Articles by "Industri"

Tampilkan postingan dengan label Industri. Tampilkan semua postingan


Jakarta,RotasiKepri,com -- Pemerintah terus berupaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan menjalankan berbagai kebijakan strategis. Salah satu upayanya melalui pemberian insentif fiskal berupa penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor.

 

“Kementerian Keuangan sudah senada dengan kami, bahwa PPnBM DTP dapat diperpanjang. Hal ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, diperlukan terobosan untuk tetap menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah kondisi pandemi. Ini bertujuan membangkitkan kembali gairah usaha di tanah air, khususnya sektor industri, yang selama ini konsisten berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (13/6).

 

Perpanjangan pemberian insentif PPnBM DTP diusulkan oleh Menperin dan disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Jumat lalu.

 

Kementerian Perindustrian mencatat, hingga saat ini potensi sektor otomotif didukung sebanyak 21 perusahaan, dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun dan serapan tenaga kerja langsungnya sebanyak 38 ribu orang. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang turut bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

 

“Artinya, industri otomotif menjadi salah satu penggerak perekonomian yang pertumbuhannya harus segera dipercepat karena industri ini melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya mulai dari hulu hingga ke hilir,” paparnya.

 

Sejak 1 Maret 2021, pemerintah menerapkan kebijakan PPnBM DTP terhadap pembelian mobil baru. Program ini dimulai untuk mobil penumpang 1.500cc dengan kandungan lokal tertentu. Skemanya, per tiga bulan diberlakukan perubahan potongan pajak, yakni Maret-Mei diskon 100 persen, Juli-Agustus 50 persen, dan Oktober-Desember 25 persen.

 

Seiring perkembangan implementasi kebijakan tersebut, kinerja industri otomotif dan penjualan mobil di tanah air menunjukkan tren yang positif. “Pemerintah memang akan melakukan evaluasi per tiga bulan untuk melihat dampak dari diskon PPnBM DTP untuk pembelian mobil baru,” ungkap Agus.

 

Pada Maret saat awal diberlakukan diskon PPnBM ini, sudah ada kenaikan penjualan mobil baru hingga 28,85 persen. Bahkan, pada April 2021, lonjakan penjualan mencapai 227% dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu (year on year/yoy).


Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan ritel, secara akumulatif, Januari–April 2021 naik 5,9 persen yoy menjadi 257.953 unit. Secara bulanan volume penjualan ritel telah mendekati level normal atau sekitar 80.000 per bulan.

 

Melihat respons dan efek positif tersebut, pemerintah akan melakukan perpanjangan fasilitas PPnBM DTP  100% untuk penjualan mobil 4x2 di bawah 1500cc hingga bulan Agustus 2021. Selanjutnya, periode untuk diskon PPNBM DTP 50% diperpanjang menjadi bulan Desember 2021.

 

 Usulan perpanjangan diskon PPNBM DTP ini sebelumnya telah disampaikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). “Pemerintah bisa menilai dan mengevaluasi apa yang terjadi dalam tiga bulan terakhir ini, yaitu Maret, April, dan Mei. Kalau kami melihatnya, tepat sasaran, dan semua pihak happy dengan adanya stimulus ini,” ungkap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto.

 

Ia menilai program diskon 100% PPnBM DTP ini berjalan sukses, dengan semua pihak merasa diuntungkan, baik dari segi pelaku usaha otomotif, konsumen dan pemerintah. Tak hanya para pelaku industri otomotif yang mendapatkan keuntungan dari kenaikan penjualan mobil yang signifikan, menurutnya, pemerintah pun berhasil meraih pendapatan PPn dan PPh dari meningkatnya penjualan mobil. Di sisi lain, konsumen mendapatkan kendaraan baru dengan harga yang lebih terjangkau.(RK)



sumber:siaran pers /kemenperin.go.id


 

ket foto : Mneteri Penindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita


Jakarta,RotasiKepri.com -- Tingkat ekspansi di sektor manufaktur Indonesia mencapai rekor baru pada Mei 2021. Ini tercermin dari catatan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang menembus level 55,3 pada bulan Mei, sesuai yang dirilis oleh IHS Markit. Capaian tersebut naik signifikan dibanding bulan April yang berada di posisi 54,6. Angka PMI di atas angka 50 mencerminkan sektor industri sedang ekspansif.


