Articles by "Kesehatan"

Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan



RotasiKepri.com ( Jakarta ) -- Hari ini, Minggu (14/3) merupakan hari ketiga pelaksanaan vaksinasi massal keluarga besar Kementerian Energi Dan sumber Daya Mineral (ESDM). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini adalah untuk mendukung program vaksinasi nasional dan membentuk herd immunity.

"Kementerian ESDM, didukung Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan rumah sakit di sekitar kantor Kementerian ESDM menyelenggarakan vaksinasi massal untuk sekitar 5.500 pegawai di Kementerian ESDM yang wilayah kerjanya di DKI Jakarta," ungkap Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kementerian ESDM Upik Jamil.

Tujuan untuk pelaksanaan vaksinasi, dijelaskan Upik adalah untuk membentuk herd immunity, kekebalan massal dari seluruh pegawai Kementerian ESDM.

Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan selama 5 hari, sejak Jumat tanggal 12 lalu hingga 16 Maret 2021 mendatang, diikuti sekitar 5.198 orang, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah Non PNS (PPNPN) serta tenaga outsourcing.

"Sebelum dilakukan vaksinasi telah dilakukan sosialisasi kepada seluruh pimpinan unit dan Pegawai, diinformasikan terkait pelaksanaan program vaksinasi tersebut. Strategi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan rata-rata 1.000 pegawai per hari sehingga dalam waktu lima hari program ini selesai. Hingga memasuki hari ketiga ini, semua program berjalan lancar," jelas Upik.

Hari pertama kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh para Pimpinan Tinggi, Staf Khusus Menteri, Tenaga Ahli, Anggota Komite BPH, APK DEN dan dilanjutkan dengan pegawai.

Dengan melibatkan sekitar 120 tenaga kesehatan, termasuk tim kesehatan Kementerian ESDM, pelaksanaan vaksinasi ini difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan beberapa rumah sakit rujukan, yaitu RS Abdi Waluyo, RS PGI Cikini, RSUD Tarakan dan RS Johar.

Sementara itu, Yuni, salah seorang anggota tim monitoring Kementerian Kesehatan yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan hari ini mengatakan, Kementerian Kesehatan terus melakukan pendampingan dan memonitor jalannya kegiatan vaksinasi di kementerian/lembaga dengan mengirimkan tim terkait pelaksanaan vaksinasi.

"Kementerian Kesehatan membentuk tiga tim untuk memantau pelaksanaan vaksinasi di lingkungan Kementerian/Lembaga. Tim tersebut bertugas memberikan pendampingan dan memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh kementerian dan lembaga. Seperti misalnya pengolahan limbah medis paska vaksinasi dan bantuan logistik lainnya," jelas Yuni. ( RK )







sumber:esdm.go.id

ket foto: Wakil ali kota Batam, Amsakar Achmad


RotasiKepri.com (Batam)
– Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per 6 Maret 2021. Dari data tersebut, Kecamatan Sei Beduk sudah nol pasien, atau sudah zona hijau.

“Sei Beduk menyusul tiga kecamatan lain; Belakangpadang, Bulang, dan Galang yang sudah lebih dulu masuk zona hijau,” kata Amsakar, Minggu (7/3/2021).

Adapun Sei Beduk, semula sebanyak 682 pasien positif. Dari total itu, sembilan orang meninggal dunia dan 673 pasien sembuh. Sampai 6 Maret 2021, jumlah pasien sudah nol atau berada di zona hijau.

“Semoga tidak ada penambahan pasien lagi. Dan daerah lain segera menyusul menjadi zona hijau,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Amsakar menyampaikan, total pasien Covid-19 di Batam mencapai 5.915 pasien. Dari jumlah itu, 5.686 pasien sembuh, 152 pasien meninggal dunia, dan 77 pasien masih dirawat.

“Sejauh ini tingkat kesembuhan pasien sangat tinggi, mencapai 96,1 persen. Kita doakan yang masih dirawat segera sembuh,” kata dia.

Agar pasien dapat sembuh dan masyarakat tidak tertular, Amsakar mengingatkan masyarakat memperketat protokol kesehatan sebagai langkah mempercepat Batam menuju zona hijau. Selain itu, pemerintah juga terus menggalakkan vaksinasi Covid-19.

“Vaksinasi Covid-19 Tahap II di Kota Batam sedang berlangsung. Pemerintah menargetkan, di tahap ini, mampu menyasar 7.272 orang,” katanya.

Amsakar mengatakan, vaksinasi tersebut dilakukan bertahap sesuai jadwal yang sudah ditentukan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam. Untuk prioritas penerima vaksin, antara lain; wakil rakyat, pejabat negara, tokoh agama, pedagang pasar, guru, petugas keamanan, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pelayan publik lainnya.

“Pelaksanaan vaksin tahap ini menargetkan 7.272 orang yang akan disuntik hingga akhir bulan ini,” kata Amsakar.

