Articles by "Peristiwa"

Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan



Batam,RotasiKepri.com -- Kapolresta Barelang KBP Yos Guntur, SH, SIK, MH mendampingi Kapolda Kepri Irjen. Pol. Dr. Aris Budiman, M.Si. menghadiri Upacara Hari Jadi Provinsi Kepulauan Riau yang ke – 19 Tahun bertempat di Halaman Gedung Daerah Tepi Laut Tanjung Pinang, Jumat ( 24/09/2021).


Peringatan pada tahun ini tampak berbeda dari pada tahun sebelumnya dimana setiap peserta yang hadir wajib melakukan test swab antigen sehari sebelum acara. Dan disiarkan melalui live streaming maupun zoom meeting peserta yang hadir secara langsung menggunakan pakaian khas Melayu mulai dari baju kurung warna putih lengkap dengan songket serta tanjak.


Gubernur Kepri Ansar  Ahmad dalam amanatnya menjelaskan dalam perjalanan 19 tahun Provinsi Kepulauan Riau sudah banyak perubahan yang di alami. Tahun ini adalah tahun pertama saya bersama ibu Hj Marlin mengemban amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, dimana pada tahun pertama ini kami mengajak seluruh pihak untuk dapat berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan Provinsi Kepri, ” sebut Gubernur Kepri Ansar Ahmad.


Setelah Upacara Selesai gubernur Kepri Memberikan Berbagai Penghargaan, termasuk Kapolresta Barelang yang mendapatkan Penghargaan atas keberhasilan Polresta Barelang Mendapatkan Nilai pelayanan Publik Ketegori Sangat Baik “A”, Hasil Evaluasi Pelayanan Publik pada Unit Layanan SIM dan SKCK tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. 


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) memberikan penghargaan predikat pelayanan prima kepada 12 Polres di Indonesia. Reward itu diberikan lantaran terciptanya pelayanan publik yang baik Salah satunya Polresta Barelang Polda Kepri.


Kapolresta Barelang KBP Yos Guntur, SH, SIK, MH Mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang di berikan,  dan Mengapresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian Rekan- rekan PJU dan seluruh Anggota jajaran Polresta Barelang  dalam meraih predikat Sangat Baik dalam pelayanan Publik. Semoga prestasi ini menambah semangat dan komitmen kita bersama untuk Meraih Pelayanan Prima kepada Masyarakat ke depannya.


Selamat Hari Jadi Provinsi Kepulauan Riau yang ke -19 Kepri sehat, Kepri maju Kesehatan pulih ekonomi bangkit Ucap Kapolresta Barelang melalui Kasi Humas Iptu Tigor Sidabariba, SH.(RK)

 


Simalungun,RotasiKepri.com -- Bus CV Betahamu bernomor polisi BK7451TL, jurusan Pematangsiantar - Bagan Batu Riau mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Asahan, Kelurahan Kerasaan 1, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, (15/09/2021) sekira pukul 15.00 WIB. Satu korban tewas dan tiga orang luka


"Bus dikemudikan Hamonangan Saragih (55) melaju berkecepatan tinggi dan menghantam batang pohon kelapa sawit. Dalam perjalanan, supir membawa empat orang penumpang. Setibanya dilokasi, supir berniat mendahului kenderaan didepannya,"


"Tidak memperhatikan kondisi jalan, bus CV Betahamu terperosok ke dalam lubang dibahu jalan sedalam 15 centimeter, panjang dan lebar lebih kurang 1 meter, akhirnya mengakibatkan kecelakaan tunggal." Jelasnya kepada sejumlah kru media.


Akibat ulah supir tersebut, satu orang meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit, seorang dirawat di RSUD Perdagangan, dan dua orang lainnya sempat dirawat, namun karena mengalami luka ringan, keduanya diperbolehkan pulang.


Demikian disampaikan Kanit Laka Polres Simalungun Iptu Joni FH Sinaga kepada sejumlah kru media melalui siaran persnya, Kamis (16/09/2021) sekira pukul 10.00 WIB.


Sesuai identitas, keempat penumpang tersebut yakni, Meisa (51) warga Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun, sedang dirawat di RSUD Perdagangan.


Korban kedua, Erita Matondang (64) warga Nagori Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, setelah kejadian mengalami luka berat kemudian meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.


Untuk korban ketiga dan keempat yaitu, Mesra Silalahi (42) warga Dusun Pulau Gundur, Sumbul Tengah, Kabupaten Dairi dan Togi Siadari (17) warga Naga Pita Kota Siantar, keduanya mengalami luka ringan. (RK -Taman)


Batam,RotasiKepri.com -- Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur, SIK Pimpin langsung Upacara Serah Terima Jabatan Kasat Reskrim Polresta Barelang bertempat di Aula Aninditha Lt. II Mapolresta Barelang. Senin (06/09/2021)


Kegiatan tersebut di hadiri Kapolresta Barelang sebagai Irup Upacara, yang di ikuti oleh Wakapolresta Barelang AKBP Junoto, SIK, Para Kabag, Kasat, Kapolsek Jajaran, Kasi, Para Perwira.


Upacara Pelantikan dan Sertijab dipimpin oleh Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur, SIK berdasarkan surat telegram Kapolda Kepri Nomor, KEP / 363 / VIII / 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan di Lingkungan Polda Kepri ditandai dengan penandatanganan berita acara sertijab, penandatangan pakta integritas dan pengambilan sumpah jabatan serta Penyerahan Cendramata kepada Kompol Andri Kurniawan, SIK, MH. 




Pejabat yang melaksanakan Serah Terima Jabatan Kasat Reskrim Polresta Barelang yang sebelumnya dijabat Kompol Andri Kurniawan, SIK, MH diserah terimakan kepada Kompol Reza Morandy Tarigan, SIK, MH. 


Dalam amanatnya, Kapolresta Barelang Kombes Pol Yos Guntur, SIK menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pejabat lama atas segala dedikasi dan pengabdian  melaksanakan tugas dalam menangani Kasus Tindak Pidana di Kota Batam dan selamat bertugas ditempat yang baru.


Sedangkan  untuk pejabat yang baru  “Selamat bergabung kepada pejabat baru, saya yakin dan percaya dengan pengalaman tugas yang pernah dijalani akan mampu menjalankan tugas dengan baik, Ucap Kapolresta Barelang melalui Kasi Humas Iptu Tigor Sidabariba, SH.(RK) 

ket foto : kegiatan penimbunan air laut dan hutan bakau

Bintan,RotasiKepri.com --  Ibarat ayam bertelur di lumbung padi, tapi mati kelaparan. Pepatah inilah yang pantas di sandang oleh masyarakat nelayan Galang Batang desa Gunung Kijang. Masyarakat didesa ini khususnya masyarakat nelayan, yang sehari hari nya bergantung hidup di laut dengan hasil yang dapat memenuhi kebutuhan mereka setiap hari nya saat ini tidak bisa lagi bergantung pada hasil laut.

 

Sejak  kehadiran perusahaan raksasa di  Galang  Batang,  air laut tampak  bukan lagi biru, melainkan sudah seperti air lumpur, dimana - mana  keruh akibat  pencemaran dari timbunan yang diduga dilakukan PT.BAI setiap hari.

 

Menurut informasi yang didapat awak media RotasiKepri.com dilokasi dari salah seorang nelayan di Galang Batang yang bergelar Pak Keling, laut yang ditimbun saat ini sudah cukup luas,  tidak  tahu berapa luas laut dan hutan bakau di  Galang Batang sudah di timbun,  kalau di hitung - hitung mungkin sudah puluhan hektar bahkan  sudah ditimbun, bahkan mungkin sudah  ratusan hektar .

 

“ Saya tidak tahu berapa luas laut dan bakau yang sudah ditimbun, bisa saja sudah puluhan hektar, atau bahkan mungkin sudah sampai ratusan hektar pak”, ucap Pak Keling.

 

Pak Keling menambahkan,” bagaimana nasip anak cucu kami kedepan,  sekarang saja kita sudah susah mau mencari ikan, karena air laut  sana sini keroh, yang dulu pantainya bersih, coba bapak lihat sekarang sepanjang pantai, sudah berwarna coklat, semua penuh dengan " anyau" alias lumpur darat”.

 

Saat awak media ingin menggali informasi lebih lanjut kepada pihak perusahaan, awak media tidak berhasil mendapatkan informasi apa - apa dari para pekerja , karena para pekerja yang ditemui dilapangan tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, diduga yang bekerja dilokasi adalah pekerja asing.

 

Secara terpisah, saat awak media  meneemui  kepala imigrasi Tanjung Pinang Irwanto di ruang kerjanya, terkait dugaan  keberadaan TKA yang bekerja dilokasi penimbunan yang diduga banyak yang  illegal ( anpa dokumen yang sah), secara tegas Irwanto membantah dugaan tersebut. Irwanto mengatakan, bahwa informasi itu tidak benar,  tidak ada yang tidak sah, semua nama dan identitasnya ada, karena kami cek semuanya.