Posisi ekspansi tersebut ditandai dengan permintaan baru, output, dan pembelian yang naik pada tingkat yang belum pernah terjadi selama 10 tahun sejarah survei. Bahkan, aspek ketenagakerjaan kembali tumbuh setelah 14 bulan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang semakin meningkat.

 

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih banyak kepada para pelaku industri di tanah air yang masih agresif menjalankan usahanya di tengah dampak pandemi Covid-19 saat ini. Pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim bisnis yang kondusif melalui berbagai kebijakan strategis,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (2/6).

 

Hebatnya, PMI manufaktur Indonesia pada bulan kelima tahun ini di atas PMI manufaktur ASEAN yang berada di level 51,8. Di tingkat regional ini, PMI manufaktur Indonesia mengungguli PMI manufaktur Vietnam (53,1), Malaysia (51,3), Singapura (51,7), Filipina (49,9), dan Thailand (47,8). Bahkan, PMI manufaktur Indonesia juga memimpin dibanding PMI manufaktur Korea Selatan (53,7), Jepang (53,0), China (52,0), dan India (50,8).

 

Menperin menyatakan, terjadinya peningkatan PMI manufaktur Indonesia menandakan bahwa sektor industri sudah mulai bangkit, yang akan mendorong laju roda ekonomi nasional dalam kondisi pulih. “Tidak hanya kembali memecahkan rekor, kami optimistis bahwa kenaikan PMI manufaktur Indonesia ini juga menunjukkan pertumbuhan industri pada triwulan II tahun 2021 akan kembali positif,” ujarnya.

 

Agus menegaskan, capaian kinerja gemilang dari sektor industri tersebut merupakan buah dari kebijakan yang sudah berada di jalur yang benar (on the right track). “Pemerintah terus menyelaraskan instrumen-instrumen kebijakan agar dapat mendukung para pelaku industri dalam berusaha secara optimal,” tandasnya.

 

Selain itu, kebijakan insentif yang telah digulirkan pemerintah tidak hanya memberikan fasilitas kepada pelaku usaha, namun juga mampu membentuk demand dari masyarakat, sehingga penggunaan produk industri nasional dapat pasar kembali. Contohnya adalah pemberian insentif fiskal berupa penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), yang telah berhasil meningkatkan penjualan kendaraan bermotor roda empat (KBM-R4) hingga 150%.

 

“Pemerintah terus menjaga momentum baik ini agar PMI manufaktur Indonesia tetap di atas 50 yang menunjukkan bahwa industri manufaktur kita sedang ekspansif. Oleh karena itu, kami akan terus menyelaraskan dan memperkuat kebijakan terutama terkait dengan masalah lama waktu pengiriman bahan baku dan penolong industri sebagaimana yang diindikasi oleh IHS Markit,” papar Agus.

 

Menanggapi hasil survei PMI manufaktur Indonesia pada bulan Mei, Jingyi Pan selaku Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit mengatakan, secara  keseluruhan, perusahaan tetap optimistis mengenai output pada masa mendatang, dengan harapan kondisi Covid-19 membaik. “Sangat penting bahwa situasi pandemi terus terkendali, khususnya dengan wabah yang meluas di wilayah Asia dan pasca-liburan Idulfitri, agar tidak menggagalkan pemulihan yang sedang berlangsung,” tuturnya.

 

Menurut IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia di  posisi  55,3  pada Mei 2021 adalah tertinggi selama tiga bulan berturut-turut. Hal ini juga menandakan kondisi bisnis telah menguat dalam tujuh bulan belakangan. Dua komponen terbesar indeks headline, yaitu output dan permintaan baru, merupakan kontributor utama dalam peningkatan rekor PMI manufaktur Indonesia pada bulan Mei.

 

Di samping itu, IHS Markit juga melaporkan, waktu pengiriman dari pemasok diperpanjang selama enam belas bulan berturut-turut karena kendala pasokan berlanjut di tengah-tengah kondisi cuaca yang buruk,  kurangnya bahan baku, dan masalah pengiriman seputar pandemi Covid-19. Dengan adanya kesulitan bahan pokok yang berlanjut, stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia.

