Pemerintah Pastikan Akan Selektif dalam Proses Naturalisasi Pemain Timnas Basket


 


RotasiKepri.com (Jakarta) -- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali memastikan bahwa pemerintah sangat selektif dalam proses naturalisasi pemain yang diproyeksikan membela timnas basket Indonesia pada FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023.

Menurut dia, proses naturalisasi pemain nantinya akan berdasarkan kebutuhan posisi pemain di tim nasional. "Menyangkut naturalisasi tentu pemerintah melihat kebutuhan. Kebutuhan apa yang disampaikan oleh cabang olahraga dan kita sangat selektif," kata Menpora Amali di gedung Kemenpora usai bertemu Menteri BUMN, Erick Thohir, Rabu (10/3). 

Menpora Amali mengukapkan kehati-kehatian dalam proses naturalisiasi sangat penting. Pasalnya, baik Kementerian Hukum dan HAM maupun Kemenpora akan berhadapan dengan Komisi III dan Komisi X DPR sebagai mitra masing-masing. 


"Maka semua proses naturalisasi itu harus bisa saya pertanggungjawabkan. Jadi pemerintah sangat selektif, hati-hati dan pemerintah memastikan bahwa itu benar-benar menjadi kebutuhan. Kita tidak sembarangan," tegas Menpora Amali. 

Senada dengan Menpora Amali, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pihak PERBASI nantinya akan melakukan naturalisasi untuk posisi-posisi yang saat ini kurang atau tidak dimiliki tim nasional. 

"Saya rasa begini, kami di bola basket dan mungkin juga sama organisasi-organisasi olahraga lainnya, naturalisasi itu adalah jalan terkahir. Kalau kita lihat memang ada perbaikan untuk tim. Ini kan kebetulan basket ini ikut kejuaraan dunia 2023," ujar Erick. 

Menurut Erick tim nasional basket Indonesia sangat membutuhkan pemain dengan tinggi sekira dua meter setidaknya sebanyak lima orang. Para pemain dengan tinggi seperti itu sudah dimiliki timnas seperti Derrick Michael tapi jumlahnya tidak banyak dan Derrick sendiri harus pergi sekolah ke Australia selama satu tahun. 

Erick menjelaskan bahwa ada beberapa pemain profesional di klub basket luar negeri yang masih berkewarganegaraan Indonesia. "Ada dua pemain masih warga negara kita main di Perancis itu dua orang kakak dan adik. Cuma memang kadang-kadang masih kurang," jelasnya.

Erick memastikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan strategi jangka panjang, sehingga beberapa pemain yang nantinya dinaturalisasi adalah mereka yang kisaran umurnya belasan tahun. 

"Ini yang kita lakukan di PERBASI itu yang namanya naturalisasi itu satu atap, dia harus dari PERBASI untuk mengikuti tim nasional baru nanti dilihat kalau sudah selesai tugasnya bisa aja memperkuat di liga, bahkan kita juga berkesinambungan tim nasional juga bermain di liga sekarang ini bagian dari percepatan supaya kita naik kelas," beber Erick Thohir. ( RK )






sumber: kemenpora.go.id

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.