 

“ Tidak ada yang tidak sah mas, semua ada nama dan identitasnya, kita cek kok semuanya “, ucap Irwanto dengan tegas.

 

Pak Keling sebagai masyarakat kecil mengharapkan, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memberikan perhatian khusus dengan  keberadaan PT. BAI  yang beroperasi di wilayah Galang Batang ini, karena masyarakat kecil, khususnya nelayan, sangat merasa dirugikan dari dampak limbah perusahaan tersebut.

 

Saat awak media RotasiKepri.com  ingin melakukan  konfirmasi kepada  kepala dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Bintan, ternyata yang bersangkutan  tidak ditempat, awak media belum mendapatkan konfirmasi dari dinas terkait sampai berita ini diturunkan. ( berita bersambung )

 

(IER)


ket foto : Lokasi Pedagang Kaki Lima Sekitar Pemda Tampak Sepi Saat PPKM Darurat dilaksanakan, Yang Biasanya Ramai Pengunjung


Batam,RotasiKepri.com -- Pedagang kaki lima yang berjualan di pinggiran jalan  menjerit akibat pemberlakukan PPKM di Batam yang diminta tutup oleh petugas PPKM Darurat pada jam 20.00 WIB.

Salah satu pedagang minuman bandrek disekitar pemda Batu Aji,  yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan, semenjak pemberlakukan PPKM Darurat di Batam, usahanya mengalami penurunan omset drastis. Dirinya mengaku tempat usaha yang digelutinya berupa minuman bandrek enggan di datangi pelanggan. Dirinya berharap pemerintah memberikan kebijakan d3ngan memberikan toleransi kepada pedagang kecil seperti saya ini. Jika tidak, maka akan banyak usaha  masyarakat kecil yang bangkrut dan terlilit hutang.

“Saya merasakan saat ini, bagi kami pengusaha kecil seperti saya ini sangat sulit untuk hidup. Ingin mencari 100 ribu saja sangat susah. Bagaimana ingin melunasi pinjaman, jika kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan PPKM Darurat, dagangan saya di anjurkan tutup pada pukul 20.00 WIB, sementara saya mulai biasanya berdagang sekira pukul 18.00 WIB. Bagi kami pengusaha kecil, kebijakan  seperti ini sulit bagi kami untuk mencari nafkah,” ujarnya dengan kesal.

" Sejujurnya saya sangat  mendukung kebijakan pemerintah dalam menghentikan penyebaran wabah Covid -19. Namun dalam pelaksanaan PPKM Darurat, hendaknya para pedagang yang biasanya berdagang mulai sore hari dibiarkan tetap buka, dan di anjurkan tidak boleh minum atau makan di tempat dan semua pelanggan hanya boleh pesan dan bungkus ", ucapnya dengan nada penuh harap.

" Dan saya dapat informasi, PPKM Darurat di Batam akan  di perpanjang lagi sampai tanggal 2 Agustus 2021 ", tambahnya, sambil mengerutkan keningnya.

Diketahuinya semenjak pemberlakukan PPKM Darurat di Batam dan pemberlakukan jam operasional hanya sampai jam 20.00 WIB, menurutnya pembatasan tersebut akan sangat berdampak pada penurunan omset . Aturan tersebut bakal cukup memberatkan dan membuat pengusaha kecil menjerit.(RK).

 


Simalungun,RotasiKepri.com -- Penemuan benda mirip bonek jenglot di depan kantor Bupati Simalungun, Sumatera Utara; Jumat (09/07/2021) sekira pukul 10.00 WIB, menggegerkan warga. Sosok mistis ini termasuk mahluk mitologi Indonesia yang populer di kalangan masyarakat.


Mayoritas orang Indonesia meyakini bobeka Jenglot memiliki kekuatan mistis. Itulah sebabnya figur hominoid (berkenaan dengan manusia) ini sering dimanfaatkan untuk pesugihan, pelet, menarik pusaka, hingga santet. Meski demikian kesaktian makhluk ini belum bisa dibuktikan kebenarannya alias masih sebatas desas-desus semata.


Warga di sekitar Kantor Bupati Simalungun mendadak heboh akibat temuan benda aneh mirip boneka jenglot itu. Dan saat ditemukan, benda aneh mirip jenglot tersebut memiliki 2 taring dan tergeletak di atas kain serbet berwarna merah bergaris kotak - kotak, serta dua lembar daun sirih yang mulai layu..


Amatan wartawan dilokasi penemuan benda mistis itu, tampak warga sempat ribut dan bersitegang dengan salah seorang wanita paruh baya yang diduga sebagai pemilik benda aneh tersebut. Kebetulan wanita yang diduga sebagai pemilik itu sangat dekat dengan tempat ditemukannya benda aneh dimaksud.


“Dia yang dekat di situ, mungkin punya dia itu,” teriak salah seorang warga, sambil menunjuk curiga kepada salah seorang wanita yang berada di dekat dengan lokasi penemuan benda mistis itu.


Tak terima dituduh sebagai pemilik jenglot, wanita paruh baya itu langsung melawan dan bersumpah kalau benda itu bukan miliknya.,“Saya berani bersumpah, bahwa itu bukan barang saya. Saya datang kemari untuk berjualan,” ucap wanita berbaju merah jambu seraya berkata dia berani dan siap membakar jenglot tersebut.


Karena mendengar ribut-ribut di depan kantor bupati, beberapa anggota Sat Pol PP datang melerai warga yang sudah berkerumun mengelilingi orang yang diduga sebagai pemilik jenglot.


“Kita tidak mau tau siapa pemiliknya, yang pastinya benda ini harus dibakar disaksikan ramai-ramai,” kata salah seorang anggota Sat Pol PP.


Namun, belum sempat dibakar tiba-tiba benda aneh mirip jenglot tersebut sudah tidak ada lagi ditempatnya. Tidak tau pasti siapa yang mengamankannya. Warga setempat mengatakan, benda aneh itu adalah jenglot yang selalu dipergunakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menjalankan niat jahatnya


Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan dari Satpol PP atau Diskominfo Simalungun.


Dikutip dari berbagai informasi, jenglot memang kerap dihubungkan dengan mistis, namun sudah ada kajian akademik terkait benda aneh ini.


Hasil uji sinar x, jenglot tidak memiliki struktur tulang seperti yang dimiliki manusia. Namun berbeda saat peneliti mencoba mengecek DNA jenglot.


Meski demikian penelitian DNA ini bisa saja meleset, alasannya kulit jenglot bisa saja pernah diteteskan atau tersentuh darah manusia. (RK - taman)

Ket foto : kaka korban Ana br Samosir menunjukkan foto semasa korban masih hidup


Pematang Siantar,RotasiKepri.com --  Anak Buah Kapal (ABK) asal Kota Pematangsiantar, atas nama Rcky Ansyah Samosir, yang beralamat di Jalan Bombongan Raya Kelurahan Tambun Nabolon Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar, Propinsi Sumatera Utara yang rikabarkan meninggal sakit di kapal ikan Cina Taixiang 11, benar adanya.


Kaka korban, Ana Br Samosir ( 37) mengatakan, sampai saat ini jenazah almarhum belum dipulangkan dengan alasan banyak negara yang lagi melaksanakan lokdown, sehingga sulit untuk dipulangkan jadi jenazah korban terancam dilarungkan (dibuang) ke laut dan keluarga akan menerima kompensasi. Dan menurut keterangan, Kaka Korban Ana Br Samosir, saat ini pihak keluarganya tetap berharap untuk kepulangan jenazah korban kerumah duka.


"Kita sedang berharap dan berusaha supaya adik kami itu bisa secepatnya dipulangkan. karna adik kami ini belum disempurnakan secara ajaran Kristen dan adat Batak," ujarnya sedih.


Diceritakan Kaka korban, Ana Br Samosir, informasi kematian adiknya itu (korban) diterima keluarganya dari seseorang bernama Jhon Albert Situmeang yang merupakan Agen lewat hubungan telepon seluler, pada hari Selasa tanggal 29 Juni 2021, siang, sekira pukul 11.00 wib


"Dalam percakapan ditelpon, Jhon menyampaikan Ricky sudah meninggal dan permintaan Keluarga gimana. Lalu keluarga menjawab, keluarga meminta jenazah almarhum dipulangkan. Kemudian, Jhon kembali mengatakan akan mengusahakan dan nanti akan menghubungi keluarga korban," ucap Ana mengulang percakapan keluarganya dengan Jhon kepada wartawan, Senin (5/7/2021)


Kemudian, sambung Anak, selang 4 -5 jam..Jhon kembali menelepon keluarganya dan mengatakan bahwa jenazah tidak bisa dipulangkan dengan alasan banyak negara lagi lokdown.