 

Terkait hal tersebut, Menperin akan memastikan bahwa kendala logistik di lapangan dapat segera teratasi. “Arus bahan baku di dalam dan luar negeri yang masuk ke Indonesia akan jadi perhatian. Untuk itu, kami akan koordinasi dengan stakeholder agar arus bahan baku itu dapat berjalan dengan baik, terutama terkait penyediaan kontainer untuk pengiriman ke luar negeri,” tegasnya.

 

Dalam rangka penataan Ekosistem Logistik Nasional tersebut, sedikitnya ada tiga hal utama yang perlu mendapat perhatian. Pertama, kolaborasi layanan pemerintah dengan platform logistik swasta. Kedua, regulasi yang efisien dan standar layanan yang prima. Ketiga, dibutuhkan strategi penataan yang tepat.

 

Di sisi lain, Kemenperin mendorong akselerasi pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong guna mendorong para pekerja di sektor industri bisa bekerja lebih produktif lagi. Upaya ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.(RK)

 


Jakarta,RotasiKepri.com -- Perhelatan Hannover Messe 2021 Digital Edition tinggal menghitung hari. Pameran teknologi industri terbesar di dunia ini akan diselenggarakan pada 12-16 April 2021 secara virtual. Indonesia menjadi official partner country dan berkesempatan menggunakan ajang tersebut sebagai platform kampanye global insiatif strategis Indonesia dalam Industri 4.0.

 

“Ini menjadi suatu kebanggaan karena Indonesia terpilih menjadi Partner Country pada 2020 dan menjadi negara di ASEAN pertama yang mendapat kesempatan ini. Meskipun pada saat itu pelaksanaannya dibatalkan karena dampak pandemi Covid-19 yang terjadi secara global, pada Hannover Messe 2021 Digital Edition, Indonesia kembali terpilih menjadi Partner Country,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan Press Briefing di Jakarta, Jumat (9/4).

 

Hannover Messe 2021 akan mengambil tema “Industrial Transformation” dan Indonesia melengkapinya dengan Tema “Making Indonesia 4.0”. Adapun tagline yang akan diusung dalam ajang Hannover Messe 2021 yaitu “Connect to Accelerate”.

 

Menperin menuturkan, partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada ajang yang telah berlangsung selama 72 tahun tersebut akan membuka peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global. “Dengan menjadi partner country, Indonesia menunjukkan sudah selangkah lebih maju dibandingkan kompetitor kita,” ujarnya.

 

Hannover Messe 2021: Digital Edition ini, Indonesia akan tampil dalam platform digital expo, conference, dan networking. Keikutsertaan Indonesia sebagai Partner Country didukung 156 eksibitor yang terdiri dari kementerian dan lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta nasional. “Keikutsertaan dalam Hannover Messe 2021 diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerjasama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global,” imbuhnya.

 

Menperin melanjutkan, dari 156 eksibitor, dapat dikelompokkan ke dalam enam topik, antara lain automation, motion, and drives, yang terdiri dari 15 eksibitor, digital ecosystems sebanyak 56 eksibitor, energy solutions 13 eksibitor, engineered parts & solutions 20 eksibitor, new work sebanyak 38 eksibitor, serta global business & markets terdiri dari 15 eksibitor.

 

Dari jumlah tersebut, kontribusi eksibitor terbesar berasal dari perusahaan besar sebanyak 65 perusahaan, perusahaan start-up sebanyak 63 perusahaan, BUMN 14 perusahaan, serta delapan kawasan industri, dan empat kementerian/lembaga, serta dua asosiasi industri. “Di antara 156 eksibitor, 93 di antaranya merupakan pendaftar baru dan 63 eksibitor mendaftarkan diri mengikuti Hannover Messe 2020,” papar Menperin.

 

Ia juga menggarisbawahi, perusahaan-perusahaan startup memiliki peluang besar untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan bisnis. Sehingga, Kemenperin terus mendorong agar para startup dapat terus berdaya saing. “Kami yakin, startup yang kami bawa akan bisa berjaya di ajang ini,” tandasnya.

