (Kartu Prakerja) Rp1 juta habis dipakai semua untuk pelatihan," tandasnya.

Presiden Joko Widodo yang dalam kesempatan tersebut memberikan arahan kepada para penerima program Kartu Prakerja berharap agar apa yang dialami Rio dan para penerima lainnya dapat menjadi pelajaran dan sebuah model untuk terus meningkatkan keterampilan.

Menurutnya, pandemi saat ini memang menghentak perekonomian yang membuat para pencari kerja kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. Beberapa bahkan sampai kehilangan pekerjaan seperti apa yang dialami Rio. Namun, di saat situasi pandemi telah berlalu, di situlah banyak peluang kerja dan usaha yang sangat terbuka. Peningkatan kemampuan melalui pelatihan yang diberikan Kartu Prakerja semestinya dapat menjadi modal untuk menyambut peluang kerja yang akan terbuka luas di saat tersebut.

"Nanti di suatu titik kita sudah berjalan normal kembali, ini akan semakin banyak peluang baik peluang kerja maupun usaha. Itulah kesempatan bapak/ibu dan saudara semua untuk masuk karena sudah mengupgrade skill dan keterampilannya," ucapnya.(RK)












sumber:setneg.go.id

 

Ket foto  : LSM PMPRI Sumut menentang kebijakan yang di keluarkan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mengenai Penetapan Biaya beban tetap air minum


RotasiKepri.com ( Pematang Suantar) -- Terkait lanjutan aksi unjuk rasa DPD LSM PMPRI Sumut menentang kebijakan yang di keluarkan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar mengenai Penetapan Biaya beban tetap air minum, akhirnya menimbulkan kekecewaan dikalangan para pengunjuk rasa. 


Elemen masyarakat yang tergabung dalam LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI)  Sumut menggelar aksi unjuk rasa kedua kalinya di depan kantor DPRD dan kantor Walikota Pematangsiantar. Kamis (18/03/2021) sekira pukul 11.00 Wib.


Dalam aksi unjuk rasa yg digelar di depan kantor DPRD  kota Pematangiantar, tak tampak satu orang pun DPRD Kota Pematang Siantar dari Komisi II yang berani menghadapi para pengunjuk rasa yang hanya ingin menuntut jawaban dari komisi II apakah mereka menerima atau menolak SK Walikota tersebut, hanya itu yang kami minta,  ungkap orator demo Marsal Harahap.


"Anggota komisi II ngacir, alias kabur, disaat kita minta pertanggungjawaban mereka, bahkan Feri Sinamo yang kemarin menghadapi massa pada aksi pertama juga tidak kelihatan, disini kita lihat "Persekongkolan Busuk" antara Komisi II DPRD Pematang Siantar dengan Walikota dan Perumda Tirtauli, wajar kita tuding mereka sudah menerima suap terkait kebijakan Perumda Tirtauli ini. "Buktinya mereka tidak berani menghadapi kita sebagai rakyatnya.," Ungkap Marsal.


" Kita hanya menyerukan tuntutan bahwa kebijakan Walikota melalui Surat Keputusan Walikota Tentang Beban Tetap Air Minum, bahwa kebijakan tersebut dirasa sangat mencekik masyarakat ekonomi lemah dan menengah ditengah masih menghadapi Pandemi Covid 19. 


"Kita akan tetap suarakan terkait kebijakan Walikota ini, Minggu depan, Kamis dan Jumat (25-26/03/2021) kami akan datang lagi ke Komisi II. Hari ini kita beri hadiah "telur busuk" kepada Komisi II DPRD Pematang Siantar karena tidak berani menghadapi rakyatnya, besok kita akan beri hadiah yang lebih mewah lagi kepada Komisi II DPRD Siantar. "Tutup orator Marsal Harahap.


