Articles by "Penatang Siantar"

Tampilkan postingan dengan label Penatang Siantar. Tampilkan semua postingan

 


RotasiKepri.com (Pematang Siantar) -- Ketua DPC Partai Nasdem Kota Pematangsiantar Frans Herbet menilai keputusan Mendagri soal masa jabatan Walikota Pematangsiantar  aneh. 


Terperinci Frans menuturkan dalam aturan main Pematangsiantar ikut Pilkada serentak tahun 2020. Dan bila kita amati putusan Mendagri Dia {Walikota saat ini) masih bertahan "disebut disitu dia masih bertahan yang lama, ini sebuah keanehan" ucap Frans.


 "Kenapa aneh?" "Kemarin kita buru-buru ikut pilkada , itu ke anehhan" ucap Frans. 


Dia mengaku selaku anggota DPRD Pihaknya segera lakukan konsultasi pada pihak terkait soal kepastian masa jabatan Walikota Pematang Siantar saat ini.


"Aturan Kemendagri bagaimana ada yang bilang tahun 2022 ada yang bilang bulan 9.dalam waktu dekat kita akan konsultasi tentang hal ini" ucapnya.


Saat ditanya kepada siapa konsultasi Frans dia akan konsultasi terlebih dahulu  dengan pimpinan DPRD.


" Kita akan konsultasi di sekitaran lembaga dululah." Ucap Frans. 


Alasannya menurut partai Nasdem dan dan dia pribadi selaku anggota DPRD menghargai unsur pimpinan DPRD, 


"Karena disana ada unsur pimpinan tiga orang walaupun Nasdem tidak ikut disana tapi kita saling menghargai" ucap Frans. 


Bagai mana juga, lanjut Frans, ketika mereka(Pimpinan DPRD) tidak mau mempertanyakan masa jabatan Walikota Siantar maka partainya akan mempertanyakan.


" Bagaimanapun juga ketika mereka tidak mau kita akan bertanya dari partai" tegas Frans.


Sekedar informasi.pemilihan walikota siantar seharunya digelar tahun 2015. Hanya saja akibat persoalan hukum pemungutan suara tertunda selama 11 bulan, dan akhirnya pemungutan suara dilaksanakan  pada Rabu  11 November 2017.


Selanjutnya pada tanggal 22 Februari 2017 pasangan Walikota terpilih Alm Hulman Sitorus dan Wakilnya Hefriansyah Noor dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Pematangsiantar.(RK - Sabar)




 

 

Ket.foto : diduga pelaku pembunuh istri eks sekda Pematang Siantar

RotasiKepri.com ( Pematang Siantar )  -  Polisi berhasil menangkap diduga pelaku pembunuhan istri mantan Sekda Pematangsiantar. Korban bernama Riamsah Nainggolan (73) yang ditemukan tewas di dalam gudang di kediamannya dengan sejumlah luka robek, Minggu (28/2/2021) lalu. 


Penangkapan dilakukan tim Opsnal Subdit III Jatanras Polda Sumut, dan Satuan Reskrim Polresta Pematangsiantar dengan menangkap wanita berinisial " RP " alias Gea (33) warga Tanjung Maria Nagori Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumut.


Istri dari almarhum mantan Sekda Pematangsiantar Tagor Batubara itu sebelumnya ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Sabtu (27/2/2021) lalu.


Kepada wartawan,  Gea mengaku tega melakukan pembunuhan itu lantaran merasa sakit hati, karena merasa dipermalukan saat Riamsah menagih uang kos kepadanya.


“Sakit hati ku bang, marah-marah opung itu nagih uang kos ku,”  ucap Gea kepada wartawan di Mapolres Pematangsiantar, Selasa (2/3/2021)


Wanita itu mengaku memang telah telat membayar kosnya. Namun, lantaran terus ditagih, ia mengaku sempat bertengkar dengan Riamsah. 


