PGI Sambangi Warga Gereja Terdampak Penggusuran di Ruli Tangki 1000


Keterangan : PGIW Kepri bersama PGID Kota Batam sambangi warga gereja yang terdampak pengusuran di Ruli tangki 1000. Jumat, (7/7/2023).
Batam, Rotasikepri.com - Kunjungan pastoral MPH Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Wilayah KEPRI dan PGI Daerah Kota Batam yang mendatangi langsung lokasi bekas penggusuran sehari setelah penggusuran pada hari Rabu tgl 5 Juli 2023. 

Kunjungan MPH PGIW Kepri yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pdt. Renova Jhonny Sitorus, S.Th, didampingi oleh Sekum PGIW Pdt. Dr. Otniel Harefa, Ketua 4 Pdt. George Rudi Pasaribu, M.Th dan anggota MPH Pdt. Filemon Gulo, S.Th, bertujuan untuk melihat secara langsung bagaimana kesulitan yang dialami oleh warga gereja yang mengalami penggusuran, khususnya warga gereja GMIT yang gedung gerejanya ada di daerah penggusuran tangki 1000. Jumat, (7/72023).

Setelah sampai di lokasi gereja GMIT, bertemu sapa langsung dengan warga jemaat dan Ibu Pdt GMIT (Ibu Pdt. Ramona S.Th) serta warga sekitar. Ternyata benar adanya kesulitan yang mereka alami,

Dalam kunjungan MPH PGIW ini Pdt. Renova Sitorus yang juga sebagai Press HKBP Distrik XX, sangat merasakan bagaimana kesedihan dan kesulitan yang dialami oleh warga jemaat, 

Saat percakapan dengan warga setempat yang masih ramai mengumpulkan perabot rumahnya yang masih tersisa dari penggusuran, terlihat jelas kesedihan dan ketakutan mereka. Bahkan beberapa diantaranya bercerita keadaan yang mencekam dengan bercucuran air mata,  

"Beberapa warga baik yang beragama Kristen maupun muslim menyampaikan rasa sulit yang mereka alami pasca berhadap-hadapan dengan apara keamanan." Ujar Ketum PGIW Kepri kepada pewarta

Ketua Umum PGIW Kepri bersama rombongan menyatakan sangat prihatin melihat dan merasakan kesulitan yang dialami oleh seluruh warga yang mengalami penggusuran, 

"seharusnya hal ini bisa diminimalisir jika dalam pembicaraan awal melibatkan semua pihak."ungkap Pdt. Renova

Keterangan : Ketum PGIW Kepri dan PGID Kota Batam mendengar langsung cerita warga gereja yang terdampak pengusuran.
Kunjungan ini tidak hanya kepada warga gereja GMIT, tetapi juga kepada warga gereja lain. Pos pelayanan Katolik bahkan Mushola juga turut dikunjungi oleh MPH untuk melihat dan mendengar aspirasi warga, sekaligus menyampaikan kata kata penguatan kepada mereka agar senantiasa kuat dan sabar menghadapi situasi yang sulit ini sembari berdoa dan memperjuangkan jalan keluar terbaik dan berkeadilan bagi semua pihak. 

Dalam kesempatan ini Ketua Umum PGI Wilayah Kepri Pdt. Renova J. Sitorus, bersama Sekum dan MPH lainya mengharapkan adanya solusi terbaik dari Pemerintah kota Batam bersama BP Batam dan tentunya perusahaan terkait yaitu PT Batamas Indah Permai. 