Dari pengamatan awak media dilapangan, para pendemo pun berangsur masuk ke ruangan komisi II DPRD Pematang Siantar, namun tidak ada satu orangpun wakil rakyat didalam ruangan tersebut, padahal masih disaat jam kerja. Dengan kecewa akhirnya para pengunjuk rasa melempari "telur busuk" ke gedung bangunan kantor DPRD Pematang Siantar. Setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib. (RK - taman)




 

Ket foto:korban sebelum dievakuasi petugas

RotasiKepri.com ( Simalungun) -- Seorang laki - laki ditemukan tewas  gantung diri dirumah kontrakannya pakai tali keranjang oleh istrinya sendiri, Nian Br Silalahi, Kamis (18/3/2021), sekira pukul 01.30 Wib. 


Lelaki tersebut diektahui bernama Amanta Ginting Jawak (23), warga Jalan Bangun Dolok, Kelurahan Saribu Dolok, Kecamatan Silima Kuta, Kabupaten Simalungun, Sumut.


Istri korban Nian Br Silalahi (22) mengaku bahwa, selama ini suaminya tidak memiliki masalah dengan siapapun. Sehingga pihak keluarga mengikhlaskan kematian korban Amanta Ginting. 


Ket foto: Nian br Silalahi bersama anaknya

 

Kepada wartawan, kapolsek Saribu Dolok, Iptu Parulian Sijabat menerangkan,  awalnya pihaknya mendapat laporan dari Masyarakat bahwasanya di perumahan kontrakan Purnamaria Jalan Bangun Dolok  ditemukan seorang mayat laki-laki diduga bunuh diri dengan cara gantung diri pakai tali keranjang didalam kamar rumah kontrakannya. Laki-laki tersebut bernama Amanta Ginting Jawak 


Berdasarkan laporan tersebut, Kapolsek bersama dengan Kanit Reskrim dan Kanit Intel beserta Bhabinkamtibmas dan Dokter RSU GKPS Bethesda berangkat ke TKP dan sesampainya di TKP benar bahwasannya ada sesosok mayat laki-laki yang tergantung.


Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP lalu Personil Polsek Bersama-sama dengan Petugas Medis dan Lurah dibantu oleh warga masyarakat setempat melakukan evakuasi terhadap mayat.


Dari hasil pemeriksaan luar tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan, lidah korban menjulur keluar dan ada bercak sperma di celana dalamnya. diduga korban meninggal akibat Bunuh diri dengan cara gantung diri.


Atas kejadian tersebut Pihak keluarga merasa tidak keberatan dan untuk tidak dilakukan tindakan Outopsi terhadap korban dan bersedia  membuat surat pernyataan dan korban rencananya akan dibawa ke Desa Nagara, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.  (RK - taman)



Ket Vidio : korban terjatuh dari becak saat mengejar pelaku jambret tas nya

RotasiKepri.com ( Pematang Siantar ) -- Seorang wanita lanjut usai (lansia), Bunga Pola Sibuea menjadi korban jambret di Jalan Gunung Sibayak Kelurahan Kebun Sayur Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, Senin (15/3) sekira pukul 17.30 WIB. 


Korban adalah Perempuan lansia yang berumur 61 tahun, warga Jalan Melanthon Siregar Gang Mulia Kelurahan Karo Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar itu berusaha mengejar pelaku dengan menumpang besak hingga ia terjatuh dan terguling-guling.


Informasi dihimpun, sore itu korban bersama anaknya hendak pulang ke rumah. Ia menumpang becak mesin.


Di perjalanan, yakni di Jalan Gunung Sibayak, tetiba ada sepeda motor mendekati becak yang ditumpanginya dari arah sebelah kiri. Lalu seseorang mengambil tas milik korban.


Mengetahui tas miliknya dijambret, korban turun dari becak yang tengah berjalan. Tujuannya mengejar pelaku. Akibatnya korban terjatuh dan terguling- guling.


Oleh anaknya, korban ditolong untuk kembali naik ke becak. Akibat kejadian tersebut, korban kehilangan sebuah tas berisi 2 unit Hp Vivo 1817, seuntai kalung emas 3 mayam, liontin emas model anggur 2 mayam, anting 1 mayam, dan uang kontan Rp3 juta. Sehingga korban mengalami kerugian Rp19,5 juta. Korban akhirnya memutuskan melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Pematangsiantar.