Selanjutnya, Jhon kembali mengatakan bahwa jenazah korban mau di larungkan (dibuang kelaut) dan Jhon bertanya ke keluarga untuk minta kompensasi berapa. Jhon menawarkan kompensasi 150 juta kepada keluarga dan keluarga menolak konpensasi yang ditawarkan Jhon dan tetap berharap dan bertahan meminta agar jenazah dikembalikan dipulangkan.



Ana juga menjelaskan bahwa khabar korban meninggal dunia di informasikan karena sakit dan korban meninggal pada tanggal 28 Juni 2021. Dan keluarga dikhabarin tanggal 29 Juni 2021. 


"Sipemberi khabar (Jhon) juga mengirimkan riwayat dan obat - obat yang di konsumsi saat korban sakit melalui Whatsapp (WA). Selain itu, keluwrga juga menerima surat dari Menteri Luar Negeri (Menlu), yang isi dalam surat itu, mengatakan bahwa jenazah sulit untuk di kembalikan (dipulangkan) dan keluarga akan mendapat kompensasi sebesar 25 ribu dollar jika dirupiahkan sebesar Rp 3.63.500.000. Tetap keluarga menolak dan tetap menginginkan jenazah korban agar dipulangkan ke kampung halaman


"Awal Keberangkatan korban melalui PT RCA di Tegal. Dan dari Tegal korban berangkat ke Singapura dan dari sinilah korban tidak ada khabar lagi," ucap Ana.


Sambil meneteskan air mata, dan terisak, Ana menceritakan Sifat korban selama hidup pendiam tidak banyak cakap, murah bergaul. Selama korban kerja  di kapal sebagai ABK kapal ikan milik Cina baru trima gaji dua kali sebesar Rp 20 juta.


"Dari tegal korban berangkat ke Singapore, pada tanggal 12 Oktober 2019. Dan dari sinilah dia (korban) tidak ada khabar lagi. Kedua orang tua kami sudah meninggal. Bapak meninggal tahun 1997 dan ibu meninggal pada tanggal 22 Februari 2020. Keluarga sudah menanyakan keberadaan dan khabar korban melalui email milik perusahaan yang memberangkatkannya namun jawaban dari perusahaan korban tidak dapat dihubungi karena tidak ada sinyal dilaut. Ibunya meninggal karena memikirkan korban yang tida ada khabar sama sekali,'" jelas Ana sambil mengelap air mata dipipinya pakai tangannya.


"Saya adalah namboru kandung dari@Riki Samosir yang bekerja dikapal di bawah naungan PT Raja crew atlantik (RCA). Paraman (ponakan) saya mulai berangkat dari kota Pematangsiantar ke Tegal pada bulan 6 tahun 2019. Dia belajar selama kurang lebih 3 bulan untuk mendpat kan buku pelayaran nya agar bisa berangkat ke kapal ikan. pada tanggal 12 oktober 2019 , almarhum saya berangkat ke Singapura untuk menuju kapal tempat ia bekerja," tulis Namboru korban Rama Uli Br Samosir, di postingan facebook nya dikutip wartawan


"Paraman (Ponakan) saya bekerja di kapal TAIHONG 6 dengan kontrak kerja selama 2 tahun. Sejak tanggal 12 oktober 2019 tidak ada contact lagi dengan paraman saya karena menurut informasi yang di dapat, tidak ada jaringan di tengah laut. Selama + - dua tahun pula kami mencari tahu bagaimana cara nya agar kami dapat mendapat kabar dari paraman saya itu, saya juga sudah menghubungi pihak PT agar bisa mendapatkan sedikit kabar tentang paraman saya, berhbg orang tua nya sampai meninggal pun dia tdk bs di hbgi,"


Tapi pihak kapal mengungkapkan bahwa tidak ada jaringan dan tidak ada hasil kami dapatkan. Hingga pada tanggal 29 juni 2021 sekitar jam 11.00 siang tiba tiba ada yang menelepon kamj memberitahukan bahwa paraman sy ini telah meninggal dunia.dari info yang di berikan adik saya meninggal karna sakit ( kaki bengkak dan rasa nyeri, BAK susah ) kbr yg kami dpt pada tanggal 12 juni 2021 paraman kami sakit dan dipindahkan ke kapal TAIXIANG 11 untuk mendapat perawatan medis dan selama perjalanan pulang pada tanggal 28 pukul 02.12 PARAMAN  saya sudah meninggal.


Dan kami memohon bantuan , saudara, teman,instansi yg berkopeten di dlm mslh kami ini, seluruh saudara yg telah melihat dan membaca postingan sy dapat membantu agar  jenazah PARAMAN kami  dapat di pulangkan ke indonesia. kami keluarga besar samosir memohon kpd terutama keluarga besar@ Raja sonang sedunia, agar memberikan hati utk membantu spy jenazah bisa di plg kan ke kota siantar agar pemerintah menolong kami ,kami mohon tolong bantu kami,.


Kami hanya ingin jenazah paraman  kami di pulang kan kerumah duka,dikota pematangsiantar bukan uang dispensasi spt yg di tawarkan seseorang ( gk jelas oknum nya) asal klrga setuju di arungkan kelaut jenazah paraman kami ini 😭😭😭😭, smpai sy buat status ini tks kpd pemerintah (KEMENLU) yg sdh memberikan hati dan sdh menangani, juga ito@Tonny Pangaribuan, kami klrga sangat membutuhkan pertolongan 🙏🙏


Riwayat sakit korban yang diterima keluarga dari jhon


ABK Indonesia yang sakit RICKY ANSYAH SAMOSIR (PP No.C4715688) yang bekerja di TAIHONG 6 sebelumnya dikirim ke kapal kami oleh TAIXIANG 11 untuk dikirim kembali ke darat untuk perawatan medis pada 12 Juni.Posisi N 004°26` E 060°05`


Melalui observasi dan inkuiri, keadaan dasarnya adalah sebagai berikut: bengkak pada kedua kaki, nyeri saat ditekan, nyeri pada kedua kaki, tidak ada pembengkakan, tidak mampu berdiri, buang air kecil normal, beberapa inkontinensia pada tinja, bagian lain yang normal, sadar, tangan gemetar.  Setelah boarding, pasien meminum obat anti inflamasi oral, Yunnan Baiyao, vitamin, dll setiap hari, dan memberikan injeksi obat anti inflamasi intramuskular setelah berkomunikasi dengan kantor pemilik dan kapal lain, tetapi efeknya tidak jelas.

Pada malam 21 Juni, pasien merasakan sakit di jantung dan mulai demam, demam mencapai 38,6 ° C, Kapten dengan cepat memberinya pil Suxiao Jiuxin dan tablet Fufang Danshen, dan rasa sakitnya hilang dengan cepat. Setelah itu  , pasien mengalami demam tinggi berulang kali.  


Minum obat antipiretik dan pendinginan dengan bantuan alkohol, suhu tubuh dapat kembali normal, tekanan darah tidak stabil. Ketika tekanan darah rendah, hanya 60/40, dan saluran pemulihan tekanan darah adalah 105/70 setelah minum obat.  Bila ada demam nadi 150 kali/menit, nadi 110 kali/menit bila suhu normal, bengkak kedua kaki berangsur-angsur bertambah, kaki terasa nyeri, dada terasa nyeri, kemudian feses  terasa nyeri, fesesnya mengompol, dan nyeri bertambah saat demam tinggi. Belakangan ini, pasien meminum obat anti inflamasi, pil Suxiao Jiuxin, tablet Fufang Danshen, Butiran Wenxin, dll. Dua hari yang lalu, pasien diberikan infus  meneteskan obat anti inflamasi, namun efeknya masih belum terlihat.


Tanggal 28 Juni Selama perjalanan dengan kapal kami, pasien mengatakan ingin buang air kecil pada jam 1 pagi (waktu setempat).  Dua awak kapal pendamping Indonesia membantunya untuk buang air kecil, tetapi dia tidak buang air kecil.  Tiba-tiba dia sesak nafas.  Dua anggota kru yang menyertainya segera memberinya pil Suxiao Jiuxin dan melaporkannya kepada kapten.


Kapten menemukan bahwa napasnya lemah dan pupil matanya melebar.  Dia juga meminum lima pil Suxiao Jiuxin dan satu nitrogliserin.  Pada saat ini, tekanan darah tidak dapat diukur, dan ada denyut nadi lemah di arteri karotis.  Kapten segera melakukan resusitasi kompresi dada.  Pukul 01:18, tekanan darah dan nadi tidak bisa diukur.  Setelah diselamatkan oleh banyak orang secara bergantian, masih tidak ada tekanan darah, denyut nadi, detak jantung atau tanda-tanda resusitasi.  Pukul 02.12 waktu setempat, dikonfirmasi oleh kapten, chief officer dan empat awak WNI, pasien meninggal. 

(RK - taman)


Batam,RotasiKepri.com --  Dalam rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara ke-75 tahun 2021, Polda Kepri melaksanakan Upacara Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan dan Tabur Bunga dilaut, pelaksanaan Upacara Tabur Bunga ini sebagai bentuk penghormatan kepada para arwah para Pahlawan yang telah gugur. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si. Selasa (29/6/2021).