 

Menperin menjelaskan, pelaksanaan Hannover Messe 2021 secara digital juga memberikan keuntungan bagi Indonesia. “Kehadiran Indonesia sebagai official partner country secara digital akan berlangsung selama setahun, sehingga kita bisa memaksimalkannya untukmempromosikan kemampuan teknologi industri di tanah air,” ungkapnya.(RK)

 



Jakarta,RotasiKepri.com -- Kementerian Perindustrian terus mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri agar bisa berdaya saing dalam era Industri 4.0. SDM berperan penting dalam mendukung aktivitas industri sehingga bisa lebih produktif, inovatif dan kompetitif. Selain itu, SDM perlu memiliki skill untuk dapat mengoperasikan teknologi terkini.

 

“Implementasi industri 4.0 tidak lepas dari keahlian tenaga kerja industri dalam penerapannya, karenanya Kemenperin mendorong peningkatan kualitas SDM industri, salah satunya melalui reskilling dan upskilling,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Pra-Konferensi Hannover Mese 2021 dengan tema Accelerate Your Transformation Through PIDI 4.0 di Jakarta, Jumat (9/4).

 

Implementasi Industri 4.0 yang masih menghadapi tantangan memacu Kemenperin untuk berupaya meningkatkan tingkat adopsi industri 4.0. Pasalnya, saat ini baru sekitar 21% industri yang mengadopsi teknologi industri 4.0, namun 79% di antaranya masih dalam tahapan uji coba (pilot) tanpa melakukan scale up.

 

Karenanya, Kementerian Perindustrian mendirikanPusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri (PIDI4.0) untuk memberikan pengalaman langsung dan pendampingan kepada industri dalam penerapan industri 4.0. “PIDI 4.0 akan menjadi pusat pembelajaran manufaktur digital yang membantu perusahaan mengembangkan operasi, desain, dan produktivitas mereka di seluruh rantai nilai,” jelas Menperin.

 

PIDI 4.0 merupakan pusat pembelajaran manufaktur digital yang membantu perusahaan mengembangkan operasi, desain, dan produktivitas mereka di seluruh rantai nilai.“PIDI 4.0 memiliki visi sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0 di Indonesia dan Jendela Indonesia 4.0 untuk dunia,” papar Menperin.

 

Ia menyampaikan bahwa PIDI 4.0 akan dijalankan dengan konsep kemitraan dan Kerjasama pemanfaatan antara pemerintah dan swasta. Oleh sebab itu kegiatan pre-conference yang membahas mengenai PIDI 4.0 ini penting bagi seluruh stakeholder industri 4,0 untuk bergabung dan berkontribusi aktif dalam mengakselerasi transformasi Industri 4.0 di Indonesia melalui PIDI 4.0.

 

“Melalui kegiatan pra-konferensi ini, kami mengajak dan mengundang para pelaku usaha industri, Technology provider, service provider, accelerator, institusi litbang dan seluruh stakeholder industri 4,0 untuk bergabung dan berkontribusi aktif dalam mengakselerasi transformasi Industri 4.0 di Indonesia melalui PIDI 4.0”, imbau Menperin.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan menyampaikan, PIDI 4.0 akan memiliki dan menjalankan 5 fungsi yaitu sebagai showcase center, capability center, ecosystem for Industry 4.0, delivery center, serta innovation center.

 

Selain itu, Kemenperin juga mengembangkan jaringan satelit PIDI 4.0 pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian, serta beberapa industri yang menjadi lighthouse Industri 4.0. “Satelit PIDI 4.0 di berbagai daerah dan bidang keahlian diharapkan mendukung target transformasi industri 4.0 yang ditetapkan pada lima pilar PIDI 4.0,” papar Arus.

 

Ia menyampaikan, terdapat sejumlah stakeholder yang telah menyatakan niat untuk menjadi bagian dari ekosistem PIDI 4.0, antara lain perusahaan technology provider dan institusi pendidikan. Pada kesempatan ini, juga ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara BPSDMI dengan PT.Schneider Electric Indonesia, Arcstone Pte, Ltd, dan Zyfra. “Dengan MoU ini, diharapkan dapat mendorong terbentuknya sinergi dan kolaborasi untuk mempercepat penerapan industri 4.0 di Indonesia,” kata Kepala BPSDMI.(RK)

 


RotasiKepri.com ( Jakarta ) -- Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) melakukan penandatanganan kontrak pembangunan jaringan gas (jargas) tahap I tahun 2021 sebesar 60.875 Sambungan Rumah (SR). Penandatanganan kontrak disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji.