Untuk lokasi vaksinasi dilakukan berbeda sesuai jadwal dan lokasi vaksinasi. Amsakar berharap dengan gencarnya vaksinasi tersebut, membuat penanganan Covid-19 di Batam makin mudah.

“Semenjak pencanangan vaksinasi, alhamdulillah angka penularan makin turun dan angka kesembuhan makin tinggi. Terus terapkan protokol kesehatan; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ini upaya kita meminimalisir risiko terjangkit Covid-19,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, menyampaikan ada 31 kelompok dalam vaksinasi tahap II tersebut. Jumlah tersebut di antaranya dari kalangan wartawan, anggota DPRD, Polri, TNI, ASN, guru, hingga Lembaga Adat Melayu (LAM). “Jadwalnya sudah ada, dan pelaksanaan vaksinasi sudah ditentukan,” kata dia. ( RK )







sumber: media center Batam




RotasiKepri.com ( Jakarta ) - Hingga saat ini Indonesia telah memperoleh 38 juta dosis vaksin dari perusahaan Sinovac.
Sepuluh juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 kembali tiba di Indonesia. Bahan baku vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa siang (2/3) sekira pukul 12.05 WIB, melalui penjemputan khusus Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA891.

"Alhamdulillah hari ini kita kedatangan sepuluh juta bulk vaccineBulk vaccine ini adalah materi dasar vaksin yang nanti akan dibuat Bio Farma menjadi vaksin (siap pakai)," ujar Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono yang menyaksikan ketibaan bahan baku vaksin tersebut.

Kedatangan sepuluh juta dosis bahan baku vaksin ini merupakan kedatangan kelima setelah pada kedatangan sebelumnya pemerintah juga telah mendatangkan baik vaksin siap pakai maupun bahan baku vaksin. Pada kedatangan pertama dan kedua, pemerintah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dan 1,8 juta dosis vaksin siap pakai. Adapun untuk kedatangan ketiga dan keempat masing-masing sebanyak 15 juta dan 10 juta dosis bahan baku vaksin telah didatangkan.

Dengan demikian, pemerintah telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac. Vaksin-vaksin tersebut akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.

"Bertahap nanti kemudian akan datang 185 juta vaksin yang berasal dari Sinovac," imbuh Dante.

Bahan baku tersebut, sebagaimana bahan baku pada kedatangan ketiga dan keempat, selanjutnya akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac tersebut sebelumnya juga telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM. Vaksin tersebut juga telah memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Untuk diketahui, Dante melanjutkan, selain mengadakan vaksin Covid-19 yang berasal dari Sinovac, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya, yakni AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika yang kesemuanya akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.

"Kesemua vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia," tandasnya. ( RK )

 


RotasiKepri.com ( Batam )  - Bertempat di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Senin (1/3/2021), telah dilaksanakan kegiatan vaksinasi covid-19 tahap II kepada TNI/Polri, pimpinan dan anggota DPRD, instansi vertikal, ASN, satgas covid-19, tokoh masyarakat, lansia dan wartawan di Provinsi Kepri. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si.

Pada kegiatan vaksinasi covid-19 tahap II di Aula Kantor Gubernur Provinsi Kepri dihadiri oleh Gubernur Kepri, Wakil Gubernur Kepri, Sekretaris Daerah Prov.Kepri, Kapolda Kepri, PJU Polda Kepri, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Kajati Kepri, Pangkogabwilhan Kepri, Danlantamal IV Tanjung Pinang, Forkopinda Tingkat 1 dan Danlanud RHF.

Dalam sambutan Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad,SE.MM., Mengucapkan terima kasih kepada TNI-Polri yang telah melakukan pengamanan dan pengawalan Vaksinasi Covid-19 sehingga berjalan dengan lancar. Sebagai upaya pencegahan Covid-19, vaksinasi Covid-19 ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah. Melalui vaksinasi ini, Gubernur Kepri mengatakan dapat memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepri. Apalagi hari ini penerima vaksin adalah mereka yang langsung bekerja di lapangan dan melayani masyarakat, Sehingga vaksinasi ini penting dilaksanakan guna menciptakan masyarakat Kepri yang sehat, Ujar Gubernur Kepri H Ansar Ahmad,SE.MM.

Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad,SE.MM mengimbau kepada seluruh masyarakat Kepri yang telah divaksinasi covid-19 baik tahap I maupun II untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Gubernur Kepri juga mengingatkan kepada penerima vaksin untuk tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Jangan karena divaksin mengabaikan Prokes Covid-19, Tegas Gubernur Kepri, H Ansar Ahmad,SE.MM.