Pada peringatan Hari Bhayangkara tahun ini mengusung tema ″Transformasi Polri yang Persisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 Untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju″ dan pada hari ini ada dua lokasi pelaksanaan Upacara Tabur Bunga yang pertama adalah Tabur Bunga dilaut yang dilaksanakan di Dermaga Mako Dit Polairud Polda Kepri dan di Taman Makam Pahlawan Bulang Gebang, Batu Aji Kota Batam. Ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si.


″Upacara Tabur Bunga dilaut dipimpin langsung oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs. Darmawan, M. Hum dan dihadiri oleh Pejabat utama Polda Kepri dan Personel Dit Polairud Polda Kepri, untuk di pelaksanaan Upacara Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Bulang Gebang, Batu Aji Kota Batam dipimpin oleh Irwasda Polda Kepri Kombes Pol Musa Ikipson Manaek Muara Tampubolon, S.H., S.I.K.,.M.Si dan dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Kepri dan Personel Polda Kepri″. Jelas Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si.


″Pelaksanaan Upacara didua lokasi pada hari ini diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan diawali dengan penghormatan kepada Para Pahlawan dan mengheningkan cipta yang dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara″. Ungkap Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si.


″Upacara ini merupakan perwujudan penghormatan Polri kepada para pejuang yang telah mengorbankan nyawanya dalam meraih kemerdekaan, pejuang yang gugur didarat maupun yang gugur di laut, perjuangan ini berhasil dikarenakan semua bersatu padu melawan penjajah dan merebut kemerdekaan″. Tutup Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si.(RK) 


Kalbar,RotasiKepri.com -- Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat Tahun 2021 secara virtual dilaksanakan pada Senin (28/6/2021) yang bertempat di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Yang diikuti oleh seluruh Pemda kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat.


Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Tahun 2021 dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM, MH didampingi Anggota Forkopimda provinsi Kalimantan Barat.


Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM, MH dalam sambutanya menyampaikan bahwa peringatan hari berkabung daerah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 2007 tentang Peristiwa Mandor sebagai hari berkabung daerah dan Makam Juang Mandor sebagai monumen daerah provinsi kalimantan Barat. 


“Dengan ditetapkannya Perda tersebut, menunjukan bahwa Pemerintah provinsi Kalimantan Barat menaruh perhatian secara serius terhadap peristiwa Mandor," kata Ria Norsan.


Dia jelaskan bahwa peringatan ini menjadi salah satu cara untuk menghargai dan menghormati jasa pejuang rakyat Kalimantan Barat yang gugur sebagai syuhada dalam melawan penjajahan Jepang di Kalimantan Barat.


"Peringatan Hari Berkabung Daerah yang hari ini kita lakukan, merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya, dan biasanya kita melakukan upacara di Mandor Kabupaten Landak," paparnya.


Ria Norsanpun menjelaskan, setiap kabupaten kota juga melakukan upacara di masing-masing daerah. Namun, tahun ini karena pandemi covid-19, maka lakukan secara virtual di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat. 


"Acara ini dilaksanakan secara protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah penularan covid-19 di Kalimantan Barat” tambah Ria Norsan.


Kurang lebih 76 tahun yang lalu, tepatnya pada kurun waktu 1942-1945 pada masa penjajahan Jepang di Kalimantan Barat. Pada saat itu, tentara Jepang sudah melakukan keganasan yang luar biasa sehingga Provinsi Kalimantan Barat telah mengalami kehilangan satu generasi. 


"Berdasarkan beberapa data yang terangkum dari beberapa sumber menyebutkan bahwa jumlah korban akibat keganasan yang dilakukan oleh tentara Jepang mencapai kurang lebih 21. 037 jiwa dan itu merupakan jumlah korban yang sangat fantastis” tambah Ria Norsan


Ia katakan, peristiwa Mandor tersebut merupakan peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang menyebabkan gugurnya para pejuang khususnya di Kalimantan Barat. Jatuhnya korban yang sangat banyak tersebut, jangan sampai sia-sia. 


Kami berpesan kepada para penerus dan seluruh masyarakat Kalimantan Barat agar mengingat jasa para pejuang dan menjiwai semangat pejuang untuk membangun Kalimantan Barat ini. 


Petik pelajaran dari peristiwa Mandor dan mampu membuat mental kita semakin kokoh dan kuat dalam menghadapi masalah dalam kehidupan ini” pesan Ria Norsan


Ria Norsan berpesan kepada masyarakat Kalimantan Barat harus mengisi kemerdekaan ini dengan belajar memperbaiki diri, mengevaluasi diri dan menumbuhkan sikap nasionalisme. Menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.


Sementara itu dari kabupaten Sintang mengikuti secara virtual Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat Tahun 2021.Dillaksanakan di Command Center kantor Bupati Sintang.


Hadir di ruang Command Center, anggota Forkopimda kabupaten Sintang, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Syarief Yasser Arafat, S. Sos, M. Si dan perwakilan OPD di lingkungan Pemerintah kabupaten Sintang.


Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si  setelah usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat Tahun 2021 secara virtual berpesan agar generasi muda tidak melupakan sejarah yang terjadi di Kalimantan Barat. 


“Perjuangan mereka  orang-orang tua kita dahulu dan para pahlawan daerah yang bersatu padu tanpa memandang suku, agama dan ras untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan di bumi Kalimantan," ujar Yosepha Hasnah.


Yosepha Hasnah mengatakan, kiranya kita sebagai generasi penerus bangsa dan daerah ini, berterima kasih atas pengorbanan para pahlawan daerah Kalimantan Barat tersebut. 


"Bentuk terima kasih kita kepada para pahlawan daerah seperti mendedikasikan diri dengan ambil bagian sesuai profesi kita masing-masing untuk kemajuan pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat umumnya dan Kabupaten Sintang khususnya. Bersama kita pasti bisa," ucap Yosepha Hasnah.(RK)


Simalungun,RotasiKepri.com -- Seorang pengendara sepedamotor tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan umum km 16-17 jurusan Pematangsiantar menuju Medan tepatnya di dekat Simpang Palang Nagori Dolok Kahean Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun, Jumat (25/6/2021), sekira pukul 11.30 wib. Korban meninggal dilokasi kejadian setelah terlindas ban truck tronton usai jatuh menabrak lobang yang berada diaspal badan jalan arah jurusannya.


Kanit Laka Lantas Polres Simalungun, Iptu Jonny Sinaga mengatakan, laka lantas itu berawal saat satu unit Sepeda Motor Honda Scoopy BK-6043-WAD yang dikendarai oleh korban Hardi Purnomo (49), warga  Jalan.Aru Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar, melaju dari arah Pematangsiantar menuju arah Medan.


ket foto : sepeda motor yang dikendarai korban


"Korban melaju kendaraannya dengan kecepatan tinggi, setibanya di lokasi kejadian menabrak lubang yang berada diaspal badan jalan arah jurusannya, sehingga pengendara sepeda motor honda Scoopy kehilangan kendali," jelasnya


Kemudian, sambung Jonny, korban terjatuh dan terseret kearah kanan jurusannya dan pada saat bersamaan dari arah berlawanan datang satu unit Mobil Barang Dump Truk Tronton Hino B-9886-FYV yang dikemudikan Muhammad Nur (53), warga Jalan Sei Agul Lk.VI Keluraha  Durian Kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi (setelah kejadian tidak alami luka), sehingga kedua kendaraan bertabrakan dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas," jelasnya.


“Akibat kejadian itu, pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka serius,” katanya. (taman)

 

Ket. Foto : Rumah Korban Yang Dibakar


Pematang Sianta,RotasiKepri.com -- Rumah seorang wartawan di Pematangsiantar dari Media Online Linktoday.com dilaporkan dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) terkait tulisan dalam pemberitaan, Sabtu (29/5/21), dini hari.


Diduga kebakaran itu disengaja oleh orang tak dikenal atau OTK terkait tulisan dalam pemberitaan.


Menurut informasi yang dihimpun di lokasi kejadian,  dugaan adanya unsur kesengajaan dalam insiden kebakaran itu ditengarai akibat sosok Bamby Lubis yang dikenal sebagai jurnalis kritis dalam setiap pemberitaannya. Ia disebut kerap menulis berita terkait peredaran narkoba yang dikendalikan bandar inisial UH, yang terjadi di daerahnya.


Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.


Rumah yang terletak di Jalan Jorlang Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, yang dihuni Bamby Lubis (41), istri dan anak - anaknya yang masih kecil, serta mertuanya itu dibakar sekira pukul 03.30 WIB, dimana saat itu Bamby Lubis masih belum tidur, sedang menonton tv.