Keesokan harinya, Selasa (16/3) Kapolres Pematangsiantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar SIK memerintahkan Kasat Reskrim AKP Edi Sukamto SH MH mengungkap kasus tersebut. Kasus tersebut menjadi atensi karena korban sudah lanjut usia 


Selanjutnya Kasat Reskrim membentuk timsus dipimpin Kanit Jatanras Ipda Wilson Panjaitan. Segera, Tim Opsnal melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.


Dari hasil penyelidikan, diketahui ciri-ciri diduga pelaku yang terekam di CCTV di seputaran lokasi kejadian.


Akhirnya, Rabu (17/3) sekira pukul 03.15 WIB Tim Opsnal dipimpin Ipda Wilson Panjaitan mengamankan Dedi Justinus Nainggolan dari kediamannya, di Jalan Nanggar Suasa Ujung Kelurahan Bane Kecamatan Siantar Utara. Justinus merupakan pemilik sepedamotor yang digunakan pelaku dan terekam CCTV di Jalan Gunung Sibayak Kelurahan Kebun sayur Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar


Kepada polisi, Justinus menerangkan, saat kejadian sepeda motornya dipinjam oleh Kevin Simanjuntak dan Togu Hermanto Simatupang. Polisi langsung bergerak cepat, dan sekitar pukul 04.00 WIB, tim menangkap dua pelaku. Keduanya yakni Kevin Dolarosi Simanjuntak (22) warga Jalan Rakutta Sembiring Gang Selamat Kelurahan Nagapita Kecamatan Siantar Martoba dan Togu Hermanto Simatupang (20) warga Jalan Pendeta Wismar Saragih. Keduanya ditangkap di Jalan Serumpun Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara.


Ketika diinterogasi, kedua pria yang merupakan residivis itu mengakui perbuatannya. Selanjutnya tim melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti. Saat dilakukan pengembangan, pelaku melawan petugas dan sempat terjadi pergumulan. Hingga kemudian, dilakukan tindakan tegas dan terukur.


Kemudian, kedua pelaku dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk dilakukan pengobatan, dan dilanjutkan ke Polres Pematangsiantar


Barang bukti yang diamankan antara lain 1 unit sepedamotor Yamaha Jupiter MX merah putih yang digunakan pelaku saat beraksi, dua buah cincin, sepasang anting, seuntai kalung, dan uang Rp400 ribu. (RK - taman)


 


RotasiKepri.com( Medan) -- Hebohhh..! Bayi berjenis kelamin laki-laki ditaksir usia 5 hari lengkap dengan ari-ari berbalutkan kain dan sebongkah batu digendong wanita sakit jiwa dibawah jembatan sungai Denai Kota Medan Sumatera Utara (Sumut).


Temuan itu sontak membuat warga gempar, terutama warga pejalan kaki dan para pengendara sepedamotor maupun pengendara mobil kaget dan berhenti guna ingin mengetahui yang terjadi. 


Dimana seorang perempuan yang belakangan diketahui mengalami sakit jiwa, sedang menggendong sesosok bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang terbungkus plastik warna hitam dibawah jembatan sungai Denai Jalan Raya Menteng, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Senin (15/3/2021) Pukul 10.00Wib.


Penemuan bayi tersebut diketahui warga sekitar yang salah satunya Nova (24), warga Jalan Menteng VII Gang Asahan, Kelurahan Menteng Medan Denai,  yang bekerja sebagai PHL Dinas Kebersihan dan Sihotang (26) warga Menteng VII Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai.


Mengetahui itu, Kedua warga tersebut melaporkannya ke M Ridho (34) yang berprofesi sebagai Kepala Lingkungan dilokasi tersebut. Melihat itu, M Ridho pun langsung melaporkannya ke Polsek Medan Area.


Adanya informasi tersebut, petugas Polsek Medan Area langsung turun kelokasi dipimpin Kanit Intel beserta personil Polsek Medan Area.