“Kegiatan Vaksinasi ini merupakan pemberian contoh kepada seluruh Personel kita maupun contoh kepada masyarakat bahwa Vaksinasi Aman dan Halal, Pemerintah sudah memikirkan hal ini dan bertujuan agar melalui Vaksinasi akan timbul Herd Immunity (kekebalan komunal) di Masyarakat oleh karena itu mari bersama-sama kita sukseskan Vaksinasi di Provinsi kepri dengan tetap tidak melupakan dan menerapkan Protokol Kesehatan dalam setiap aktivitas masyarakat”. Jelas Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si. ( RK - Tim )

RotasiKepri.com ( Tanjung pinang ) – Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Wadanlantamal IV) Tanjungpinang Kolonel Marinir Andi Rahmat M bersama Personel TNI/Polri, Pimpinan dan anggota DPRD, Instansi Vertikal, Asn, Satgas Covid-19, Tokoh Masyarakat, Lansia serta wartawan meneriman suntik vaksin covid-19 Sinovac Tahap II Termin 1 yang berlangsung di  Aula Wan Sri Beni Kantor Gubernur Kepri Dompak Kepri, Senin pagi (01/3/2021).

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, doa kemudian sambutan Gubernur Provinsi Kepri H.Ansar Ahmad,S.E., M.M., pelakasanaan pemberian vaksian Sinovac.

Dalam sambutannya Gubernur Provinsi Kepri mengatakan “Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang  tinggi sehinga penularan tidak terjadi karena sebagian besar masyarakat memiliki kekebalan tubu,” tuturnya.


Ditambahkannya “Dengan telah keluarnya Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2021 tentang kehalalan vaksin ini serta telah terbitnya izin penggunaan darurat untuk  vaksin Covid-19 dari Badan POM, maka vaksin Sinovac memiliki mutu yang memenuhi standard pembuatan obat serta halal untuk digunakan,” tegasnya.

Gubernur Provinsi Kepri mengajak seluruh komponen masyarakat di Provinsi Kepri untuk turut berpartisipasi dalam mensukseskan vaksinasi Covid-19 .



“Ini merupakan bentuk ikhtiar kita dalam membentuk kekebalan kelompok ,yang hanya akan terwujud apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata diseluruh wilyah,” pungkasnya.(@dispen_lantamal iv)

(RK - Tim )

 


RotasiKepri.com ( Karimun, Kepri ) - Sabtu, (27/02/2021) vaksin Sinovac tahap ke dua Tiba di Kab. Karimun Prov. Kepri dengan mengunakan Kapal Dumai Line 2 GT.259 NO.3178 dari Tg.Pinang Yang mengangkut Vaksin Covid-19 Tahap II Tarmin 1.


Pengawalan Kedatangan vaksin Covid-19 di Wilayah Kab. Karimun Prov.Kepri, dihadiri oleh Kapolres Karimun AKBP MUHAMMAD ADENAN, SIK, Kabag Ops Polres Karimun, Kasat Intelkam Polres Karimun, Kasat Pol Air Polres Karimun, Kapolsek KKP, Kapolsek Balai Karimun,  Personil TNI-POLRI dan Sat Pol PP dan dan  Kabid Diskes Kab.Karimun Sdr.AZWIN


Selanjutnya Vaksin tersebut di simpan di Gudang penyimpanan Farmasi Kab. Karimun Pendistribusian Vaksinasi dan logistik non vaksin  yang dilakukan oleh pemerintah Prov. Kepri  adalah salah satu program pemerintah untuk memberikan Vaksin Tahap ll Tarmin l di Kab. Karimun Prov. Kepri  berjumlah 270 Vial atau 2.430 Dosis yang diperuntukan untuk TNI-POLRI dan Sat Pol PP yang dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2021.


“Vaksin Tahap II Tarmin I ini nantinya diperuntukkan untuk TNI-POLRI dan Sat Pol PP” Kata Kapolres Karimun AKBP MUHAMMAD ADENAN, SIK


“Personel Polres Karimun secara umum sudah siap untuk dilakukan vaksinasi dan kita menunggu pelaksanaan kegiatannya” Tutur Kapolres Karimun AKBP MUHAMMAD ADENAN, SIK (RK - Tim)



 


RotasiKepri.com ( Batam ) – Penanganan Covid-19 di Kota Batam semakin menunjukkan hasil yang baik. Terbaru, Kecamatan Batuampar telah berstatus hijau atau nol kasus. Capaian ini menambah jumlah dengan status yang sama menjadi empat kecamatan. Tiga kecamatan lainnya yakni; Bulang, Belakangpadang dan Galang.

Sementara itu kecamatan lain umumnya berstatus kuning. Hanya satu yang berstatus merah yakni Kecamatan Batam Kota dengan jumlah kasus yang masih dirawat sebanyak 23 orang.

Wakil Wali Kota Batam menyambut dengan rasa syukur perkembangan ini. Menurut dia, capaian tersebut tak lepas dari kerja bersama semua pihak. Dan ia berharap agar upaya penanganan Covid-19 terus dilakukan sehingga Batam benar-benar bebas dari Covid-19.

“Perkembangan yang baik ini artinya peran kita berdampak positif, mari tingkatkan lagi protokol kesehatan agar pandemi segera berlalu,” ajaknya.