Nilai kontrak pada penandatanganan kali ini sebesar Rp467.791.556.196 dan merupakan separuh atau 50% dari total SR yang dibangun tahun 2021 yaitu sebanyak 120.776 SR di 21 kabupaten/kota.

Menurut Tutuka, pembangunan jargas bertujuan memberikan akses energi kepada masyarakat, memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, serta mengurangi beban subsidi BBM atau LPG pada sektor rumah tangga.

"Saya telah menyaksikan hasil pembangunan jargas di Kota Lamongan dan terlihat jelas betapa bahagianya seorang ibu menggunakan jargas yang murah dan bersih. Kemudahan dan kenyaman telah diberikan Pemerintah," katanya di Gedung Ibnu Sutowo, Rabu (10/3).

Lebih rinci lagi, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Noor Arifin Muhammad menyampaikan, pemerintah telah melelang pembangunan jargas tahun 2021 dalam 10 paket mulai 10 November 2020 (tender pra DIPA), baik tender pembangunan jargas (EPC) maupun seleksi pengawasan pembangunan jargas (PMC).

Selanjutnya, penandatanganan kontrak dibagi dalam 3 tahap yaitu 5 paket pada tahap I, 2 paket tahap II dan 3 paket di tahap III. Adapun 5 paket yang telah ditandatangani ini, terdiri dari Paket 1 yang meliputi Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Timur sebanyak 11.526 SR, Paket 12 meliputi Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon sebanyak 8.273 SR dan Paket 15 meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo sebanyak 17.506 SR.

Selain itu, Paket 17 meliputi Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan sebanyak 12.753 SR dan Paket 18 yang meliputi Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo sebanyak 10.817 SR.

"Untuk penandatanganan kontrak tahap II, saat ini masih proses diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) oleh PPK yaitu untuk Paket 6 meliputi Kabupaten Banyuasin dan Paket 11 yang meliputi Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang," lanjut Noor Arifin.

Sedangkan penandatangan tahap III, masih dalam proses penetapan pemenang oleh Pokja Pemilihan KESDM yaitu Paket 8 meliputi Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, Paket 14 meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan, serta Paket 16 meliputi Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.

Di akhir sambutannya, Tutuka menekankan pentingnya good governance dalam setiap kegiatan. Para Pejabat pembuat komitmen (PPK) diminta tetap menjaga integritas agar program berjalan lancar, aman dan bermanfaat bagi masyarakat. ( RK )






sumber:esdm.go.id

 


RotasiKepri.com ( Halmahera Tengah ) - Dalam rangka pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang Industri Pengolahan Logam Berat, Kementerian Ketenagakerjaan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan dan Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe di Lelilef Sawai, Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Sabtu (6/3/2021).

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah berharap, kerja sama kedua belah pihak ini dapat meningkatkan kualitas, daya saing, dan produktivitas SDM di bidang industri khusunya dalam bidang pengolahan logam berat dalam meningkatkan kinerjanya dan mendorong penerapan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja.

"Pengembangan kompetensi SDM di bidang industri ini menjadi sangat strategis dan harus dilakukan pemerintah dan stakeholder untuk tujuan lebih produktif," kata Menaker Ida.

Ia menjelaskan, ruang lingkup dalam kerja sama meliputi analisa kebutuhan pelatihan; pengembangan program, kurikulum, dan modul pelatihan; peningkatan kapasitas Instruktur; penyediaan tenaga ahli/pengajar; penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi; dan penyediaan tempat on the job training/pemagangan.

"Isi kerja sama juga menyangkut penyediaan sarana dan prasarana pelatihan; peningkatan produktivitas; sertifikasi kompetensi; dan penempatan lulusan pelatihan," ucapnya.

Untuk memperlancar kerja sama ini, Kemnaker menyediakan instruktur dan tenaga pelatihan berbasis kompetensi dan peningkatan produktivitas; melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi dan peningkatan produktivitas; menyediakan sarana dan prasarana pelatihan pelatihan berbasis kompetensi dan peningkatan produktivitas; dan memfasilitasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi.

Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe menyatakan, pihaknya menyediakan pengajar/tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan peningkatan kapasitas Instruktur dan mendukung pelaksanaan pelatihan; memfasilitasi pelaksanaan on the job training/pemagangan; menyediakan peralatan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pihaknya.