Alhasil, petugas mendapati seorang perempuan sakit jiwa menggendong plastik warna Hitam yang berisikan bayi laki laki ditaksir usia 5 hari lengkap dengan ari ari berbalutkan kain dan sebongkah batu.


Merasa panik, masyarakat dan petugas membujuk perempuan gila tersebut untuk menyerahkan bungkusan yang berikan bayi dan ternyata membuahkan hasil.


Dengan rasa kemanusian yang tak tega, masyarakat dan petugas Polsek Medan Area langsung membawanya ke Rumah Sakit Ridos untuk memberikan pertolongan, lantaran diketahui bayi tersebut sudah berhari hari digendong oleh perempuan tersebut.


Namun nasib berkata lain, Pukul 11.22Wib setiba dirumah sakit Ridos bayi tersebut tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya (meninggal dunia).


“Usai dari rumah sakit Ridos, langsung dibawa Ambulance ke Rumah Sakit Pringadi dan menunggu Tim Inafis Polrestabes Medan untuk melakukan identifikasi” ucap Iptu Rianto SH selaku Kanit Reskrim Polsek Medan Area (RK - taman/Int)

Ket foto  :  Laka lantas terjadi di jalan umum Simpang Tigarunggu – Simarjarunjung Mardosniuhur, tepatnya di Kelurahan Tigarunggu, 
Kecamatan  Purba, Kabupaten  Simalungun, Sumut,


RotasiKepri.com ( Simalungun ) -- Laka lantas terjadi di jalan umum Simpang Tigarunggu – Simarjarunjung Mardosniuhur, tepatnya di Kelurahan Tigarunggu,  Kecamatan  Purba, Kabupaten  Simalungun, Sumut, Minggu (14/3/2021) sore. 

Dalam peristiwa itu, pengendara sepedamotor Honda ADV, yang meruoakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), bernama Roselli Hot Murni  Haloho  (49), warga Jalan  Mardosniuhur Kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba  alami luka berat dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Bethesda Saribu Dolok.

Informasi yang di dapat, kecelakaan itu berawal ketika pengendara sepefamotor datang dari arah Simarjarunjung dan diduga kurang hati – hati. Dan pada saat berbelok ke sisi kanan arah jurusannya tidak memperhatikan mobil Pick up Box Mitsubishi L300 F 8346 VD yang dikemudikan Heriyanto (30) warga  Kampung Bolenglang warga Desa Tanjung, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, yang datang dari arah berlawanan,.... brakkkk....kecelakaan pun tak dapat di hindarkan lagi.

Heriyanto, Supir mobil Pick up Box Mitsubishi L300 F 8346 VD tidak mengalami luka.

Tak berapa lama, tampak petugas kepolisian turun kelokasi kejadian guna melakukan cek dan olah TKP, selanjutnya mengatur arus lalu lintas guna mencegah kemacetan lalulintas. (RK - taman)


 


RotasiKepri.com ( Batam ) -- Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Ditpam Bp Batam,  Polsek Sei Beduk Fasling, Polairud, Satpol PP, Basarnas dan dibantu masyarakat berhasil mengevakuasi seorang pria yang bernama Aris (52 tahun), korban yang diduga tenggelam di Waduk Duriangkang pada Sabtu, 13 Maret 2021. 

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban yang berlangsung sejak Sabtu dan berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan di Perairan Sei Edong oleh Tim pada Minggu, 14 Maret 2021 pukul 10.00 WIB. 

Usai dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri guna dilakukan otopsi.

Kasubdit Pengamanan Hutan dan Lingkungan Ditpam BP Batam, Tony Febri, menyampaikan, korban yang diduga tenggelam saat memasang bubu di Waduk Duriangkang, wilayah Kabil pada Sabtu, 13 Maret 2021 sekira pukul 17.00 WIB.