“Awalnya, pada saat itu aku masih nonton TV, tiba-tiba aku melihat ada api menyela di depan rumah ku. Melihat itu aku langsung mengambil air dengan ember dan menyiramkan api yang membakar pintu depan rumahku,” ungkap Bamby kepada wartawan saat ditemui di Jalan Jorlang Kota Pematangsiantar, Sabtu (29/5/21)


Dari keterangan tetanggnya, yang ia peroleh, dijelaskan Bamby, sebelum daun pintu depan rumahnya terbakar, tetanggaku bilang ada tiga orang tidak dikenal mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion melintas di depan gang rumahnya.


“Kami menduga, dari tiga orang pria yang mengendarai Yamaha Vixion itu. Dua orang turun dan menyiramkan bensin lalu menyalakan api dan membakar pintu depan rumah ku,” Ucapnya


“Setelah kejadian ini, mertua saya sudah membuat laporan hari ini ke Polres Pematangsiangar. Semoga pelaku yang membakar rumah kami cepat ditangkap polisi,” jelasnya


Sebelum peristiwa rumahnya dibakar OTK, korban sempat mendapat amcaman lewat HP nya. “Ada yang mengancam aku sebelumnya dari Handphone,” tegasnya. 


Dituturkan korban, saat akan hendak mengejar OTK yang membakar rumahnya, disitulah telapak tangan sebelah kiri korban melepuh akibat memegang hendel pintu yang panas.

ket foto : Korban Bamby Lubis tangannya melepuh terbakar


“Inilah telapak tangan ku melepuh. Ku pegang hendel pintu itu, mau ku buka. Rupanya panas, jadi melepuh lah telapak tangan ku,” terangnya sambil menunjukkan telapak tangannya yang kondisi sudah melepuh akibat memegang hendel pintu yang panas akibat dibakar OTK.


Ditempat terpisah, Randy H Tampubolon, salah seorang Aktifis di Kota Pematangsiantar, yang juga merupakan pimpinan di salah satu media online, menanggapi peristiwa pembakaran rumah wartawan online itu mengaku sangat menyesalkan dan mengutuk tindakan kriminalitas yang dilakukan OTK tersebut


"Peristiwa ini menurut saya bukan peristiwa yang sifatnya hanya ”soft terapy" tetapi lebih dari itu, pembakaran rumah wartawan dimaksud, ini adalah persoalan serius, bukan hanya menyangkut keselamatan wartawan tersebut, tetapi ini sudah menyangkut hidup dan nyawa satu keluarga" ungkap Tampubolon.

Tampubolon juga mengingatkan bahwa beberapa minggu yang lalu wartawan online tersebut mendapatkan ancaman dari seseorang yang diduga bandar shabu di Kota Pematangsiantar, malah saya sempat naikan status pengancaman tersebut di medsos (fb),"


Untuk itu melalui media ini saya meminta dan mendesak kepolisian Resor Kota Pematangsiantar dapat segera mengungkap peristiwa pembakaran rumah wartawan media online tersebut,"


Peristiwa tersebut setau saya sudah dilaporkan secara resmi ke Polresta Pematagsiantar, kita tinggal tunggu SP2HP 15 hari kedepan apa hasil penyelidikan penyidik Polresta Pematangsiantar yang ditugasi untuk itu,"ucap Tampubolon mengakhiri. (RK - taman)

ket foto : korban semasa hidup


Toba,RotasiKepri.com -- Penemuan mayat di sebuah rumah mendadak bikin heboh warga Dusun I, Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatulunasi, Kabupaten Toba, Propinsi Sumatera Utara, Senin (24/5/2021).


Korban adalah Marta Boru Butar - butar, seorang Guru yang  bertugas mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 173599 Lumban Lobu, tinggal sendirian dirumah, karena ditinggal suami (padao dao), dan tidak memiliki anak. Mendapat kabar penemuan mayat tersebut, warga sekitar langsung berdatangan. 


Informasi yang berhasil dikumpulkan dilokasi kejadian dan di Rumah Sakit Umum Daerah Porsea bersama keluarga korban, usai melakukan pemeriksaan Korban ditemukan bersimbah darah, dengan luka tusukan lebih kurang sebanyak  24 luka tusukan ditubuhnya.  


“Katanya tadi ada 24 luka tusukan. Ini akan dirujuk lagi ke rumah sakit yang ada di Kota Pematangsiantar, hari ini. Tadi kita tahu informasinya bahwa luka tusukan itu perut dada, kepala, tangan, punggung. Hampir sekujur tubuhlah,” ujar salah seorang warga mengaku bernama Regen Sitorus (44) yang  saat itu ikut serta dengan pihak keluarga korban.


ket foto : korban saat ditemukan


“Sepanjang perjalanan, keluarga korban ku lihat nangis dan berharap pelaku segera ditangkap. Ini pembunuhan yang biadab dan sadis,” ucap Sitorus


Hngga saat ini, sambung Sitorus, pihaknya belum tahu pasti apa alat yang digunakan pelaku dalam peristiwa tersebut.


“Sampai saat ini pun, kita pun belum tahu pasti alat apa yang digunakan pelaku dalam kejadian tersebut. Apakah ada pisau dan atau benda lain. Tapi yang pasti ada luka tusukan lah sebanyak yang itu,” terangnya.


Perempuan yang ditemukan bersimbah darah itu dikenal masyarakat sebagai sosok yang ramah dan tidak banyak berbicara. Ia juga sehari-sehari mengajar di Sekolah Dasar Negeri 173599 Lumban Lobu.


Ditambabkan juga, masyarakat sekitar tahu bahwa korban Marta Butarbutar telah meninggal dunia setelah keluarga korban melihat bahwa rumah korban terbuka. Sehingga, pihak keluarga korban memastikan keadaan rumah korban


“Di depan rumah korban ini kan ada kilang padi. Pemilik kilang padi ini keluarga korban. Anak pemilik kilang padi ini sambangi rumah itu setelah disuruh melihat rumah sebab tak biasanya rumah korban terbuka lebar,” ujar warga sekitar Sardin Sitorus (59).


“Lalu anak pemilik kilang padi itu melihat bahwa ada lumuruan darah hingga pintu rumah. Melihat hal itu, ia langsung laporkan sama ayahnya bahwa ada kucuran darah. Ia enggak tahan,” terangnya.


Masyarakat tahu kejadian tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Sontak, warga sambangi areal tersebut. Pihak kepolisian pun datang ke lokasi dan menyelidiki peristiwa tersebut


Kembali Regen menguraikan, bahwa darah segar masih mengucur saat jasad Marta Butar butar dimasukkan dalam kantung jenazah sebelum dibawa ke RSUD Porsea untuk visum.


“Tadi kita lihat masih ada kucuran darah saat dimasukkan ke dalam kantung jenazah sebelum dibawa ke RSUD Porsea. Ini akan dibawa juga je rumah sakit di Siantar untuk Otopsi,” sambungnya.


Pihak keluarga hingga kini masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Terlihat dalam gambar yang diperlihatkan perangkat desa, korban mengenakan daster. Dan dalam keadaan telentang, darah memenuhi sekitar. (RK - RM/taman) 

 


Batam,RotasiKepri.com -– Mengetahui anak nya hilang, Orang Tua dari Rasyid membuat Laporan ke Polsek Sagulung, setelah tiga hari empat malam, akhirnya Balita malang tersebut berhasil ditemukan oleh Buruh bangunan bernama Supriyadi di semak-semak pertokoan Cipta Grand City, Kota Batam dan langsung melaporkan penemuan Balita tersebut ke pihak kepolisian terdekat. Hal ini dijelaskan oleh Dir Reskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto, S.Sos., S.Ik didampingi Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si. Kamis (20/5/2021).


"Balita ini ditemukan Pada hari Kamis tanggal 20 Mei 2021 sekitar jam 08.00 wib, ketika itu Supriyadi hendak berganti pakaian kerjanya di pondok komplek pertokoan Cipta Grand City dan melihat seorang anak kecil yang tiba-tiba langsung berdiri di semak-semak yang tepat berada di samping pondok tempat nya berganti pakaian, selanjutnya saksi langsung menggendong dan membawa anak tersebut ke Pos Security yang sedang berjaga di Pos Security Cipta Grand City". Tutur Dir Reskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto, S.Sos., S.Ik


"Mengetahui bahwa anak yg dibawa ke pos adalah anak yang hilang atas nama Rasyid, kemudian security menghubungi ibu Rasyid dan memberitahukan bahwa Rasyid sudah ditemukan dan saat ini berada di Pos Security Cipta Grand City. Selanjutnya ibu dari Rasyid memberitahukan ke Polsek Sagulung bahwa anaknya telah ditemukan". Jelas Dir Reskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto, S.Sos., S.Ik.


