Ket. Foto : Korban dan istrinya |
Ket. Foto : Ketua Umum PGI W KEPRI Pendeta Renova Johnny Sitorus, S.Th foto bersama Pengurus Komisi Perempuan PGI W Kepri |
Batam,RotasiKepri.com -- Komisi Perempuan PGI W Kepri melaksanakan perayaan Adven / Natal bersama seluruh kaum perempuan Gereja – Gereja yang tergabung didalam PGI W Kepri, Rabu, 01 Desember 2021, bertempat di GKPA RS Batu Aji.
Acara dimulai dengan kebaktian dan untuk pembawa firman
Tuhan dipercayakan kepada Ketua Umum PGI W KEPRI Pendeta Renova Johnny Sitorus, S.Th , dan
juga diisi dengan persembahan betrnyanyi dan juga tari Tor – tor “ ile ile ile
onang baya “ dari daerah Angkola.
Dalam sambutannya, ketua komisi perempuan PGI W Kepri,
Rumiri Hutapea mengatakan,“ Puji syukur kepada Tuhan, karena kita bisa
merayakan Adven / Natal bersama, dan kiranya melalui perayaan Natal ini, sesuai
dengan tema yang kita sepakati, persaudaraan kita kaum perempuan PGI W Kepri
semakin erat karena firman Tuhan”.
Rumiri Hutapea menambahkan, Gereja – Gereja harus bisa
membela hak – hak kaum perempuan dan melindungi kaum perempuan dari tindak
kekerasan, agar kedepannya tidak lagi terjadi apa kekerasan yang dialami kaum prempuan.
Menutup sambutannya, Rumiri Hutapea menyampaikan selamat hari Adven dan selamat menyambut hari Natal dan Tahun Baru.
Ket. Foto : Tari tor - tor darerah angkola " Ile Ile Ile Onang Baya " |
Ketua Umum PGI W KEPRI Pendeta Renova Johnny Sitorus, S.Th dalam sambutannya mengatakan, “ PGI W menaruh aharapan besar kepada komisi kaum perempuan PGI W Kepri, untuk menjadi wadah bagi kaum perempuan Gereja – Gereja yang tergabung dalam PGI W Kepri khususnya, dan juuga bagi seluruh kaum perempuan Gereja – Gereja yang ada di provinssi Kepri ini”.
“ Saya berharap agar komisi perempuan PGI W Kepri, bisa
menjadi berkat dan merangkul seluruh kaum perempuan Gereja – Gereja di provinsi
Kepri ini, mampu menjadi wadah diskusi bagi kaum perempuan untuk menghadapi
seluruh permasalahan yang terjadi yang menyangkut kaum perempuan dan juga anak,”
ucap ketua umum PGI W Kepri yang selalu tersenyum ini.
“ Saya yakin dan percaya, dibalik kesuksesan kaum bapak
sebagai kepala keluarga, ada kekuatan kaum perempuan yang mendukung kepala keluarga,” tambah Pdt. Renova sambil tersenyum.
Dalam memeriahkan acara Natal kali ini, Komisi Perempùan PGI W Kepri mengadakan lomba Tiktok lagu rohani uang diikuti oleh 23 gereja anggota PGI W, dan panitia mengumumkan pemenangnya disaat acara hiburan, dan berikut pemenang dalam lomba tiktok lagu rohani tersebut ; Juara 1 GKPS, Juara 2 : BNKP, Juara 3 : GKMI, Juara Harapan 1: GKPA, Harapan 2: GPIB Tanjung pinang, Harapan 3 :Mupel GPIB.
Dalam acara perayaan Adven dan Natal dihadiri oleh para kaum
perempuan dan juga para Majelis Pengurus Harian PGI W Kepri, dan panitia tetap
menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah, karena kasus
covid – 19 belum juga tuntas sampai saat ini. (RK)
Bintan,RotasiKepri.com -- Selama dua tahun lebih Muhammad Supriyanto dan keluarga hidup di dalam kegelapan tanpa ada penerangan listrik, serta hidup dalam garis kemiskinan. Sangat ironis, selama ini pemerintah daerah mulai dari rt sampai tingkat kabupaten hingga provinsi terkesan tutup mata dengan keadaan keluarga supriyanto alias pak yanto yang merupakan masyarakat Rt O4 Rw 02 galang batang, desa gunung kijang, kecamatan Gunung Kijang, kabupaten Bintan.
Melihat kehidupan keluarga supriyanto yang sangat pemprihatinkan ini, MMTNJ bekerja sama dengan awak media rotasikepri. com dan rekan rekan penampung rongsokan menjambangi kediaman pak yanto.
Kedatangan rekan - rekan dari media dan MMTNJ ini untuk memberi bantuan berupa sembako, bantuan ini merupakan kepedulian awak media dan MMTNJ serta rekan rekan penampung barang bekas kepada masyarakat yang kurang mampu.
Saat dikunjungi di kediamannya, pak yanto mengatakan sangat berterimakasih kepada semua yang datang, dan memberikan bantuan kepada keluarga mereka.
" Terimakasih buar semuanya,
ternyata masih ada orang yang peduli dengan keluarga kami, terima kasih pak
sudah sudi datang ke rumah saya ujar pak yanto sekali lagi, beginilah kodisi
rumah kami, gelap gak ada listrik dengan mata yang berkaca - kaca," ucap
Yanto.
Saat ditanya sudah berapa lama
tinggal di kediamannya dan mengapa penerangan listrik tidak ada dirimahnya,,
pak yanto mengatakan , “ sudah dua tahun
lebih saya dan keluarga tinggal dirumah ini, dan kalau listrik sepertinya susah
masuk, karena selama ini, saya sudah sering mengajukan permohonan ke Perusahaan
Listrik Negara ( PLN ), namun sampai saat ini belum juga disetujui”.
Pak Yanto menambahkan, “ Saya
pernah menanyakan biro Perusahaan Listrik Negara, mengapa permohonan pasang
baru meteran listrik yang saya ajukan belum bisa disetujui, pihak PL
mengatakan, saya harus minta ijin dulu ke pihak PT. BAI”.
“ Terus terang saya bingung, kenapa
saya harus ijin dulu ke PT. BAI, tanah dimana rumah saya berdiri adalah milik
saya sendiri, bukan milik PT. BAI, saya punya sertifikat dan saya bayar pajak,”
tambah pak Yanto.
Pak Yanto berharap, agar pihak PLN
bisa menyetujui permohonan pasang baru meteran listrik yang saya ajukan, supaya
saya dan keluarga bisa menikmati penerangan
listrik dirumah saya.(IER)
bersambung.....