Amsakar menyebutkan salah satu program yang digalakkan di Batam guna menekan penyebaran Covid-19 adalah Kampung Tangguh oleh TNI-Polri. Kampung Tangguh merupakan program pencegahan Covid-19 berbasis masyarakat.

“Bagusnya penanganan Covid-19 salah satunya merupakan kontribusi program kampung tangguh ini. Saya sampaikan terimakasih banyak kepada TNI-Polri,” katanya.

Tidak lupa ia menyampaikan apresiasi kepada tenaga medis, baik dokter hingga perawat yang sejak awal telah bertungkus lumus menangani pandemi ini. “Sehingga hari ini tingkat kesembuhan semakin tinggi sementara jumlah yang terpapar semakin dapat ditekan,” katanya.

Walau demikian, ia berharap semua pihak tidak cepat berpuas diri. Kerja bersama menangani pandemi ini masih terus diperlukan hingga Batam benar-benar terbebas dari penyakit yang disebabkan coronavirus jenis baru yang disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV).

“Sembari program vaksinasi dilakukan sekarang, mari tetap terapkan prokes pencegahan Covid-19 dalam keseharian kita,” harap dia.







sumber:mediacenterbatam.go.id

 

RotasiKepri.com ( Jakarta ) - Perkembangan pasien sembuh per 25 Februari 2021, jumlahnya sudah melebihi angka 1 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.121.411 orang dengan persentasenya menjadi 85,3%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 8.686 orang.

Terdapat lima provinsi yang menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Diantaranya DKI Jakarta tertinggi harian menambahkan 2.320 orang dan meningkatkan jumlah kumulatif kesembuhan di provinsi ibukota mencapai 319.248 orang. Jawa Tengah kedua harian menambahkan 1.237 orang dan kumulatifnya keempat tertinggi mencapai 96.722 orang.

Jawa Barat ketiga tertinggi harian menambahkan pasien sembuh sebanyak 1.066 orang dan kumulatifnya menempati tertinggi kedua mencapai 169.996 orang. Diikuti Kalimantan Timur keempat harian menambahkan pasien sembuh sebanyak 712 orang dan kumulatifnya mencapai 45.594 orang. Serta Jawa Timur kelima harian menambahkan pasien sembuh 621 orang dan kumulatifnya masih tertinggi ketiga mencapai 115.193 orang. 

Lalu, pada perkembangan penerima vaksin di Indonesia per hari ini jumlahnya mendekati target meningkat menjadi 1.461.920 orang, dan mendekati target sasaran vaksinasi Tenaga Kesehatan sebanyak 1.468.764 orang. Peningkatan hari ini karena adanya penambahan penerima vaksin sebanyak 98.782 orang. Sementara untuk total sasaran vaksinasi COVID-19, berjumlah 181.554.465 orang. Dan dari jumlah tersebut, terdapat 

Sedangkan, melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini menurun sebanyak 457 kasus dan jumlah totalnya berkurang menjadi 157.705 kasus dengan persentasenya menjadi 12,0%. Untuk pasien terkonfirmasi positif hari ini masih bertambah sebanyak 8.493 kasus. Untuk jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 1.314.634 kasus. Dibandingkan hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 5.787.229 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 41.526 orang. 

Pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni Jawa Barat menambahkan 2.546 kasus dan kumulatifnya 207.252 kasus, diikuti DKI Jakarta menambahkan 1.581 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 334.239 kasus, Jawa Tengah menambahkan 820 kasus dan kumulatifnya mencapai 151.418 kasus, Jawa Timur menambahkan 556 kasus dan kumulatifnya 128.149 kasus serta Kalimantan Timur 394 kasus dan kumulatifnya mencapai 54.154 kasus. 

Untuk pasien meninggal hari ini juga bertambah sebanyak 264 kasus dan kumulatifnya mencapai 35.518 kasus atau persentasenya di angka 2,7% dari pasien terkonfirmasi positif. Terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi harian diantaranya Jawa Barat menambahkan 73 kasus dan kumulatifnya sebanyak 2.297 kasus, Jawa Tengah menambahkan 64 kasus dan kumulatifnya kedua tertinggi mencapai 6.465 kasus, DKI Jakarta menambahkan 40 kasus dan kumulatifnya ketiga tertinggi 5.366 kasus, Jawa Timur menambahkan 34 kasus dan kumulatifnya yang tertinggi sejumlah 9.032 kasus, serta Kalimantan Timur menambahkan 9 kasus dan kumulatifnya mencapai 1.280 kasus. 

Selain itu, dari hasil uji per hari dari 670 jejaring laboratorium COVID-19, spesimen selesai diperiksa per hari sebanyak 69.544 spesimen dan kumulatifnya 10.644.435 spesimen. Jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 50.019 orang dan kumulatifnya 7.101.863 orang. Untuk jumlah suspek tercatat ada 77.293 kasus. Positivity rate berada di angka 18,5%. Untuk sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. 





sumber:kominfo.go.id


RotasiKepri.com ( Jakarta ) - Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang khusus diperuntukkan bagi para wartawan dan dimulai dari wilayah DKI Jakarta. Vaksinasi tersebut dilaksanakan di Hall A Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 25 Februari 2021.