"Tim Teknis dari Ditreskrimum Polda Kepri juga membawa anak beserta ibunya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan dan memberikan perawatan terhadap anak tersebut karena kondisi saat ditemukan lemas dan tidak mau makan dan dikhawatirkan mengalami dehidrasi tinggi karena tidak ditemukan atau hilang selama 3 hari 4 malam. Sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara". Tutup Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si.(RK) 



 




Simalungun,RotasiKepri.com -- Intensitas hujan yang cukup tinggi dikawasan kota Wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Kamis kemarin (13/05/2021),  sore mengakibatkan banjir melanda beberapa didaerah tersebu, antara lain Kota wisata Parapat


Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya sungai Batu Gaga Bangun Dolok karena tidak mampu menampung air yang masuk ke sungai itu,  sehingga meluap kebadan jalan dan menggenangi pemukiman warga hingga mencapai ketinggian satu meter.


Bahkan, tampak pemukiman warga pun sampai diterjang material batu dan lumpur yang turut terbawa air saat melintasi pemukiman warga disana


Salah satu daerah terparah terjadi di kawasan Lingkungan Anggarjim, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Parapat Kabupaten Simalungun, Sumut


Di Anggarajin ini terdapat lima rumah warga mendapatkan kerusakan. Sedangkan satu rumah warga lainnya mendapatkan kerusakan cukup parah.


J Sinaga, warga yang bermukim di kawasan Lingkungan Anggarajin itu mengatakan bahwa, akibat derasnya curah hujan dikawasan tersebut, saluran irigasi tidak mampu menampung air hingga mengakibatkan air meluap ke pemukiman dan badan jalan di kawasan tersebut.


" Hujannya cukup deras, saluran irigasi tidak mampu menampung air yang melimpah hingga meluap," kata Sinaga.


Informasi dihimpun, Pemerintah setempat dibantu TNI-Polri, para warga setempat, organisasi kepemudaan berpartisipasi membersikan puing-puing material batu serta kayu. Tampak juga Satpol PP Kabupaten Toba dilengkapi mobil pemadam kebaranan ikut  ambil bagian membersihkan lumpur di jalan mau pun di rumah warga. 


Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apakah terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. 


Pembalakan Hutan di Sitahoan Penyebab Banjir di Parapat


Rusaknya Hutan dikawasan Danau Toba ( Sitahoan ) diduga kuat menjadi pemicu terjadinya banjir bandang di kawasan kota Wisata Parapat, Simalungun pada Kamis, (13/05/2021) kemarin.


Hal ini diketahui dari hasil investigasi wartawan yang turun langsung kelokasi Sitahoan, Sabtu, (15/05/2021), pukul 10.00 WIB. dimana, dalam investigasi tersebut didapat keterangan dari warga sekitar  yang bermukim tak jauh dari kawasan hutan Sitahoan tersebut berinisial SJ mengungkapkan kepada wartawan


SJ menuturkan, bahwa tindakan perambahan ( pembalakan ) hutan sudah sangat sering terjadi dikawasan hutan Sitahoan. 


" Pada jam kerja para pembalak tersebut akan terdengar suara Gergaji mesin cinsaw yang menandakan mereka sedang beraktifitas melakukan penebangan, " ungkap SJ.


Saat bincang - bincang dengan SJ disekitaran terminal Parapat Sosor Saba, hadir juga warga lainnya bernama S Sinaga. Saat itu, dalam komentarnya kepada wartawan, S Sinaga sangat menyayangkan aksi pembalakan yang menimbulkan kerusakan hutan Sitahoan di lingkungan perbukitan kawasan Danau Toba.


Sinaga berharap ada tindakan tegas dari APH (aparat penegak hukum ) terhadap aksi pembalakan ( perusakan kawasan hutan ) di daerah tersebut.


Tidak kurang ratusan kubik batang kayu alam dari hutan perbukitan Danau Toba ( Sitahoan ) di curi dengan masif oleh para pembalak liar. Seperti dituturkan SJ, dalam sehari, sekitar tiga truck Colt Diesel yang bermuatan rata - rata 12 kubik keluar dari kawasan hutan Sitahoan. Dugaan SJ, kayu - kayu tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen lengkap.


" Bagaimanakah tidak terjadi banjir bandang, hutan Sitahoan kini sudah gundul. Tiga truk tiap hari keluar kayu gelondongan dari sana, kupastikan itu tanpa dokumen alias illegal, " kata SJ.


Kerusakan parah hutan Sitahoan ini harus segera diperbaiki. Segala kegiatan yang mengakibatkan kerusakan hutan, harus segera dihentikan. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dari semua pihak, khususnya ketegasan dan keseriusan dari pemerintah yang harus serius dan tegas dalam melakukan perbaikan guna mengembalikan fungsi hutan. Ucap SJ.


Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang terjadi pada Kamis (13/05/2021), lalu, membawa material batu dan lumpur serta gelondongan kayu yang menghantam kawasan kota Wisata Parapat. 


Daerah terparah dalam peristiwa banjir bandang tersebut berada di kawasan Lingkungan Anggarajim, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun. 


Ket foto: Diduga Truck Angkut Ilegal Logging


WALHI Sumut, Ada Korporasi Besar 


Banjir Bandang yang melanda Kota Parapat, Kabupaten Simalungun, pada Kamis (13/05/2021) lalu menjadi polemik di tengah - tengah masyarakat dan pemerhati lingkungan Sumatera Utara. Khususnya kota Parapat dan sekitarnya.


Meskipun tidak ada menelan korban jiwa, banjir bandang yang terjadi saat perayaan hari besar umat Islam ( Idul Fitri 1442 H ), membawa air bah dan menerjang pemukiman warga dengan membawa material kayu, batu dan lumpur. 


Saat itu lokasi terparah terdampak banjir bandang tersebut adalah kawasan Lingkungan Anggarajim, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon yang digenangi air hingga 1 meter dan merusak rumah warga serta Huta Sualan, Nagori Sibaganding yang terkena longsor dan sempat menutupi badan jalan lintas Sumatera Utara.


Musibah banjir ini pun disebut - sebut tidak terlepas dari kerusakan fungsi hutan yang gundul akibat maraknya perambahan hutan di seputar kawasan Danau Toba.


Disinyalir sumber banjir tersebut datangnya dari arah perbukitan kawasan register 1, 2 dan 18 yang mulai gundul ditebangi oleh para perambah hutan yang hanya mementingkan bisnis ilegalnya tanpa memikirkan kelangsungan  kehidupan manusia yang akan datang.


Selain curah hujan menjadi penyebab banjir, yang yang lebih dominan lagi disebabkan  marak dan bebasnya pembalakan liar/ilegal logging yang dilakukan para mafia dan korporasi besar yang berada di kawasan Danau Toba.


Hal ini pun menjadi preseden buruk  bagi pembanguan kawasan Destinasi Wisata Dunia, seperti yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Badan Otorita Danau Toba ( BODT) sebagai pelaksana pariwisata di kawasan Danau Toba dan sekitarnya.


Menanggapi permasalahan kerusakan hutan dan lingkungan hidup yang berakibat banjir bandang, Wahana Lingkungan (Walhi) Sumatera Utara telah melakukan investigasi di lapangan terkait penyebab banjir yang melanda Kota Parapat, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.


Menurut Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Utara Doni Latuperisa melalui Deputi Bidang Advokasi Roy yang dikonfirmasi, Senin 17/05/2021 via pesan WhatsApp (WA) mengatakan, sedang melakukan investigasi terkait hal ini ( banjir bandang Parapat dan kerusakan ).


" Saat banjir kemarin ketepatan hari libur, jadi saat ini kita sedang lakukan investigasi untuk pengumpulan data dan bukti - bukti ". Tutur Roy.


Roy menambahkan, kerusakan ini apakah disebabkan korporasi besar atau mafia lokal yang bercokol di kawasan hutan dan perbukitan Danau Toba. Sebab saat ini ada Korporasi besar yang menguasai kawasan hutan Danau Toba. Sebut Roy tanpa merinci siapa Korporasi tersebut. 


KSPPM : Selain Cukong, PT TPL Terlibat 


Kian memperjelas masalah pembalakan liar alias illegal loging terkait dugaan penyebab bencana banjir bandang yang melanda kota wisata Parapat pada Kamis (13/05/2021) kemwrin. NGO/LSM Kelompok Study dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) membeberkan sejumlah temuan mereka perihal kerusakan hutan dan penyebab lainnya yg turut berperan dalam peristiwa banjir bandang Parapat.


KSPPM yang sehari hari getol mendampingi masyarakat dalam memperjuangkan hak dan nasib masyarakat dalam menyoroti berbagai hal serta masalah lingkungan dan kasus struktural lainnya seolah memberikan jawaban.


Melalui Rokky, Kordinator Study dan Advokasi  KSPPM, dalam keterangan tertulisnya pada Senin, (17/05/2021) yang disampaikan Rokky ketika dikonfirmasi TOPMETRO melalui pesan WhatsApp menuturkan bahwa kerusakan lingkungan ini disebabkan oleh maraknya pengusaha dan cukong kayu yang mengambil kayu alam secara masif di perbukitan Danau Toba.


