Gelar Forum Koordinasi Daerah, BKKBN Kepri : Capaian IKU Provinsi Kepri tahun 2023 Sebesar 80%


Foto : BKKBN Provinsi Kepri mengelar acara Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2024 di Aston Batam Hotel and Residence. Rabu, (3/4).
Batam, Rotasikepri.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2024 di Aston Batam Hotel and Residence.

Acara yang bertajuk "Optimalisasi bonus demografi dan peningkatan sumber daya manusia menuju Indonesia emas tahun 2045" ini dilaksanakan dari tanggal 2 - 4 April 2024.

Agenda ini merupakan satu rangkaian pra kegiatan dari evaluasi, penguatan komitmen akselerasi capaian hingga dilaksanakan forum koordinasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh kelompok atau lembaga serta mitra kerja terkait dengan jumlah peserta tatap muka 76 peserta pada 2 April, 119 peserta pada 3 April dan 83 peserta di 4 April.

“Tujuan agenda ini untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta para mitra dalam percepatan pencapaian,” ungkap Rohina usai acara forum koordinasi daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting. Rabu, (3/4).

Dalam kesempatan ini, ia juga menginformasikan bahwa capaian IKU tahun 2023, lebih baik dari Tahun 2022. 

Dimana, terdapat tiga indikator dengan capaian di atas 100% yaitu, Unmeet Need 20,6% (target 22,74%), indeks I-Bangga 64,81 (target 61,38), dan Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) 23,4 tahun (target 23,2 tahun).

"Tahun 2023, hasil capaian IKU sebesar 80%, diantaranya, TFR 2,17% dari target 2,11%, mCPR 44% (target 49,33%), , ASFR 15-19 tahun 12 kelahiran per 1000 WUS 15-19 thn (target 10 kelahiran per 1000 WUS 15-19 thn)," terang Rohina. 

Rohina juga menambahkan, hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) melaporkan, bahwa selama tahun 2022 telah terjadi penurunan prevalensi angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu dari 17,6% menjadi 15,4%. 

Foto : Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat berikan kata sambutan dalam Acara Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2024 di Aston Batam Hotel and Residence.
Namun, angka ini masih jauh dari goal yang ditetapkan sebesar 10,20% pada tahun 2024 dan kami harus melakukan intervensi dengan lebih optimal lagi," tekannya.

Selanjutnya, tak lupa juga ia menyampaikan bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri berhasil meraih predikat ZI WBK bersama 2 Provinsi lainnya se-Indonesia pada tahun 2023.

Dia berharap, bisa menguatnya komitmen para pemangku kepentingan, tersusunnya rencana kerja strategi guna mendukung agenda pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024.

“Digunakannya data hasil pendataan keluarga dan pemutakhiran PK23 dalam perencanaan dan implementasi pencapaian sasaran serta semakin meningkatnya peran serta kementrian, lembaga, satuan kerja perangkat daerah, institusi terkait,” harapnya.

Sementara Gubernur Kepri,  Ansar Ahmad, mengapresiasi  kegiatan yang sangat strategis itu sebagai upaya penguatan dan pemantapan komitmen dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.

“Terlaksananya kegiatan ini saya harap dapat menjadi penanda bagi seluruh pemangku kebijakan dan TPPS, untuk melaksanakan komitmen dengan konsisten, sesuai wilayah kewenangan masing-masing,” ungkapnya.

Ansar juga mengapresiasi kepada stakeholder yang ang telah berkontribusi dalam memajukan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau.

“Bonus demografi merupakan peluang emas bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran. Namun, ini juga dapat menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dan terencana untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing,” demikian Ansar.

Selain Gubernur Kepri dan Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, forum koordinasi ini juga dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau, Ketua IDI Provinsi Kepri, Rektor Institut Kesehatan Mitra Bunda Kota Batam serta seluruh Kepala OPD KB Kab/Kota Se- Kepri. (Red).

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.