"Sesuai yang saya sampaikan pada saat Hari Pers Nasional bahwa kita ingin mendahulukan insan pers untuk divaksinasi dan alhamdulillah pada pagi hari ini sudah dimulai," ujar Presiden dalam keterangannya di lokasi acara.


Presiden mengatakan, vaksinasi bagi para wartawan ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada mereka yang dalam menjalankan tugas kesehariannya harus berada langsung di lapangan dan sering berinteraksi dengan narasumber atau orang-orang lainnya.

"Ini memberikan perlindungan yang baik bagi insan pers yang pagi hari ini telah dilakukan vaksinasi," ucapnya.

Kepala Negara dengan didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh langsung memantau jalannya proses vaksinasi setibanya di lokasi sekira pukul 09.10 WIB.

Sama halnya dengan proses vaksinasi yang diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan dan pekerja publik, para wartawan yang mengikuti vaksinasi kali ini juga harus terlebih dahulu melalui sejumlah tahapan seperti validasi data, penapisan kondisi kesehatan, dan lain sebagainya sebelum ditetapkan untuk dapat mengikuti vaksinasi.

Rencananya, vaksinasi awal yang akan digelar hingga Sabtu (27/2) mendatang tersebut akan mengikutkan sebanyak 5.512 wartawan yang telah terdata. Sementara untuk pelaksanaan pada Kamis (25/2) ini, sebanyak 1.838 jurnalis akan mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin.



Dokumentasi: kemkes.go.id
Berawal bagi para wartawan di Provinsi DKI Jakarta, kegiatan vaksinasi ini juga akan berlanjut untuk para wartawan yang ada di daerah-daerah lainnya.


Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan tindak lanjut dari apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2021 pada 9 Februari 2021 lalu.



Dalam acara tersebut, Kepala Negara memastikan bahwa awak media sebagai garda terdepan edukasi penanganan pandemi di tengah masyarakat juga akan turut memperoleh prioritas vaksinasi tersebut secara bertahap.

"Tadi saya sudah bisik-bisik ke Prof. Nuh (Ketua Dewan Pers), di akhir bulan Februari sampai awal Maret nanti, untuk awak media sudah kita siapkan kira-kira 5.000 orang untuk bisa divaksin," ucap Presiden saat itu. ( RK )







sumber: setneg.go.id
 

Ket. Foto : Presiden RI, Joko Widodo meninjau vaksinasi bagi guru di Jakarta, Rabu (24/2/2021)/ setneg.go.id.

RotasiKepri.com ( Jakarta ) – Presiden Joko Widodo pada hari ini, Rabu, 24 Februari 2021, meninjau secara langsung kegiatan vaksinasi Covid-19 massal tahap kedua yang menyasar tenaga pendidik dan kependidikan. Kegiatan tersebut dipusatkan di SMA Negeri 70 Jakarta yang terletak di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.


"Hari ini vaksinasi untuk tenaga pendidik dan kependidikan telah dimulai dan saya tadi menyaksikan semuanya berjalan lancar. Para guru, tenaga pendidik, semuanya yang di sini prosesnya telah dimulai," kata Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan.

Dalam peninjauan di lokasi, Presiden tiba sekitar pukul 11.10 WIB. Presiden tampak didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Vaksinasi kali ini menyasar 650 orang pendidik dan tenaga kependidikan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, vaksinasi dibagi menjadi tiga waktu yakni pukul 08.00-10.00 WIB sebanyak 250 orang, pukul 10.00-12.00 WIB sebanyak 150 orang dan 13.00 WIB hingga selesai sebanyak 250 orang.

Setelah dilakukan di DKI Jakarta, vaksinasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan ini diharapkan bisa diikuti dengan kegiatan serupa di provinsi-provinsi lain. Dengan memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga pendidik, Presiden berharap kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa segera dilakukan.

"Targetnya pada bulan Juni nanti lima juta guru, tenaga pendidik dan kependidikan insyaallah sudah bisa kita selesaikan semuanya sehingga di bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali. Saya kira targetnya itu," tandasnya.

Untuk diketahui, vaksinasi ini merupakan kelanjutan program vaksinasi massal nasional yang telah dimulai sejak 13 Januari 2021. Pada tahapan pertama, vaksinasi dilakukan dengan menyasar sumber daya manusia di bidang kesehatan. Adapun vaksinasi tahapan kedua kali ini menyasar para pelayan dan pekerja publik, termasuk di dalamnya para tenaga pendidik dan kependidikan. ( RK )





sumber: setneg.go.id

 

Ket.Foto : Presiden RI, Joko Widodo

RotasiKepri.com ( Jakarta ) - Penanganan pandemi Covid-19 secara global memerlukan kerja sama erat antarnegara. Pandemi yang melanda setidaknya 215 negara di dunia tidak mengenal batas negara sehingga penanganan komprehensif dalam lingkup global sangat diperlukan.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo secara virtual pada acara International Conference: Tackling The Covid-19 Pandemic (Health, Economics, Diplomacy, and Social Perspectives) sebagaimana ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 23 Februari 2021.