Rokky menjelaskan, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah melakukan Investigasi ke Hulu Sitahoan dan Sibatuloting. Disana mereka menemukan 4 hal penyebab banjir paling besar. Selain maraknya pengusaha dan para cukong yang menjarah kayu alam, ada juga masalah bekas galian C yang dianggap punya andil memperparah kerusakan lingkungan di hulu.


Kemudian, pihaknya juga mendapati adanya perobahan alih fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi lahan pertanian yang dilakukan masyarakat. Ini dinilai turut mempengaruhi.


Yang terakhir Rokky sampaikan adalah konsesinya PT Toba Pulp Lestari (TPL). Menurut Rokky, karena Konsesinya TPL berada di hulu Danau Toba, perubahan tutupan hutan dari hutan Heterogen menjadi Homogen menjadi salah satu faktor yang juga punya peran cukup besar atas peristiwa banjir bandang di kota Wisata Parapat.


" Dibeberapa Konsesi PT Toba Pulp Lestari lainnya juga terjadi hal yang sama ." Beber Rokky.


Seperti diketahui, pada Kamis (13/05/2021), kemarin, peristiwa banjir bandang menghantam kota Wisata Parapat.


Dalam kejadian tersebut, sejumlah rumah warga yang berada di Lingkungan Anggarajim, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, dan Huta Sualan, Nagori Sibaganding Kabupaten Simalungan menjadi korban ganasnya arus yang turun dari perbukitan dengan membawa material kayu, batu serta lumpur dengan mengobrak - Abrik pemukiman warga. (RK - taman)


Jakarta, RotasiKepri. Com -- Gempabumi dengan magnitudo (M) 6,1 menguncang beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada 10 April 2021 lalu. Guncangan gempa dirasakan di 33 Kabupaten Kota mengakibatkan sebanyak 10 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat, 6 orang luka sedang dan 97 orang luka ringan. Dampak gempabumi juga menyebabkan sejumlah kerusakan dengan kategori sedang hingga berat serta sebanyak 1.879 orang mengungsi.


Fenomena ini mendorong semua pihak untuk membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama. Untuk itu, Tim Intelijen Penanggulangan Bencana (TIPB) mengangkat tema gempabumi Jatim dalam Rapat Koordinasi (Rakor) hari ke dua pada Jumat (30/4). 


TIPB yang terbentuk sejak tahun 2019 diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat dan melakukan evaluasi hingga menganalisis data yang merupakan hal penting dalam membuat strategi dan kebijakan. Hal ini disampaikan Plt. Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Raditya Jati dalam sambutannya sekaligus membuka Rakor TIPB hari kedua.


"Saya rasa kita Tim Intelijen dapat memberikan analisis data, dan berharap dari Rakor ini dapat menjadi hal penting penentuan strategi dan kebijakan kebencanaan," ujarnya melalui media daring.


Raditya juga mengajak stakeholder dan pemangku kebijakan untuk berani belajar dari kesalahan atau kekurangan dalam menghadapi bencana-bencana sebelumnya. Kesalahan dan kekurangan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian bencana yang lalu dapat dijadikan bahan pembelajaran yang sangat penting hingga ketangguhan masyarakat dapat terwujud.


Gempabumi Jatim merupakan contoh pembelajaran berharga bagi penanggulangan bencana. Kesiapan daerah Provinsi Jatim serta kerjasama dukungan dari berbagai pihak (pentaheliks) terbukti mampu menekan jatuhnya semakin banyak korban. Tenaga Ahli Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono menyampaikan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan bencana telah dibangun melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat seperti Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami dan Ekspedisi Destana Gempabumi.


"Terdapat Desa Tangguh Bencana sebanyak 746 yang sudah terdata. Kita juga mempunyai tenda edukasi bencana, mobil edukasi bencana dan membentuk sekertariat relawan penanggulangan bencana sebanyak 210 kelompok relawan," ujar Suban, yang hadir secara fisik sebagai narasumber Rakor TIPB.


Ketangguhan masyarakat Jatim tetap harus ditingkatkan mengingat Jatim memiliki 8.501 desa dan 2.742 diantaranya termasuk dalam kategori rawan bencana tinggi. Berada dekat dengan pertemuan lempeng Indo – Australia, pergerakan lempeng tektonik membuat Jatim memiliki potensi kegempaan yang signifikan. Sepanjang tahun 2020, telah terjadi 248 kali gempabumi dan pada awal 2021 terjadi 89 kali di Jatim.


Hal tersebut diamini oleh Dr. Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Daryono memaparkan wilayah Jatim memiliki banyak pusat gempa yang tidak terletak di jalur sesar aktif. Setidaknya sejak tahun 1896 terdapat lebih dari 9 kali wilayah Malang dan sekitarnya diguncang gempa destruktif. 


"Menarik untuk dicermati melihat data gempa Jawa Timur, bahwa sejak tahun 1950 semua gempa dengan kedalaman menengah (intermediate depth) di Jatim dengan magnitude 6.0-6.6 ternyata menimbulkan kerusakan dan kerugian," jelas Daryono.


Hasil survey BMKG menunjukan bahwa faktor penyebab kerusakan bangungan rumah diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni konstruksi bangunan yang buruk tidak mengacu aturan bangungan tahan gempa, lokasi rumah terletak pada tanah lunak dan pemukiman yang terletak di lereng perbukitan. Sementara dalam konteks bahaya gempabumi jatuhnya korban jiwa sering terjadi akibat korban terjebak di reruntuhan bangunan. Untuk itu mitigasi kepada masyarakat terhadap bangunan tahan gempa dan strukturalnya sangat penting untuk menekan jatuhnya korban jiwa.(RK) 





Sumber:bnpb.go.id


Ket foto : Kanit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar, Aiptu Baren Panjaitan bersama personil piket melihat kondisi kedua korban laka lantas di RS Vita Insani Kota Pematangsiantar.

 


Pematang Siantar, RotasiKepri.com
-- Dua sepedamotor terlibat  tabrakan di Jalan Sangnawaluh tepatnya di Simpang Jalan Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Selasa (20/4/2021). Akibatnya dua orang terhempas ke aspal dan mengalami luka - luka sehingga dilarikan warga kerumah sakit guna untuk mendapat penanganan medis.

 

Korban luka-luka diketahui seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernamaTopel Simamora, warga Jalan Cornal Simanjuntak, Kelurahan Nagahuta Timur, Kecamatan Siantar Marihat, Kota  Pematangsiantar dan seorang pelajar SMA inisial IES (19), warga Kelurahan Pematang Simalungun Kecamata  Siantar Kabupaten Simalungun.


Kepada RotasiKepri.com, Rabu (21/4/2021), menurut Kasat Lantas AKP Muhammad Hassan SH, MH melalui melalui Kanit Laka AIPTU Baren Panjaitan kecelakaan lalu lintas itu berawal saat sepeda motor Honda Mega Pro BK 4011 WY yang dikendarai Topel Simamora datang dari arah Kota Pematangsiantar menuju Jalan Asahan, setibanya di Jalan Sangnawaluh tepatnya di persimpangan membelok ke kanan tepatnya ke Jalan Kertas Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar tiba - tiba dari arah Jalan Asahan menuju Kota Pematangsiantar datang sepedamotor Yamaha Vixion BK 3341 TAQ yang dikendarai IES, akibat kurang hati hati mengemudi sepedamotornya....brakkk....tabrakan pun tak terelakan lagi dan kedua oengendara sepedamotor itu terhempas ke aspal.


Kanit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar, Aiptu Baren Panjaitan menerangkan, pihaknya telah menangani kasus kecelakaan ini.


Dijelaskan, kecelakaan tersebut melibatkan Sepeda motor Honda Mega Pro BK 4011 WY yang dikendarai oleh Topel Simamora dengan satu unit Sepedamotor Yamaha V-Ixion No.Pol : BK 3341 TAQ yang dikendarai Immanuel Edward Sipahutar (19) warga Jalan Tn. Baja Purba Kelurahan Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. pasca kejadian Immanuel mengalami luka ringan berobat medis di RS Vita Insani Kota Pematangsiantar.


Selanjutnya, AIPTU Baren Panjaitan bersama personil piket melakukan olah TKP, sekaligus mengamankan barang bukti kedua sepedamotor dan melihat kondisi keduanya di RS Vita Insani Kota Pematangsiantar. (RK - taman)

 



 




Pekanbaru, Rotasikepri.com -- Aliansi Mahasiswa Peduli Petani Riau (AMPeR) akan melakukan aksi demonstrasi menuntut Kajati Riau memeriksa Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuansing pada Kamis, 22 April 2021 mendatang.


Pasalnya tindakan yang dilakukan oleh Kejari Kuansing itu telah meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat Kuansing yang tengah mengikuti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).


Menurut AMPeR, akibat dari tindakan Kajari Kuansing yang melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang mengikuti program PSR itu telah membuat para petani ketakutan. Dan akhirnya memilih mundur, akibatnya program yang menjadi salah satu andalan Presiden Joko Widodo itu terancam batal di Kabupaten Kuansing.