“Ribut kami bang. Pas opung itu turun tangga, ku doromg opung itu sampai jatuh ke bawah,” ungkapnya.


Riamsah langsung menjerit kesakitan seraya meminta tolong ketika terjatuh ke lantai. Melihat itu, Gea kemudian menyeret wanita lanjut usia tersebut ke dalam gudang.


“Minta tolong dia. Ku seret kedalam gudang terus ku ambil pisau ku cucukkan ke tangan dan mukanya,” beber Gea.


Melihat Riamsah masih bergerak, Gea kemudian mengambil bantal lalu membekap mulut wanita tua itu hingga tewas.


Setelah mengetahui Riamsah tak bernyawa, Gea kemudian mengambil uang Rp700.000 dan handphone milik wanita tua itu.


Selanjutnya, ia mengambil pisau yang digunakan untuk menikam Riamsah lalu membuangnya ke Sungai Bah Bolon. Sedangkan handphone yang diambil dijual seharga Rp150.000


Pelaku kemudian melarikan diri ke Kota Medan, hingga ditangkap personel Sat Reskrim Polres Pematangsiantar, di Rumah Makan Ajjah, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, Selasa (2/3/2021) sekira pukul 10.15 Wib (RK - Taman)




 

ket foto : tampak petugas saat mengevakuasi korban


RotasiKepri.com ( Pematang Siantar )
-  Diduga dibunuh, Riamsah Boru Nainggolan, istri dari mantan Sekertaris Daerah Pemerintahan Kota (Eks Sekda Pemko) Pematangsiantar, alm Tagor Batubara ditemukan meninggal dunia, posisi telentang dan bersimbah darah di dalam gudang rumahnya, Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sabtu, (27/2/2021), sekira pukul 21.00 Wib.

Informasi yang di dapat Rotasi Kepri, korban ditemukan pertama kali oleh anak kandungnya bernama Lamhot Dharma Putra Batubara posisi telentang dan bersimbah darah di dalam gudang belakang kos-kosan milik meraka, setelah sebelumnya sempat dikabarkan hilang dari rumah.

Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar, AKP Edi Sukamto mengatakan, awalnya Lamhot mencari keberadaan orang tuanya yang tidak ada di rumah. Merasa curiga, kemudian Lamhot melapor kepada pihak kepolisian.

ket foto ; Rumah Korban

Berangkat dari laporan tersebut, piket SPKT, Pawas, dan piket fungsi, mendatangi rumah korban. Setelah dilakukan pencarian di dalam rumah, wanita 73 tahun itu ditemukan di dalam gudang dengan kondisi sudah tidak bernyawa 

Saat ditemukan, posisi korban telentang dengan kondisi sudah meninggal dunia. Pada tubuh korban, bagian pipi sebelah kanan mengalami luka robek, tangan kanan luka robek, dan kaki kanan juga mengalami luka robek.

"Melihat kondisi tubuh yang dialami korban, diduga korban mengalami kekerasan," kata Edi Sukamto, Minggu (28/2/2021).

Petugas langsung mengevakuasi korban dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Djasamen Saragih, Kota Pematang Siantar, untuk dilakukan autopsi. Pihak kepolisian juga masih memeriksa saksi-saksi terkait kematian Riamsah Boru Nainggolan.


Terkait penyebab meninggalnya Riamsa, istri mantan Sekda Pematangsiantar, Tagor Batubara, menimbulkan kecurigaan dari kerabat. Seorang kerabat bermarga Damanik curiga, Riamsa meninggal dunia dengan cara tidak wajar.

"Riamsa ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi telungkup dan berdarah, mengenakan baju merah dan celana biru. Di lantai gudang rumah juga terdapat ceceran darah," sebutnya.

Sampai saat ini, pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Pematang Siantar masih melakukan penyelidikan. Pihak kerabat belum mengecek isi rumah korban untuk mengetahui apakah ada barang-barang yang hilang atau tidak. (RK - Taman) 

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.