"Dunia tidak bisa sepenuhnya bebas dari virus ini jika masih ada satu negara saja yang belum bebas darinya. Oleh karena itu, yang paling penting agar kita dapat menangani pandemi ini adalah kerja sama, kerja sama, dan kerja sama," ujarnya.

Selama satu tahun belakangan, negara-negara dunia berjibaku untuk menangani pandemi yang menimpa, termasuk Indonesia. Lebih dari 110 juta warga dunia terdampak pandemi dan hampir 2,5 juta orang kehilangan nyawa akibat virus korona.

Selain melakukan penanganan dari sisi kesehatan, negara-negara dunia juga masih harus mengupayakan pemulihan ekonomi yang terpuruk sebagai dampak dari adanya pandemi ini.

"Masing-masing negara pasti sudah melakukan segala upaya untuk menanggulangi krisis ini. Namun, lebih dari itu, kita harus merancang secara akurat, lebih detail, apa yang harus kita lakukan bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia," kata Presiden.

Vaksin Covid-19 yang kini mulai tersedia menimbulkan harapan baru akan berakhirnya pandemi. Indonesia sendiri telah memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang ditujukan bagi 181,5 juta rakyatnya.

Meski tengah disibukkan dengan upaya penanganan di dalam negeri, Indonesia tetap berupaya untuk dapat berkontribusi bagi negara-negara lainnya. Dalam tataran global misalnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia terus menyuarakan kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.

"Indonesia adalah salah satu Co-Chair dari COVAX AMC (Advance Market Commitment) Engagement Group. Sudah menjadi tekad Indonesia untuk mengamankan akses vaksin bagi kebutuhan nasional. Namun, Indonesia selalu berupaya untuk berkontribusi bagi negara-negara lain dan bagi dunia," ucapnya.

Presiden juga mengingatkan, vaksinasi bukanlah satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk keluar dari krisis akibat pandemi ini. Upaya tersebut harus turut disertai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat serta penanganan pandemi melalui pemeriksaan, penelusuran, dan perawatan yang lebih baik bagi pihak-pihak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Lebih jauh, Kepala Negara juga meyakini bahwa pembatasan atau pola penanganan dalam lingkup mikro dapat menjadi kunci untuk menekan laju penularan pandemi. Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengedepankan upaya tersebut dengan melibatkan unit sosial komunitas yang berada di bawah untuk turut terlibat dalam upaya penanganan.

"Tahun 2021 adalah momentum untuk bangkit, tahun untuk menjawab berbagai peluang, dan tahun untuk bertransformasi menjadi kekuatan baru. Dunia harus terus memperkuat kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan bersama dan bangkit bersama," tandas Presiden. ( RK )






sumber: setneg.go.id

 

Ket. Foto : Tampak seorang petugas sedang melakukan pengecekan di salah satu apotik

RotasiKepri.com ( Kab. Seruyan ) – Dalam masa pandemik covid – 19 sekarang ini kita di anjurkan untuk selalu menggunakan masker dalam setiap aktifitas serta membawa hand sanitaizer untuk mencegah penyebaran virus covid-19, Selasa (23/02/21) pagi.

Pengecekan alkes di apotik – apotik bertujuan untuk monitor ketersedian alkes untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan demikian anggota satreskrim polres seruyan selalu monitoring atau laksanakan pengecekan alat kesehatan guna mencegah penimbunan atau penumpukan alat kesehatan demi kepentingan pribadi .

Kasat Reskrim Polres Seruyan, Polda Kalteng Iptu Irfan M.N. Alireja, S.I.K  melalui Kanit  Unit II Satreskrim Polres Seruyan  Bripka Ali Akbar, S.H menjelaskan bahwa setiap hari yang piket reskrim rutin melakukan pengecekan ketersediaan alkes di apotik – apotik tujuanya untuk monitor ketersedian alkes guna memenuhi kebutuhan masyarakat Serta Mencegah Penumpukan Alkes untuk kepentingan pribadi. 