Dalam Surat Pemberitahuan Aksi yang diterima awak media, AMPeR menilai Kepala Kejaksaan Negeri Kuansing dengan jabatannya, telah melakukan kesewenang-wenangan. 


“Kemunduran Petani tersebut diakibatkan adanya pemeriksaan yang tidak berdasarkan keadilan dan kemanfaatan hukum oleh Kejari Kuansing atas perintah Bapak Hadiman selaku Kajari Kuansing. Hal ini sangat memalukan Korp SATYA ADHI WICAKSANA dengan Tindakan Kajari Kuansing untuk menakut-nakuti Petani Sawit dalam menjalankan program tersebut”.


Dengan tindakan kesewenang-wenangan itu, AMPeR juga menduga adanya pesanan dari pihak lain yang ingin mengambil keuntungan.


“Secara de jure dan de facto Petani tersebut memiliki legalitas hukum yang memiliki tugas dan tanggung jawab pelaksanaannya serta batas waktunya sehingga kami menduga pemeriksaan yang dilakukan Kejari Kuansing tidak berdasarkan hukum melainkan Request oknum yang memiliki kepentingan," demikian isi surat pemberitahuan aksi AMPeR yang ditandatangani oleh Koordinator Umum, Tengku Gusri dan Koordinator Lapangan AMPeR, Nurlatif.


Berdasarkan berbagai petimbangan, maka pada aksi tersebut, Mahasiswa Peduli Petani Riau (AMPeR) menuntut beberapa hal, diantaranya


1. Merninta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau mengambil sikap tegas untuk memanggil dan memeriksa Kajari Kuansing Bapak Hadiman


2. Meminta Kepala Kejaksaan Agung melalui Kepala Kejaksaan Tinggi Riau untuk mencopot Kajari Kuansing Bapak Hadiman dengan pertimbangan selalu gaduh masyarakat Kabupaten Kuansing baik Petani Sawit maupun Pegawai dan Pejabat Pemerintahan Kabupaten Kuansing. (HS) 



 


Simalungun,RotasiKepri.com -- Adanya pemberitaan media online tentang Penjual Bakso Rizki, Suprianto (52) warga Jalan Sangnawaluh, Kota Siantar menjadi korban begal di Jalan Asahan Km 9-10 Nagori Serapuh, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun hari Minggu (11/4/2021) malam sekira pukul 22.00 Wib kemarin.membuat Kapolsek Bangun AKP L.S Gultom SH memperintahkan Tim Opsnal Unit Reskrim melakukan penyelidikan.

 

Tepat hari Minggu (18/4/2021) sore korban Suprianto ditemui dirumahnya di Jalan Sangnawaluh, Kota Siantar membantah dirinya dibegal melainkan jatuh menabrak lobang besar dan Opname tiga hari. Pada hari Minggu (11/4/2021) malam sekira pukul 22.00 Wib setelah menutup usaha bakso nya di Negri bayu Nagori Bandar Siantar Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, korban pulang menuju kearah Kota Siantar dengan mengendarai sepedamotor dan sudah minum tuak tiga gelas.

 

Setiba dilokasi kejadian kondisi, sepedamotor dikendarai korban menabrak lobang besar sehingga korban terjatuh ke sebelah kiri dan langsung berdiri. Saat itu situasi disekitaran lokasi kejadian keadaan gelap dan kendaraan yang melintas pun sepi.

 

Selang lima menit kemudian, seorang laki-laki berpakaian dinas lengkap TNI atau tentara yang tidak dikenal korban datang menghampiri dan menolong korban. Selanjutnya Tentara itu memberhentikan 2 orang laki-laki berboncengan mengendarai sepedamotor yang melintas kemudian kedua laki-laki itu turut menolong korban lalu ketiga saksi itu bersama-sama menghantar korban pulang ke rumahnya di jalan sangnawaluh Kota Siantar.

 

Setiba dirumah korban, ketiga saksi itu pun pergi.   Korban langsung dibawa oleh istrinya Wiji Astuti ke RS Vita Insani Jalan Merdeka, Kota Siantar dengan kondisi luka bengkak dan biram pada mata sebelah kiri, luka biram pada leher, luka lecet pada lutut kaki sebelah kiri dan luka 4 jahitan pada jari kelingking tangan kiri. Korban menjalani rawat inap atau opname tiga hari.

 

"Anggota sudah menemui korban Suprianto itu dirumahnya dan korban membantah dibegal melainkan jatuh tabrak lobang besar,"Kata AKP L.S Gultom SH mengakhiri.

 

Kabag Ops Polres Simalungun Kompol Suriyanto ST. SH. MH., menghimbau untuk seluruh masyarakat agar berhati-hati dijalan apalagi sehabis mengkonsumsi minuman berakohol dapat mengakibatkan tingkat kesadar terganggu sehingga dapat membahayakan diri, dan untuk masyarakat pengguna media sosial jangan sembarangan membagikan informasi yang belum tentu benar adanya sehingga mengakibatkan berita Hoax, seluruh personel polres simalungun selalu menyatukan hati untuk tetap mengabdi, memberikan pelayanan, perlindungan kepada masyarakat, agar terciptaanya keamanan serta ketertiban masyarakat, tutup Kompol Surya.(RK - taman)


Kabupaten Malang,RotasiKepri.com -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta Pemerintah Daerah meningkatkan kesiapsiagaan bencana dengan penyiapan rambu-rambu dan jalur evakuasi, juga tempat evakuasi yang layak dan memadai.

 

BMKG pun mengajak Pemda untuk bersama menggencarkan sosialisasi/literasi/edukasi kesiapan dan ketangguhan masyarakat terhadap bencana, dengan cara membangun sikap budaya selamat.

 

Langkah kesiapsiagaan ini juga perlu dibarengi dengan gerakan penghijauan dengan tanaman yang tepat di tempat kritis/rawan bencana, seperti di puncak dan lereng gunung rawan longsor, di sepanjang bantaran sungai rawan banjir/banjir bandang, ataupun di sepanjang pantai rawan tsunami.

 

Himbauan tersebut ditujukan bagi daerah yang berstatus rawan gempa dan tsunami seperti Mentawai, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, Selat Sunda-Banten, Selatan Jawa, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Sorong dan Lembang.

 

"Masyarakat juga harus ditingkatkan pengetahuannya mengenai bencana dan bagaimana melakukan evakuasi mandiri saat bencana terjadi," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat mengunjungi Pantai Sendang Biru dan Pantai Tamban di Kabupaten Malang, Kamis (14/4).

 

Tidak hanya itu, lanjut Dwikorita, Pemda juga harus melakukan upaya mitigasi yang konkret, seperti membangun rumah atau bangunan tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami, belajar cara evakuasi mandiri, dan meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini.

 

"Jujur diakui bahwa masih banyak yang menganggap sepele hal ini. Padahal ancaman gempa dan tsunami ini nyata dan bisa sewaktu-waktu terjadi," ujarnya.

 

Dwikorita mencontohkan soal jalur evakuasi yang menurutnya masih banyak yang kurang layak. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu dan membahayakan warga yang hendak mengungsi jika jalur evakuasi tersebut dibutuhkan.

 

"Kita berpacu dengan waktu, jadi bagaimana caranya warga ini bisa lari secepat-cepatnya diwaktu emas yang tersisa sebelum gelombang tsunami naik ke daratan," jelasnya.

 

"Saya yakin, jika rambu-rambu tersedia, kondisi jalur evakuasi baik, ada shelter tempat evakuasi yang memadai dan layak, masyarakat dan aparat sudah sering berlatih evakuasi, bangunan menerapkan struktur tahan gempa, dan tata ruang sdh menghindari zona rawan, maka jumlah korban jiwa pasti akan jauh lebih sedikit," tambah Dwikorita.

 

Dalam kunjungannya ke Pantai Sendang Biru dan Pantai Tamban, Kabupaten Malang, Dwikorita secara langsung melakukan inspeksi jalur evakuasi gempa dan tsunami. Hasilnya, didapati jalur evakuasi tersebut masih jauh dari kata layak, meski telah memiliki rambu-rambu evakuasi.

 

"Desa ini (Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan-red), hampir semua wilayahnya berstatus merah, dan memiliki riwayat diterjang tsunami ditahun 1996 dan 2004," imbuhnya. Selain itu, banjir rob sering pula terjadi di wilayah desa tersebut. Bahkan pihak Relawan Pengurangan Risiko Bencana menyampaikan pula aspirasi masyarakat nelayan di sana untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.

 

Ditengah keterbatasan anggaran seperti yang disampaikan oleh Pemerintah Desa atau Kecamatan, menurut Dwikorita masyarakat perlu membudayakan skenario evakuasi mandiri agar selamat dari bencana tersebut.

 

"Jadi, setiap KK berupaya mencari jalur evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi. Tanpa harus menunggu peringatan dini dan menjadikan guncangan gempa sebagai alarm peringatan dini," pungkasnya.(RK)


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.