Bahwa pemerintah bertindak sesuai kebijakannya, iya kita pahami. Kata Ketum, namun demikian pemerintah memiliki tanggungjawab kepada rakyatnya. Tidak bisa hanya asal menggusur warganya sendiri lalu membiarkan mereka dalam keadaan menderita tanpa rumah untuk bernaung seperti sekarang ini,

"Pemerintah daerah dan BP Batam wajib memfasilitasi warga dalam mendapatkan hak hak dasarnya, harusnya pemerintah perlu pemetaan dan komunikasi terlebih dahulu dan bisa melibatkan semua unsur dalam hal ini, sehingga semua merasakan keadilan yang sama, tidak ada yang dirugikan ataupun diuntungkan." Ujar Ketum PGIW Kepri  

Masih Kata Ketum, "Kita mendorong pemerintah kota batam untuk segera menemukan jalan keluar, jika perlu bisa kita duduk bersama menemukan jalan keluar terbaik. Sebab masalah kemanusiaan kita semua wajib memberi perhatian, terlebih pemerintah." Imbuhnya

Menyangkut Rumah Ibadah yang masih berdiri sampai saat ini, MPH PGIW Kepri dan Kota Batam menyampaikan apresiasi kepada tim terpadu dan tentunya kepada pihak terkait yang masih belum merobohkannya. 

Selanjutnya terkait dengan rumah ibadah yang berdiri di daerah penggusuran tangka 1000. Diharapkan kearifan dari pihak Pemko, BP Batam dan pihak terkait lainya, kiranya bisa kita duduk bersama untuk membicarakan cara terbaik. Mengingat hal ini cukup sensitif sehingga perlu kearifan dan kehati-hatian, khususnya untuk Gereja GMIT yang adalah anggota PGIW/PGID Kota Batam. 

"Kita siap untuk duduk bersama dengan Pemko, BP Batam dan Pihak terkait, guna menemukan jalan terbaik sehingga seluruh warga jemaat merasakan keadilan." Ujar Ketum Pdt Renova 

Di tempat yang sama, Sekum PGIW Kepri Pdt. Otniel Harefa Menambahkan bahwa data yang kita terima dari Gereja GMIT, bahwa mereka bukanlah penduduk baru di tangka 1000. 

"Warga jemaat GMIT sudah ada yang tinggal disana lebih dari 20 tahun, dan gereja GMIT hadir di Tangki 1000 untuk melayani warga jemaat dalam pembinaan iman dimana hal ini telah dimulai pada tahun 2004 yang lalu dan saat ini memiliki anggota jemaat berjumlah 81 Kepala Keluarga (KK)," ungkap Sekum

Keterangan : Foto bersama warga yang rumahnya terkena pengusuran.
Lanjut Kata Sekum, "tentunya hal ini menjadi pertimbangan - pertimbangan dalam memberi jalan keluar ke depan, sehingga semua merasakan layanan kesetaraan dan keadilan dari pemerintah." Jelasnya

Terkait dengan kesulitan yang dihadapi oleh warga yang rumahnya mengalami penggusuran. Pdt. Renova J. Sitorus mengharapkan pemerintah kota Batam melalui Dinas sosial segera memfasilitasi, segera memberi perhatian khususnya bagi warga yang tidak ada tempat tinggal sama sekali setelah penggusuran. 

"pemerintah itu sebagai orang tua rakyat, yang mendisiplinkan anak anaknya untuk kebaikan. Namun selanjutnya tidak membiarkan mereka mencari jalan sendiri sendiri." Ungkap Pdt Renova 

Ia juga menjelaskan kehadiran pemerintah tentunya bukan hanya sebatas menghadirkan aparat keamanan ditempat, tetapi memberi pertolongan bagi warga tergusur terlebih mereka yang rentan dengan berbagai kelemahan. Seperti anak anak, wanita hamil dan lansia.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PGIW juga menghimbau kepada seluruh gereja-gereja yang ada di Kota Batam, mari bergerak bersama untuk mengambil bagian, mengulurkan tangan untuk menolong mereka yang sangat membutuhkan baik dalam hal kebutuhan makanan pokok, maupun kebutuhan kebutuhan mendesak lainya. 

"Kita terpanggil dalam misi kemanusiaan sehingga hal ini menjadi tanggungjawab bersama dengan pemerintah," pinta Ketum PGIW Kepri

Masih Kata Ketum, "pemerintah memang memiliki tanggungjawab secara undang undang kepada rakyatnya, tetapi kita sebagai orang percaya juga memiliki panggilan untuk menolong mereka yang kesulitan." Tutup Ketua Umum PGIW Kepri Pdt Renova.

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.