Dengan adanya pengecekan atau monitoring alat kesehatan  kami juga berharap agar tersedianya terus alat kesehatan di apotik – apotik kuala pembuang selama masa pandemi covid-19. ( RK-Tim)

 


Rotasi Kepri ( Jakarta ) -  Vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan berusia diatas 60 tahun terus berjalan. Per tanggal 11 Februari 2021, sebanyak 80 tenaga kesehatan lansia telah menerima suntikkan vaksin COVID-19 di RSUP Fatmawati.

dr. Loli Simanjuntak SpPD., MARS, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang mengatakan bahwa secara teknis pelaksanakan vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia di RS Fatmawati tidak jauh berbeda dengan vaksinasi bagi nakes lainnya. Namun demikian, pihaknya memastikan proses penyuntikan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

''Kalau perbedaan pasti ada. Yang pasti kita harus lebih cermat dan hati-hati, kita juga menyiapkan 2 dokter di ruang resusitasi, ambulance juga stand by. Kita lebih aware lah,'' tuturnya.

dr. Loli mengungkapkan sejauh pelaksanaan vaksinasi COVID-19, belum ditemukan adanya reaksi spesifik maupun KIPI serius dari penyuntikan vaksinasi, kalaupun ada reaksinya sangat ringan.

Menteri Kesehatan 2012-2014 dr. Nafsiah Mboi, Sp. A, MPH yang turut disuntik vaksin COVID-19 di RS Fatmawati mengaku bersyukur menjadi salah satu orang yang mendapatkan vaksin COVID-19. Dengan vaksinasi maka membantu melindungi tubuh dari kemungkinan terjadinya dampak berat apabila terpapar/terinfeksi COVID-19.

dr. Nafsiah menjelaskan bahwa meski telah divaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari penularan COVID-19. Oleh karenanya protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun harus terus dijalankan.

''Kalau seluruh masyarakat kita secara tertib melakukan hal (protokol kesehatan) ini maka Insya Allah infeksi baru akan turun,'' kata dr. Nafsiah.

Dirinya berharap vaksinasi COVID-19 terus dilakukan secara masif, termasuk bagi tenaga kesehatan yang masih aktif maupun non aktif. Sebab, sebagai salah satu kelompok rentan penting untuk diberikan vaksin agar tetap bisa produktif serta terlindungi dari potensi penularan COVID-19 orang sekitar.

''Kunci penanganan COVID-19 ada ditangan kita, mari kita mengajak seluruh masyarakat supaya kunci ini yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan dan kalau bisa mengurangi mobilitas,'' pesannya.

Senada dengan dr. Nafsiah, Prof. dr. H. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, Member COVAX Independent Allocation of Vaccines Group (IAVG) mengatakan bahwa tidak ada jalan lain untuk mengendalikan pandemi COVID-19 selain menerapkan 3M, 3T dan vaksinasi secara optimal.

''Ketiganya harus dilakukan beriringan secara maksimal, kita juga harus bersyukur karena Indonesia menjadi salah satu dari sekian negara yang telah melakukan vaksinasi sejak awal Januari,'' kata Prof Tjandra.

Di seluruh dunia tenaga kesehatan diprioritaskan sebagai penerima vaksin tahap pertama termasuk lansia. WHO menganjurkan nakes lansia karena memiliki risiko ganda, yaitu profesi mereka yang rawan terpapar COVID-19. Oleh karenanya pemberian vaksin ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

Sebagai salah satu upaya untuk melindungi masyarakat luas, dirinya berharap semakin banyak yang bersedia untuk divaksin COVID-19.

Selain vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia, RS Fatmawati juga masih melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan berusia 18-59 tahun. Per tanggal 10 Februari 2021, jumlah sasaran yang akan divaksin sebanyak 2.732 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.971 orang telah diberi vaksin sementara 661 orang ditunda atau dibatalkan karena kondisi kesehatannya.

''Mereka yang tidak dapat diberi vaksin karena ada penyakit penyertanya (Komorbid) seperti hipertensi, diabetes, kanker, autoimun dan lain-lain. Namun yang paling banyak hipertensi. Tapi selama mereka layak maka kami akan berikan (vaksinasi) ya,'' terangnya.







sumber: kemkes.go.id

 


Rotasi Kepri ( Sumut ) - ''Vaksinasi Massal Provinsi Sumatera Utara ini, merupakan salah satu langkah untuk melaksanakan arahan Menteri Kesehatan dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19,'' ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, drg. Oscar Primadi, MPH, dalam sambutannya pada Pembukaan Pekan Vaksinasi COVID-19 Prov. Sumatera Utara di Gedung Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (10/2).

Hari ini (10/2) tercatat setidaknya sebanyak 2.715 nakes mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Gedung Pendopo (USU), yang sekaligus sebagai tanda pembukaan dari kegiatan Pekan Vaksinasi COVID-19 di Sumut.

Vaksinasi COVID-19 di Sumut sendiri sudah berjalan sejak tanggal 14 Januari 2021. Namun, capaian vaksinasi COVID-19 hingga 8 Februari 2021 kurang menggembirakan, baru lebih kurang 30% dari target 74.000 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi.

Pasalnya masih ada tenaga kesehatan (nakes) di Sumut yang ragu untuk di vaksin COVID-19.

''Kalau di tahap satu kemarin, Range gabungan antara yang tidak bisa dan yang masih meragukan sekitar 20% sampai 25%, angka general saat awal, di minggu pertama,'' ungkap Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sumut, Restuti Hidayani Saragih.