"Selain itu, kami akan memprioritaskan peserta pelatihan yang lolos seleksi untuk bekerja di perusahaan kami dengan jabatan yang sesuai dengan kualifikasi kompetensi yang dimiliki lulusan," kata Xiang. ( RK )






sumber:kemnaker.go.id

ket.foto : Presiden RI, Joko Widodo


RotasiKepri.com ( Jakarta ) Presiden Joko Widodo mencabut lampiran Peraturan Presiden terkait pembukaan investasi baru dalam industri minuman keras (miras) yang tercantum dalam lampiran  Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. Hal tersebut diputuskan setelah Presiden mempertimbangkan masukan dari sejumlah pihak.


Demikian disampaikan Presiden dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 2 Maret 2021.

"Setelah menerima masukan dari ulama-ulama, MUI, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, ormas-ormas lain, tokoh-tokoh agama, juga masukan-masukan dari provinsi dan daerah, bersama ini saya sampaikan saya putuskan lampiran Perpres terkait pembukaan investasi baru dalam industri minuman keras yang mengandung alkohol saya nyatakan dicabut," ujarnya.

Dengan pencabutan ini, lampiran tersebut dinyatakan tidak lagi berlaku. ( RK )





sumber: setneg.go.id

 

RotasiKepri.com ( Batam ) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, menggelar Gebyar Melayu Pesisir dan Peremian Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batam, Rabu (3/3/2021). Kegiatan Gebyar Melayu Pesisir yang dipusatkan di Gedung Dekranasda Batam tersebut akan berlangsung hingga 31 Maret 2021.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan dalam acara tersebut akan menampilkan Fashion Show Batik Batam, Showcase Fisik, hingga UMKM Talk. Rencana kegiatan akan dibuka langsung Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina.

“Ini kolaborasi kita bersama Dekranasda dan BI Kepri, sebagai langkah mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI), dan Karya Kreatif Indonesia (KKI),” ujar Gustian, Senin (1/3/2021).

Gustian menambahkan, untuk Fashion Show Batik Batam akan ditampilkan koleksi terbaru dari Althafunissa by Karina Pramythasari dan
Batik 37 by Debby Soemarwanto. Kemudian Showcase Fisik Galeri Dekranasda Batam seperti kain tenun, kain batik, fashion, kriya, dan kuliner.

“Semua yang produk yang dipamerkan adalah produk premium dari IKM Kota Batam dan beberapa Kabupaten/Kota lain se-Kepri yang sudah lulus kurasi,” ujarnya.

Kemudian, acara lainnya, UMKM Talk. Yang mana, dalam kegiatan ini para pelaku UMKM akan berbagi pengalaman dan ilmu. Selain itu, tak kalah menariknya, Batam akan meresmikan Galeri Dekranasda Batam.

“Galeri ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Kepri,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Tim Implementasi Keuangan dan Ekonomi Daerah, Kantor BI Perwakilan Kepri, Mualam Noor, berharap, dengan adanya kegiatan itu, akan menumbuhkan semangat UMKM utk meningkatkan kualitas produknya sehingga memiliki daya saing yg tinggi untuk menembus pasar nasional dan ekspor. Kurasi produk menjadi kuncinya, dengan adanya kurasi produk akan dihasilkan produk2 lokal premium.
Untuk memperluas pasar produk, UMKM perlu di dorong masuk
ke dalam pasar digital melalui e-commerce. UMKM yg telah ikut program kurasi diharapkan dapat mengikuti program on bording sehingga UMKM dapat memasarkan produknya secara digital. Berkenaan dengan pembayaran produk UMKM akan semakin mudah dengan adanya QRIS. Konsumen dapat bertransaksi dengan cepat dan dilakukan tanpa tatap muka (QRIS TTM), tanpa menggunakan uang cash. Dengan QRIS, maka dana akan langsung masuk ke rekening UMKM secara real time.

Kegiatan ini merupakan awal dari sinergi pengembangan UMKM antara BI dan Pemerintaj Daerah dan Dekranasda utk membantu pemulihan ekonomi. Ke depan Gebyar Melayu Pesisir ini akan menjadi event rutin Provinsi Kepri dan menjadi ajang penghargaan bagi UMKM yang memiliki produk2 yg berkualitas.