Korban berdomisili di wilayah Kabil (Hutan Lindung Duriangkang) dan menurut informasi dari saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian, Wisnu (Ketua RW/pelapor), bahwa korban tersebut sempat meminta tolong, namun tidak bisa diselamatkan karena terseret arus. 

Setelah mendapat informasi dari warga setempat, pihak Polsek Sei Beduk, yang dipimpin Kanit Reserse, Iptu Budi Santoso, melakukan koordinasi dengan Tim Basarnas dan Direktorat Pengamanan BP Batam, serta masyarakat setempat untuk melakukan pencarian di lokasi tersebut dari pukul 18.00 - 23.45 wib.

Karena sulitnya medan untuk mobilisasi kendaraan menuju lokasi, maka upaya pencarian terhadap korban dihentikan pada sabtu malam.

Selanjutnya pencarian korban dilakukan pada Minggu pagi, hingga akhirnya korban ditemukan pada pukul 10.00 WIB.

Direktur Pengamanan Aset BP Batam, Moch. Badrus, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan menangkap ikan di dalam waduk.

"Selain karena kegiatan tersebut dapat membahayakan juga karena waduk merupakan komponen matarantai ekosistem waduk yang perlu dijaga bersama," kata Moch. Badrus. ( RK - Tim )

 


RotasiKepri.com ( kab. Sintang )  -- Musibah kecelakaan lalulintas terjadi dihalaman sebuah Indomart Satu buah mobil Toyota Avanza menabrak kaca depan Indomart pada, hari Sabtu, tanggal 13 Maret 2021 sekitar jam 20.33 WIB di Jalan Minsiku Kel. Ulak Jaya , Kec. Sintang, Kab. Sintang.


Kronologis kejadian, sebuah Mobil Toyota Avanza Warna Biru KB 1761 EG yang dikemudikan oleh Sdr. Erc, 15 tahun, sedang parkir di halaman indomart, pada saat saudara Erc menyalakan mobil, spontan mobil tersebut berjalan perlahan.


"Pas posisi mobil Toyota Avanza warna biru tersebut berada dihalaman parkir indomaret tanpa disadari oleh pengemudi menginjak pedal gas yang membuat spontan kendaraannya menabrak pintu kaca depan indomater," urai Kasubag Humas Polres Sintang Iptu Hariyanto.


Kemudian mobil Toyota Avanza warna biru No.Pol.KB.1761 EG, menabrak seorang anak kecil yang berinisial, Mutiara usia 6 tahun yang sedang berada didalam indomaret (posisi dekat meja kasir), akibat dari kecelakaan tersebut Saudari Mutiara meninggal Dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Ade M Djoen Sintang.


Korban meninggal dunia tersebut Mutiara lahir, Sintang 11 Februari 2014, 6 Tahun, beragama Kristen, status Pelajar, Alamat, Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Gang Tembesuk 1, Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, (Pejalan kaki pengunjung Indomaret).


Masih menurut keterangan Kasubag Humas Polres Sintang Iptu Hariyanto, bahwa berdasarkan Nomor : LP : 20.06.0011 / III / 2021 / LL hari Sabtu  tanggal 13 Maret 2021 jam 22.30 WIB pihak kepolisian telah melakukan tindakan cepat ke tempat kejadian perkara.


"Mendatangi dan melaksanakan Olah TKP; mengamankan barang bukti, membuat Sket TKP, mencari dan menginterogasi saksi - saksi di sekitar TKP; menghubungi keluarga dari pihak - pihak yang terlibat kecelakaan, berkoordinasi dengan pihak jasa raharja," jelas Iptu Hariyanto.


Barang bukti yang disita : 1(Satu) unit Mobil Toyota Avanza Warna Biru KB 1761 EG, 

No.Ka: MHKM5EA3JHK056879, No.Sin: 1NRF247674.kemudian,1 (Satu) lembar  STNK Mobil  Toyota Avanza Warna Biru KB.1761 EG No : 05957911 a/n : Syamsulastri.


"Kejadian laka lantas diperkirakan mengakibatkan kerugian materi 2 juta rupiah," pungkasnya. ( RK - Tim) 


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.