Untuk itu, pencanangan pekan vaksinasi COVID-19 di Sumut saat ini menjadi sangat penting, sebagai program percepatan vaksinasi untuk mencapai target nasional.

Disisi lain, drg. Oscar Primadi menambahkan bahwa lambatnya vaksinasi di Sumut dipengaruhi oleh sistem vaksinasi di tahap awal yang belum sempurna. Namun, kendala ini menurutnya telah dikoreksi. Pendaftaran vaksinasi saat ini bisa dilakukan hanya dengan menyerahkan Kartu Tanda Penduduk, atau kartu identitas lainnya.

''Sistem aplikasinya yang dulu membatasi (di Sumut) sekarang sudah terbuka. Untuk itu nakes dimana pun dapat melakukan penyuntikan dimana pun berada,'' ungkapnya.

Saat ini yang paling penting dilakukan adalah dengan terus mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada tenaga keaehatan akan pentingnya program vaksinasi ini.

''Kita (Kementerian Kesehatan RI) tidak akan melakukan pendekatan punishment kepada nakes yang masih ragu untuk di vaksin, yang harus kita lakukan saat ini adalah terus mendapingi mereka dan berdiskusi agar mau melakukan vaksinasi,'' pungkasnya.

Terdapat 8 fasilitas kesehatan (faskes) yang menurunkan tenaga vaksinator dan bergabung dalam vaksinasi massal hari ini, yaitu RSUP H. Adam Malik, RS USU dan RS Pirngadi, serta 5 Puskesmas di Kota Medan.

Pekan vaksinasi ini akan dilaksanakan mulai Kamis (11/2) hingga Rabu (17/2) mendatang. Kegiatan ini dicanangkan akibat minimnya jumlah nakes yang telah divaksin.

Turut hadir pada acara, Rektor Universitas Sumatera Utara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Provinsi Sumatera Utara, Direktur RSUP Adam Malik dan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara.








sumber : kemkes.go.id

 

Rotasi Kepri ( Batam ) – Wali Kota Batam Muhammad Rudi menghadiri grand opening klinik Zada Medical di Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 14 tepatnya samping SPBU Seiharapan, Sabtu (13/2/2021).

Rudi menyambut baik kehadiran klinik tersebut. Menurut dia, semakin banyak pusat pelayanan kesehatan akan semakin mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan. Apalagi jika ada penyakit yang butuh pelayanan yang cepat.

“Pemerintah sepakat sekali hadirnya klinik seperti Zada Klinik ini. Semakin banyak tempat orang bisa berobat, berarti memutus jarak orang berobat dengan kata lain memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan,” ucap Rudi.

Menurutnya, Pemko Batam telah hadir dengan 24 Puskesmas-nya beserta klinik pembantu. Kehadiran klinik swasta menggenapkan upaya pemerintah menyehatkan masyarakat.

“Minimal kehadiran klinik ini dapat menjangkau warga terdekat sini, Seiharapan, Tanjung Riau dan umumnya Sekupang,” imbuhnya.

Ia menambahkan, terlebih jika klinik memiliki fasilitas lengkap yang didukung tenaga medis yang mumpuni. “Kalau dua ini dipadukan, kita tak akan kalah dengan layanan di luar negeri. Nah ini yang saya targetkan juga di Batam, melalui RSBP Batam,” terang dia.

Direktur Zada Medical Dian Arfika Putri mengungkapkan Zada merupakan berasal dari bahasa arab yang berarti kemakmuran dan keberuntungan. Seiring pemilihan nama ini, ia menyampaikan Zada Medical hadir sebagai klinik yang berfokus pada kenyamanan pasien.

“Bagi kami kenyamanan pasien sangat penting,” ujarnya.

Zada Medical, lanjut dia, memiliki layanan umum, gigi dan mulut, kebidanan ibu dan anak, suntik KB, imunisasi serta rapid tes anti bodi dan antigen dan akan menyusul tes PCR.

Tidak hanya itu, klinik ini memiliki instalasi farmasi yang memadai serta yang juga membanggakan memiliki IPAL atau saluran pembuangan limbah cair.

Menurut Dian, Zada hadir memudahkan masyarakat mendapat akses sehat yang baik sesuai standar Kemenkes dengan biaya yang terjangkau.

“Kami ingin buktikan kalau berobat ke klinik swasta tak mesti mahal. Pelayanan kesehatan high class dengan harga low class,” imbuhnya.

Pihaknya akan mendukung pemerintah mewujudkan masyarakat yang sehat dan menargetkan klinik ini menjadi klinik percontohan.

“Kami juga mengusung sosioprenuer, yang artinya tidak hanya berorientasi pada bisnis semata namun juga bersosial. Ke depan bakal adakan berbagai kegiatan sosial, seperti sunatan massal, pemeriksaan gigi gratis dan apapun itu jenis bakti sosialnya dengan bekerjasama dengan lintas sektor,” paparnya



Source: MCB
Facebook

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.