“Melakui kegiatan ini, BI bersama Disperindag Batam dan Dekranasda Kota Batam mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program pemerintah yaitu gerakan nasional melalui kampanye bangga buatan Indonesia,” katanya. ( RK )








sumber; media center Batam

 

RotasiKepri.com ( Jakarta ) - Perkembangan industri fesyen muslim dunia saat ini semakin pesat, baik dari segi kualitas hingga tren desain. Peran para desainer pun menjadi salah satu aspek penting yang perlu terus dimaksimalkan.

“Oleh karena itu, para desainer di tanah air harus mampu menghasilkan berbagai inovasi baik di bidang desain maupun arah tren fesyen muslim untuk memajukan industrinya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih saat memberikan keynote speech pada acara Kick Off Modest Fashion Project 2021, Kamis (25/02).

Dirjen IKMA menyampaikan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung upaya untuk semakin mendorong perkembangan industri fesyen muslim nasional. Salah satu langkah strategisnya, yakni pengembangan desainer fesyen muslim muda melalui Kompetisi Modest Fashion Project (MOFP).

MOFP merupakan kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang diselenggarakan Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin sejak tahun 2018. Pada tahun 2021, MOFP kembali diselenggarakan dan merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya.

“MOFP menjadi sebuah kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang pesertanya  berpeluang untuk mendapatkan hadiah sebagai juara sekaligus berhak untuk mendapatkan program pembinaan dari Ditjen IKMA bagi peserta yang dinyatakan lolos sebagai finalis 20 besar,” tutur Gati.

Kemenperin menyadari bahwa para desainer muda membutuhkan sebuah wadah dan panggung untuk dapat meningkatkan kapasitas serta kemampuan diri, khususnya sebagai wirausaha di bidang fesyen muslim serta mempromosikan dan memperkenalkan potensi produk fesyen muslim dalam negeri.

“Acara Kick Off MOFP 2021 sendiri merupakan tanda telah bergulirnya kompetisi yang pada tahun ini kembali dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi Covid-19,” ungkap Gati. Selain peresmian tanda bergulirnya MOFP 2021, acara Kick Off MOFP 2021 juga diisi dengan kegiatan talk show sosialisasi tentang pelaksanaan kompetisi MOFP 2021.

“Selain itu, fashion show virtual karya para desainer finalis dan juara kompetisi MOFP di tahun-tahun sebelumnya yang telah dibina oleh Ditjen IKMA, yang bekerja sama dengan para mentor desainer yang telah berpengalaman,” papar Gati.

Perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021 melaporkan konsumsi fesyen muslim dunia tahun 2019 sebesar USD277 miliar, sedangkan konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2024 diproyeksi mencapai USD311 miliar.

”Sementara konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri pada tahun 2019 senilai USD16 miliar, terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan,” imbuhnya. Kemenperin melihat hal ini sebagai peluang pasar bagi pelaku industri fesyen muslim nasional untuk mampu mengisi pasar domestik maupun global.

Gati juga menyampaikan bahwa pengembangan fesyen muslim di Indonesia juga mempunyai kinerja yang diakui di dunia internasional. Berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. “Hal ini menunjukkan peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia,” terang Gati.

Selain itu, industri fesyen muslim yang merupakan bagian dari industri pakaian jadi, memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Kemenperin mencatat, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai USD7,04 miliar. Industri fesyen juga sangat erat hubungannya dengan sektor industri tekstil, yang memberikan kontribusi sebesar 6,76 persen pada PDB industri pengolahan non-migas di tahun 2020.

Gati menambahkan, desainer memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan industri fesyen muslim, karena dapat memberikan warna serta inovasi baru dalam pengembangan produk fesyen muslim di Indonesia. “Sudah banyak nama-nama desainer fesyen Indonesia yang mendunia. Saya harap, MOFP dapat mencetak generasi desainer fesyen yang mampu berkarya di kancah dunia mempromosikan potensi industri fesyen nasional,” ungkapnya.

Diharapkan pula kompetisi MOFP dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi para desainer fesyen di Indonesia untuk dapat menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing.( RK )







sumber:kemenperin.go.id

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.